1
2.264 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tulila
Alat Musik Alat Musik
Sumatera Utara

TULILA alat musik tradisional Batak.     Mempunyai lubang penjarian yakni dua di sebelah kiri dan dua disisi kanan, sedangkan lubang tiup berada di tengah. Instrument ini biasanya memainkan lagu-lagu yang bersifat melodis  dan juga bersifat ritmik.  Klasifikasi instrument ini termasuk dalam kelompok aerophone, atau kumpulan alat muzik tiup.     Tulila nyaris tidak dikenal oleh kalangan generasi muda Batak sekarang, tidak seperti seruling/suling yang lebih kita kenal. Padahal keduanya sama-sama alat musik tiup khas Batak. Mungkin sebagian kita pernah mendengar suara Tulila, ataubahkan secara gak sadar pernah melihat Tulila dimainkan bersama dengan gondang atau uninguningan di saat ada acara pernikahan adat Batak. Nah, Tulila ini adalah alat musik batak yang terbuat dari bambu. Dulunya alat musik ini dipakai untuk penyembahan dan pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Pencipta alam Semesta. Memang bentuk Tulila hampir seper...

avatar
Oskm18_16318125_immanoel
Gambar Entri
Tugu Pemakaman di Tano Batak
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Utara

Tugu di Tano Batak. Tano adalah tanah dalam bahasa batak. Jika kalian sering pulang kampung atau pernah ke Tanah Batak, pasti kalian pernah melihat bangunan-bangunan seperti rumah tetapi terlalu kecil untuk ditinggali. Ya itu namanya tugu atau tambak. Tugu ada bangunan pemakaman yang megah seperti rumah mewah. Masyarakat Batak membangun tugu untuk menghormati leluhurnya. Tugu pemakaman yang dibangun oleh sanak saudaranya akan menjadi identitas keluarga besar. Dengan kata lain semakin megah bangunan pemakaman maka semakin tinggi derajat keluarga. Tugu adalah bangunan sakral, keluarga harus menjaga mati-matian bila kuburan nenek moyang mereka diganggu atau dirusak. Saya bertanya kepada Opung Boru atau nenek saya tentang tugu. Dan ia menjelaskan kepada saya, menurut sepengetahuan dia yang sudah diketahui khalayak batak asli, bahwa tugu atau bangunan pemakaman, pertama kali ada di Balige, dan Balige adalah kampung Opung Doli saya atau kakek saya. Saya memilih Tugu Pemakaman...

avatar
OSKM_16418045_Caroline Lianti Anastasya
Gambar Entri
Budaya Nyirih Masyarakat Tanah Karo
Pengobatan dan Kesehatan Pengobatan dan Kesehatan
Sumatera Utara

Nyirih merupakan salah satu tradisi yang cukup terkenal di antara masyarakat Karo. Kebanyakan dari mereka menyebutnya "man belo". Frasa tersebut diambil dari bahasa Karo asli yaitu "Man" yang artinya makan dan "belo" yang berarti sirih.  Kebiasaan man belo di Tanah Karo ini sekarang sudah mulai memudar . Hanya sebagian saja yang mengikuti kebiasaan ini, kebanyakan nenek yang berusia lanjut saja yang masih mengikuti kebiasaan ini. Sangat jarang sekali ditemukan anak-anak ataupun bapak-bapak yang melakukan kebiasaan tersebut. Mungkin bisa dibilang tidak ada. Bagi wanita berusia lanjut di daerah Karo, man belo ini merupakan sebuah ketergantungan yang tidak bisa ditinggalkan. Pagi, siang, malam pun pecandu sirih ini tidak pernah lupa memakan sirih nya . Biasanya mereka melakukan kebiasaan itu setelah makan nasi. Bahkan saat bepergian ke luar kota maupun ke luar negeri, perlengkapan sirihnya selalu dibawa. Mungkin ketergantungan pada sirih ini bis...

avatar
OSKM18_19818010_Mirna Yosefin Barus
Gambar Entri
Membuat Emie Medan
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Utara

Emie Medan merupakan makanan khas yang sangat digemari oleh masyarakat terutama di daerah Medan, Sumatera Utara. Makanan ini sering juga disebut sebagai Mie Rebus Medan yang sesungguhnya cukup mudah ditemukan di rumah - rumah makan, foodcourt, ataupun pusat - pusat kuliner di kota Medan dan sekitarnya. Tidak hanya itu, makanan khas ini juga tidak kalah bersaing dengan makanan lainnya yang terdapat di kota kuliner tersebut. Oleh karena itulah, makanan ini sungguh direkomendasikan untuk dicoba khususnya bagi pecinta kuliner yang sedang mengunjungi Medan. Berikut merupakan cara untuk memasak Emie Medan Bumbu halus : Bawang merah Bawang putih Kemiri Jahe Bahan bumbu kuah : Kecap manis Garam Lengkuas Kapulaga Pala Cengkeh Kayu manis Bunga lawang Serai digeprek Daun salam Gula merah Kaldu udang Bahan : Mie kuning direbus Tahu digoreng Kent...

avatar
Oskm18_ftmd_wilbert Alexsoh
Gambar Entri
Kopi Mandailing
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Utara

