×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Provinsi

DI Jogjakarta

Asal Daerah

Yogyakarta

Seni Mural Yogyakarta

Tanggal 08 Aug 2018 oleh adhaagary .

Kota budaya, kota pelajar, kota seni, kota gudeg, kota bakpia, itulah beberapa julukan bagi kota Yogyakarta. Julukan ini pun diberikan karena ciri khas yang melekat di kota yang memiliki slogan “Berhati Nyaman”. Yogyakarta atau sering disingkat Jogja, memiliki kekhasan akan keunikan budaya dan tradisi yang telah diwariskan secara turun temurun yang masih terjaga hingga saat ini. Kota ini juga dikenal sebagai tempat lahir dan berkembangnya budaya-budaya baru. Salah satu budaya yang sangat berkembang di Jogja adalah “Seni Mural” atau ekspresi seni menggambar di atas media dinding.

Seni Mural di Jogja mulai marak sejak diselenggarakannya Proyek Mural Kota pada tahun 2002 yang digagas oleh komunitas Apotik Komik (sekelompok seniman yang memfokuskan kegiatannya pada seni publik dan membangun dialog dengan masyarakat). Proyek mural kota ini berjudul “Sama-Sama” yang kemudian menginspirasi masyakarat untuk juga membuat mural sehingga melahirkan sebuah “fenomena mural” yang menjadikan tembok-tembok Kota Yogyakarta penuh dengan lukisan dinding.

Pada tahun 2003, Apotik Komik kembali mengkoordinasi proyek mural kota yang diberi judul “Sama-sama/You’re Welcome” dengan melibatkan seniman mural dari San Fransisco, Amerika Serikat.

Awalnya, Proyek Mural Kota Sama-sama tidak berjalan semulus sekarang. Untuk membeli cat dan peralatan, tiap-tiap seniman mencari dana dengan cara menjual karya mereka di malam amal. Ada 17 seniman yang terlibat dalam proyek ini. Berbekal dana yang terkumpul sekitar 11 juta, mereka menjatuhkan empat kawasan sebagai objek seni rupa publik ini.

Di tengah proses pembuatannya, Walikota Kotamadya DIY pada saat itu Hery Zudianto rupanya memberikan respons baik. Di waktu-waktu luang, Walikota turun tangan memberikan makanan dan minuman kepada para perupa yang sedang berkarya.

Sementara itu, bagi warga sendiri yang berada di lingkungan proyek, kehadiran seniman-seniman ini membuka komunikasi interaktif sekaligus wacana untuk menjadikan ruang publik lebih bersahaja dan menjadi alternatif bagi warga untuk menikmati seni di ruang publik.

Kehadiran mural disambut baik oleh masyarakat kota Jogja, sebagai sebuah ekspresi seni yang dihadirkan tidak hanya oleh para seniman tapi juga oleh berbagai kalangan, tua-muda, laki-perempuan. Sebagai salah satu budaya kontemporer, mural mampu menggambarkan ke-heterogenitas-an kota Jogja masa kini yang tumbuh dengan keberagaman manusianya, menggambarkan heterogenitas ekspresi masyarakatnya terhadap berbagai hal.

Para seniman mural ini bermaksud untuk mengembalikan kembali ruang publik kepada masyarakat untuk dijadikan salah satu medium untuk merekatkan hubungan-hubungan sosial antar masyarakat.

Dalam hubungannya dengan ruang publik kota, mural mencoba mengkritisi ruang publik kota yang telah menjadi ajang pertarungan berbagai macam kepentingan. Mulai dari pamer iklan produk yang merayu siapa saja untuk membeli dan mengkonsumsi habis-habisan. Sampai dengan gambar-gambar simbol partai yang merayu orang-orang untuk percaya bahwa mereka adalah pembela rakyat.

Seni Mural telah menjadi nilai lebih kota Jogja, karena suasana kotanya kaya akan karya seni. Keadaan ini semakin memperkuat citra kota Jogja sebagai kota seni-budaya. Jika kita melewati jalan melingkar Stadion Kridosono Jogja, tentunya tidak asing lagi dengan dinding melingkar yang penuh warna, sebuah fenomena yang tidak kita dapatkan di kota-kota lain.

Keunikan ini juga dapat kita temui dihampir semua sudut kota Jogja, bahkan beberapa pemilik ruko di kota ini pun sengaja melukis dinding rukonya dengan mural, selain untuk keindahan juga untuk menangkal grafiti atau tempelan liar.

Sumber : https://www.mobgenic.com/seni-mural-jogja-wujud-kebersamaan-dan-kepedulian-melalui-lukisan-dinding/

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...