yogyakarta
1.456 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Labuhan Parangkusumo
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Labuhan berasal dari kata labuh yang artinya membuang, meletakkan, atau menghanyutkan. Maksud dari labuhan ini adalah sebagai doa dan pengharapan untuk membuang segala macam sifat buruk. Pada pelaksanaannya, Keraton Yogyakarta melabuh benda-benda tertentu yang disebut sebagai ubarampe labuhan . Uborampe labuhan yang akan dilabuh di tempat-tempat tertentu atau yang disebut petilasan , beberapa diantaranya merupakan benda-benda milik Sultan yang bertahta. Parangkusumo terletak di pesisir selatan Yogyakarta atau lebih tepatnya berada di wilayah Kabupaten Bantul. Parangkusumo merupakan tempat yang dipilih Panembahan Senopati untuk bertapa, merenung dan memohon petunjuk kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar bisa menjadi pemimpin yang baik. Menurut legenda, ketika bertapa Panembahan Senopati bertemu dengan penguasa laut selatan yaitu Kanjeng Ratu Kidul. Dalam pertemuan tersebut Kanjeng Ratu Kidul berjanji akan membantu Panembahan Senopati dan keturunannya. Pada akhirnya Panembah...

avatar
Aze
Gambar Entri
Labuhan Lawu
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Gunung Lawu dipercaya sebagai tempat pengasingan Prabu Brawijaya V dari Kerajaan Majapahit. Pada tahun 1478, Majapahit diserang oleh Girindrawardhana dari Kerajaan Kaling. Karena tentara Majapahit tidak mampu menghalau serangan tersebut, Prabu Brawijaya V memutuskan untuk menyingkir ke Gunung Lawu dan hidup menjadi seorang pertapa dan bergelar Sunan Lawu. Prabu Brawijaya V merupakan leluhur dari pendiri kerajaan Mataram dan Keraton Yogyakarta sehingga sebagai bentuk penghormatan, Gunung Lawu dipilih menjadi lokasi upacara labuhan . Gunung Lawu terletak di perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Setiap dilaksanakan Upacara Labuhan , uborampe labuhan diserahterimakan kepada Juru Kunci Gunung Lawu yang berada di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.     Macam-macam uborampe yang diperlukan pada upacara Labuhan Gunung Lawu adalah sebagai berikut :   Kasepuh Pendherek...

avatar
Aze
Gambar Entri
Kethek Ogleng Gunug Kidul
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pada tahun 1970-an, keberadaan tari kethek ogleng ada di setiap kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, ditandai dengan adanya sanggarsanggar kesenian kethek ogleng. Menurut sejarah, pertunjukkan kethek ogling diperkirakan sudah ada di Gunung Kidul sebelum zaman kemerdekaan, kethek ogleng yang berkembang di daerah Semanu telah ada sejak tahun 1935. Kemudian dari Semanu, seni kethek ogleng berkembang di daerah Tepus, Semin, Wiladeg, dan beberapa wilayah di Gunung Kidul. Kethek ogleng mengalami masa surut pada masa orde baru, ketika berbagai alternatif pertunjukkan mulai beragam; dan makin mengalami masa surut pada sekitar tahun 2000-an. Upaya dibangunnya sanggar dan grup tari menjadi solusi untuk mengembangkan kembali seni kethek ogleng ini. Kethek ogleng berasal dari kata ”Kethek”, yang berarti tokoh yang sakti dan suka berlagak. Secara keseluruhan, dalam bahasa Jawa memiliki istilah yang tepat untuk menggambarkan ”Kethek ogleng”, yaitu gumleleng atau be...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Labuhan Dlepih Khayangan
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Perbukitan Dlepih Khayangan terletak di kecamatan Tirtamaya, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Selain Parangkusumo, Dlepih Khayangan merupakan tempat yang digunakan Panembahan Senopati untuk bertapa sebelum membangun kerajaan dan pemerintahan yang kuat. Selain Panembahan Senopati, tempat ini juga digunakan untuk bertapa raja-raja Mataram dan raja Kasultanan Yogyakarta, yaitu Sultan Agung Hanyakrakusumo dan Pangeran Mangkubumi (Sri Sultan Hamengku Buwono I).   Berbeda dengan upacara labuhan lainnya, upacara Labuhan Dlepih Khayangan hanya dilaksanakan delapan tahun sekali pada tahun Dal atau setiap sewindu penobatan Sultan. Upacara ini digolongkan dalam Labuhan Ageng , sedangkan upacara Labuhan yang lain digolongkan dalam Labuhan Alit yang digelar setiap tahun. Uborampe upacara Labuhan Dlepih Khayangan antara lain:   Sinjang Limar Sinjang Lurik Kepyur Sinjang Perkutut Pethak Seret Abrit Semekan Solok Semekan Dringi...

