budaya
222 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tradisi Kirekat
Ritual Ritual
Sumatera Barat

SIANG  itu cuaca tampak mendung di Desa Muntei, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Tampak belasan anak muda dan orang tua yang sudah lansia dilengkapi dengan pakaian adat ritual masyarakat Mentawai, berdiri di sebuah batang durian yang sudah dirobohkan oleh alat berat di dekat jalan yang baru dibuka. Dirobohkannya salah satu batang durian yang memiliki kesakralan bagi orang Mentawai, lantaran pemerintah setempat sedang gencar-gencarnya membuka jalan Trans Mentawai, menghubungkan antar desa dan kecamatan di Pulau Siberut. Daniel Sabulukkungan (71) atau lebih akrab disapa Toggilat (Nama khas Mentawai), merupakan salah satu kerumunan tersebut menatap pohon durian dengan diameter sekira 60 sentimeter dengan wajah lesuh. Tatapannya begitu dalam. Perlahan Daniel menghampiri pohon tersebut. Tangan lelaki 71 tahun yang biasa disapa teteu (kakek) ini terlihat memegang secarik kain kecil berwarna kuning. Dia terus berucap sambil menghada...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Panah Beracun
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sumatera Barat

Padang, Prokabar –  Mentawai pulau di lamun-lamun ombak itu, punya banyak keunikan.  Tidak hanya alam tapi juga budaya dan tradisi masyarakat. Sebelumnya tato Mentawai sudah mendunia, karena menjadi salah satu tradisi tato tertua di dunia. Belum lagi kehidupan Sikerei yang punya banyak keahlian. Selain itu, masyarakat Mentawai punya tradisi memanah. Uniknya anak panah tersebut dioles dengan racun. Racun itu langsung membunuh target hanya dalam waktu lima menit.  Panah beracun Mentawai, bagi masyarakat dulunya adalah perisai. Gunanya menjaga diri dari ancaman orang lain ataupun binatang buas. Seiring perkembangan waktu, panah itu kemudian digunakan untuk berburu.  Berburu bagi masyarakat tidak hanya soal mencari makanan, tapi ada makna di balik perburuan tersebut. Salah satunya  pembuktian  anak laki-laki bisa menjadi lelaki dewasa. Berburu juga dilakukan pada waktu tertentu untuk kepentingan adat. Padang, Prokabar –  Men...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Maanta Pabukoan
Ritual Ritual
Sumatera Barat

Maanta Pabukoan adalah tradisi pemberian makanan khas Minang oleh seorang menantu ke rumah mintuo/mertua pada bulan puasa. Pemberian tidak mempunyai aturan khusus untuk siapa memberi ke mertuanya istri/suami. Namun, biasanya sang istri yang mengantarkan makanan ke mertua/orang tua dari suami. Makanan yang biasanya diberikan di antaranya adalah lapek bugih, lapek kampuang aro, katupek tapai katan, mangkuak badeta, ondeh-ondeh, gulai ayam, goreng ikan balado, gulai kambiang, pangek dagiang, dan lain-lain. Makanan yang diberikan semuanya dikemas dalam bentuk bungkusan, rantang, atau jamba. Pada dasarnya, tradisi Maanta Pabukoan hanyalah sekedar pemberian makanan. Namun, jika diteliti lebih lanjut, tradisi ini mempunyai makna yang sangat berarti, yaitu mengembangkan tali silaturahmi antara menantu dan mertua. Tradisi Maanta Pabukoan juga berfungsi sebagai tanda cinta dari menantu kepada mertuanya. Sumber: https://www.kompasiana.com/wempi/54f6d5c7a3331135588b4...

avatar
OSKM18_16018234_Muhammad Athar Iswandi
Gambar Entri
Manjalang Mintuo
Ritual Ritual
Sumatera Barat

Manjalang mintuo adalah tradisi budaya adat minangkabau di Nagari Atar, Kecamatan Padang Ganting, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Tradisi manjalang mintuo ini juga terdapat di daerah lain di Sumatera Barat. Tradisi ini sendiri rutin dilaksanakan pada bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Manjalang mintuo ini sendiri berupa kegiatan yang dilakukan oleh seorang istri mendatangi kediaman mertuanya dengan membawa makanan berupa lauk pauk seperti contohnya rendang, dan lain-lain. Lauk pauk yang disediakan biasanya berjumlah minimal 10 jenis lauk pauk. Lauk pauk ini biasanya dibawa dengan menggunakan  Dulang (piring yang disusun di dalam talam). Pada bulan suci Ramadhan, selain membawa makanan lauk pauk, biasanya juga disiapkan oleh sang istri berupa makanan untuk perbukaan puasa. Pada bulan Ramadhan, tradisi ini diisi dengan kegiatan seperti buka bersama, tarawih bersama dan  mendo'a  (berdoa bersama). Sedangkan untuk pelaksanaan di hari raya Idul F...

avatar
OSKM18_16518168_Muhammad Heronan Hyanda
Gambar Entri
Tradisi dan Sistem Perkawinan Suku Mentawai
Ritual Ritual
Sumatera Barat