Kopi mandailing adalah salah satu kopi terbaik yang berasal dari Indonesia. Kopi mandailing atau di luar negeri biasa disebut kopi mandheling ini merupakan jenis kopi arabika. Kopi ini berasal dari daerah Tapanuli Selatan tepatnya di daerah Kabupaten Mandailing Natal. Lokasi perkebunan kopi yang berlokasi di dataran tinggi bukit barisan ini mempunyai struktur tanah vulkanik dan iklim tropis yang baik sehingga menghasilkan kualitas kopi yang unggul. Sejarah penamaan asal-usul kopi mandailing masih belum jelas kebenarannya. Akan tetapi ada salah satu bukti kuat mengapa asal-usul dari kopi mandailing. Mandailing diambil dari nama etnis di Sumatera, bukan wilayah. Menurut sebuah cerita yang dijelaskan oleh opung saya, dulunya ada kesalahpahaman antara tentara Jepang dengan penjual kopi setempat. Tentara bertanya dari mana asal kopi yang ia nikmati, si penjual mengira ia ditanya dari mana asalnya, dan menjawab "Mandhailing". Kala itu kopi diproduksi hanya untuk konsumsi lokal. Selepa...

avatar
OSKM18_16418146_Muhammad Farhan Syahputra Harahap
Gambar Entri
Dalihan Natolu
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Dalam hukum adat Mandailing dikenal sistem kekerabatan yang disebut dengan Dalihan Na Tolu. Sistem ini secara etimologis berarti ‘tungku yang tiga’, tungku yang disebut Dalihan Na Tolu ini digunakan sebagai analogi kekerabatan dalam hukum adat Mandailing. Tungku tersebut memerlukan tiga kaki yang berukuran sama dan terbuat dari batu sehingga periuk yang digunakan tidak akan jatuh. Dalam hal ini, tungku tersebut menggambarkan bahwa masyarakat Mandailing mempunyai kedudukan yang sama dalam kekeluargaan. Tungku yang digunakan adalah tungku kaki tiga karena jika salah satu kaki tidak berfungsi maka tungku tidak akan dapat berdiri, berbeda dengan tungku kaki empat ataupun lima yang mana apabila satu kaki tidak berfungsi maka tungku masih dapat berdiri karena masih ada tiga atau empat kaki tungku lainnya. Tungku ini juga dapat difilosofikan sebagai konsep gotong royong yang mana ketiga komponen (kaki tungku) harus ikut berperan agar tungku bisa berdiri dengan kuat. Sehingga, D...

avatar
Rizanasalsa
Gambar Entri
Asal - Usul Lompat Batu
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Sumatera Utara

Halo semua! Buat kalian yang belum tahu Nias itu dimana, Nias itu ada di Provinsi Sumatera Utara. Kalau dilihat dari peta, Nias merupakan suatu pulau kecil yang berdiri sendiri diluar Pulau Sumatera. Nah, pastinya kalau yang tahu Nias pasti sangat tahu dengan ikon terkenalnya yaitu tradisi hombo batu atau fahombo. Hombo batu atau yang biasa dikenal dengan sebutan lompat batu adalah tradisi melompati tumpukan batu setinggi 2 meter dengan ketebalan 40 sentimeter. Tradisi ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa seorang pria benar-benar pantas dinyatakan dewasa secara fisik. Sebenarnya bagaimana tradisi atau ritual lompat batu ini bisa ada di Pulau Nias? Jadi dahulu kala itu sering terjadi perang di Pulau Nias. Nah, karena banyaknya perang terutama perang antar suku terjadi, dibutuhkanlah kesiapan fisik agar siap saat berperang. Saat perang, biasanya akan dibuat tumpukan batu yang akan berfungsi sebagai benteng untuk melindungi wilayah pertahanan mereka. Maka dari itu, para pria harus...

avatar
OSKM_16718037_Willy Octavianus
Gambar Entri
O Tano Batak #oskmitb2018
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Sumatera Utara

O Tano Batak O Tano Batak,HaholonganHu (O Tanah Batak,KesayanganKu) Sai na Masihol do Au tu Ho (Selalu Rindu Aku padaMu) Dang olo modom dang nop MatakKu (Tidak mau Tidur tidak bisa terpejam MataKu)] Sai namalungun do Au (Aku selalu Rindu) Sai naeng tu Ho (Selalu ingin Pulang ke Tanah Batak) Molo dung Binsar mataniAri (Jika sudah Terbit Mata Hari) Lao manondangi Hauma I (Untuk Menerangi Ladang,Sawah itu) Godang do Ngolu siganup Ari (Banyak Kehidupan setiap Hari) Mambahen masihol do Au (Membuat Aku Rindu) Sai naeng tu Ho (Selalu ingin Pulang ke Tanah Batak) O Tano Batak,Andigan Sahat (O Tanahk Batak,Kapan ada Waktui) DapothonoHu Tano Hagodangan Hi (Akan pergi Aku ke Tanah yang Banyak itu) O Tano Batak sai Naeng Hutatap

avatar
Oskm18_16318125_immanoel
Gambar Entri
Ziarah ke Pemakaman Batak
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Berziarah adalah adat yang lumrah bagi setiap suku di Indonesia. Berziarah yang bisa juga kita sebut mengunjungi pemakaman/peninggalan bersejarah leluhur/keluarga yang sudah meninggal, ada beraneka ragam bentuknya. Saya sendiri adalah dari keluarga batak yang sering diajak kedua orang tua saya berziarah ke pemakaman. Berikut adalah hasil pengamatan saya dan jawaban dari orang tua saya mengenai apa saja yang sering dilakukan kami atau keluarga batak lainnya dalam melakukan ziarah ke pemakaman. Terutama pemakaman yang ada di kampung orang tua saya di Sihikkit, Dolok Sanggul, Sumatera Utara. Sewaktu kami mengunjungi pemakaman Opung Doli (Kakek Buyut) saya, keluarga saya disuruh melakukan beberapa hal yang biasanya dilakukan pada saat berziarah. Pertama, biasanya orang di kampung saya pada saat berziarah membawa air dalam teko. Apa gunanya air dalam teko tersebut? Air itu kami pakai untuk mencuci muka kami di atas tanah makam keluarga kami. Mitosnya agar sanak keluarga kami...

avatar
OSKM18_16418172_Christian Goldberg