Indonesia memiliki beragam tradisi dan sistem perkawinan. Mulai dari adat Jawa, adat Batak, sistem patrilineal, dan lain sebagainya. Tradisi dan sistem perkawinan ini beragam sesuai dengan adat dan budaya suku-suku yang ada. Berbeda suku, maka berbeda pula budaya, tradisi, dan sistem perkawinannya. Bagaimana dengan suku Mentawai? Dalam masyarakat Suku Mentawai, berlaku 2 sistem perkawinan, yaitu: 1. Perkawinan rusuk, yaitu perkawinan yang dilakukan oleh pasangan ketika dalam usia muda dalam rumah rusuk. Perkawinan ini dilakukan tanpa disertai dengan upacara kebesaran. Mereka menempati suatu rumah rusuk tanpa benda-benda suci atau keramat. Bila anak-anak mereka lahir, sering kali anaknya dititipkan kepada orang tuanya dalam suatu uma. 2. Perkawinan sakral, yaitu perkawinan secara resmi. Perkawinan ini disertai dengan upacara kebesaran dalam uma setelah pasangan suami-istri hidup berpasangan dan punya beberapa anak yang sudah dewasa dalam suatu rumah rusuk. Biasanya, p...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Lamang Baluo
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Barat

Lamang Baluo adalah kuliner khas Minangkabau yang terbuat dari ketan dan kelapa parut yang lezat nan mantap. Secara harfiah, Lamang berarti ketan dan Baluo berarti berisi parutan kelapa dan gula aren. Makanan ringan ini biasa disantap ketika berbuka puasa. Jadi, tak heran jika kuliner ini sulit dijumpai diluar bulan suci Ramadhan. Berikut cara membuat Lamang Baluo; Bahan yang perlu disiapkan: 1. Beras Ketan 1/4kg. 2. Air 100ml. 3. Kelapa muda parut secukupnya. 4. Gula merah secukupnya. 5. Garam secukupnya. 6. Daun pandan 2 helai. 7. Daun pisang 1 batang besar. Langkah-langkah: 1. Tanak beras ketan dengan sedikit air. Inilah yang akan menjadi lamang. 2. Masak campuran gula merah, parutan kelapa, dan sedikit garam dengan api kecil. Aduk hingga rata. Inilah yang disebut Luo. 3. Beri daun pandan ke campuran Luo tadi agar beraroma. 4. Lebarkan Lamang (ketan) di atas daun pisang. 5. Taruh Luo di atas Lamang, lalu gulung hingga Luo be...

avatar
OSKM18_19718348_Muhammad
Gambar Entri
Maarak Jamba
Ritual Ritual
Sumatera Barat

Sumatera Barat adalah salah satu provinsi yang memiliki budaya yang sangat beragam dan menarik. Banyak sekali jenisnya, mulai dari kesenian, makanan, alat perang, ritual, dll. Salah satu dari kebudayaan tersebut bernama  Makan Bajamba . Namun, bukan itu yang akan saya bahas kali ini, saya akan membahas tentang ritual sebelum  Makan Bajamba  tersebut yang disebut  Maarak Jamba . Apasih itu  Maarak Jamba ? Maarak Jamba  dalam Bahasa Minang berarti mengarak jamba. Dalam Bahasa Minang, nampan disebut  talam.  Di dalam talam tersebut terdapat banyak piring-piring berisi makanan yang kemudian ditutup dengan kain khas Minangkabau. Makanan yang terbungkus rapih itulah yang disebut dengan  Jamba .  Maarak Jamba  merupakan ritual yang dilakukan sebelum masyarakat Minangkabau melaksanakan  Makan Bajamba (semacam makan besar masyarakat setempat).  Maarak Jamba  yang di lakukan di daerah Batusangkar biasanya bertujuan m...

avatar
OSKM_16718102_MuhammadAufa Ashiddiq
Gambar Entri
Badantam
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Sumatera Barat

Bandantam merupakan suatu kegiatan yang dilakukan pada acara perhelatan perkawianan di Pariaman yang bertujuan untuk menggalang dana dari hubungan keluarga mempelai seperti Mamak( paman), masyarakat sekitar serta tamu undangan. Bandantam dilakukan pada malam kedua acara perhelatan. Berapa pun jumlah uang yang diberikan akan disebutkan kepada khalayak ramai saat itu. Sehingga, orang berlomba-lomba untuk memberi dengan jumlah yang besar. Oleh karena itu, Badantam adalh suatu budaya yang patut dilestarikan. Selain untuk menggalang dana, Badantam juga akan mengeratkan tali persaudaraan serta menumbuhkan sikap saling tolong-menolong. #OSKMITB2018

avatar
Oskm18_16318026_joni syofian
Gambar Entri
Susunan Arisan Punguan Guru Mangaloksa Kota Payakumbuh dan Kab. Lima Puluh Kota
Ritual Ritual
Sumatera Barat

Merantau sudah menjadi budaya turun temurun dari Suku Batak sendiri. Merantau memang adalah pilihan bagi orang Batak. Ketika orang Batak merantau, umumnya mereka akan menetap seterusnya di daerah rantau. Bahkan, banyak orang Batak sendiri yang merantau ke luar Sumatera Utara termasuk ke Kota Payakumbuh, Sumatra Barat. Banyak akhirnya dari mereka yang membentuk punguan (perkumpulan) dari sesama suku marga (Dongan Tubu Na). Penulis sendiri menjadi bagian dari Punguan Guru Mangaloksa atau biasa disingkat PGM. PGM merupakan perkumpulan dari marga Panggabean (Simorangkir Lumban Ratus, Simorangkir, serta Siagian), Hutabarat, Hutagalung, dan Tobing (Hutatorman dan Hutapea). Di Payakumbuh, mereka bersama- sama membentuk PGM. PGM bertujuan untuk mempererat hubungan persaudaraan orang-orang perantau di Kota Payakumbuh dan Kab. Lima Puluh Kota. Dalam kegiatannya, diadakan minimal pertemuan bulanan atau arisan di rumah anggota secara bergiliran. Pertemuan dapat juga diadakan bila ada hal-...

avatar
OSKM18_16018028_Anris Y Simorangkir