avatar
Aze
Gambar Entri
Hajad Dalem Jamasan Pusaka.
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Prosesi Siraman atau Jamasan Pusaka diselenggarakan untuk membersihkan dan merawat pusaka-pusaka milik keraton.Berbeda dengan Jamasan di dalam kompleks Kedhaton yang bersifat tertutup bagi khalayak umum, Jamasan Rata (kereta) di Museum Kereta terbuka bagi siapa saja yang ingin menyaksikan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, terdapat dua kereta yang dibersihkan. Abdi Dalem Kanca Rata Mas Wedana Rata Diwiryo selaku pemimpin prosesi Jamasan kereta menjelaskan, “Yang pertama (pokok) Kanjeng Nyai Jimat, lalu kereta pendampingnya Kanjeng Kiai Harsunaba, tapi setiap tahun harus diganti atau bergiliran sebagai pendherek .” Kereta Kanjeng Nyai Jimat adalah kereta tertua yang dimiliki Keraton Yogyakarta, pernah digunakan pada penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono I sampai Sri Sultan Hamengku Buwono III. Kereta ini selalu mengikuti Jamasan tiap tahunnya. Sedangkan kereta Kanjeng Kiai Harsunaba merupakan peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono VI yang dibuat di...

avatar
Aze
Gambar Entri
Pisowanan Garebeg Mulud Dal
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Sejak pagi, tiga gamelan dimainkan bergantian di Plataran Kedhaton Keraton Yogyakarta. Ketiganya adalah Kanjeng Kiai Guntur Laut (Monggang), Kanjeng Kiai Surak, dan Kanjeng Kiai Kancil Belik. Para Abdi Dalem Sipat Bupati datang dan duduk bersila menunggu di kedua Bangsal Kotak yang berada di Plataran Kedhaton , tepat di depan Bangsal Kencana . Menjelang siang, terdengar teriakan, “Raaaussss,” sebagai penanda kehadiran Sultan, yang miyos dari arah Bangsal Prabayeksa . Gendhing Monggang segera dimainkan untuk mengiringi Miyos Dalem Sultan di Bangsal Kencana . Para Abdi Dalem yang telah menunggu di Bangsal Kotak kemudian diperkenankan maju dan duduk di kursi yang disediakan di tratag Bangsal Kencana . Para Sentana Dalem dan tamu kehormatan lain duduk di sebelah kanan dan kiri Sultan, dengan posisi menghadap beliau. Tidak lama kemudian, sebuah iringan datang membawa pusaka Kanjeng Nyai Mrica dan Kanjeng Kiai Blawong. Kedua pusaka kemudian dipeg...

avatar
Aze
Gambar Entri
Malem Selikuran
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tiap bulan Pasa atau Ramadhan , Keraton Yogyakarta selalu mengadakan acara Malem Selikur . Malem Selikur diadakan untuk menyambut malam Lailatul Qadar . Acara ini merupakan bagian dari kegiatan Kesultanan Yogyakarta sebagai kerajaan Islam untuk senantiasa menyebarkan ajaran Islam di tengah masyarakat Jawa. Agama Islam mengajarkan bahwa akan tiba suatu malam yang istimewa pada sepertiga akhir bulan Ramadhan . Malam yang disebut malam Lailatul Qadar ini dipercayai lebih mulia dibanding malam-malam lainnya sehingga digambarkan memiliki nilai yang lebih baik dari seribu bulan. Pada malam ini pula, Nabi Muhammad dahulu menerima Al Quran yang diturunkan oleh Allah. Untuk menyambut malam ini, umat Islam memperbanyak amal dan ibadah karena diyakini pula pahala yang didapat seribu kali lebih banyak dari hari-hari biasa. Malem Selikur , atau kadang dikenal juga dengan Selikuran , diyakini telah ada sejak awal penyebaran agama Islam di tanah Jawa. Tradisi ini diperkenalkan...

avatar
Aze
Gambar Entri
Garebeg
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Garebeg merupakan salah satu upacara yang hingga saat ini rutin dilaksanakan oleh Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat . Kata Garebeg , memiliki arti diiringi atau diantar oleh orang banyak. Hal ini merujuk pada Gunungan yang diiringi oleh para prajurit dan Abdi Dalem dalam perjalanannya dari keraton menuju Masjid Gedhe . Dalam pendapat lain dikatakan bahwa Garebeg atau yang umumnya disebut “ Grebeg ” berasal dari kata “ gumrebeg ”, mengacu kepada deru angin atau keramaian yang ditimbulkan pada saat berlangsungnya upacara tersebut.     Besar kemungkinan bahwa Upacara Garebeg berasal dari tradisi Jawa kuno yang disebut Rajawedha . Pada upacara tersebut raja akan memberikan sedekah demi terwujudnya kedamaian dan kemakmuran di wilayah kerajaan yang dipimpinnya. Tradisi sedekah raja ini awalnya sempat terhenti ketika Islam masuk di Kerajaan Demak. Akibatnya masyarakat menjadi resah dan meninggalkan kerajaan yang baru berdiri terse...

avatar
Aze
Gambar Entri
Supitan
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Salah satu bagian dari upacara daur hidup masyarakat Jawa adalah upacara supitan , yakni upacara sunat atau khitan bagi anak laki-laki. Sunat adalah proses memotong kulit zakar sehingga kepala penisnya terlihat, dengan maksud untuk menghilangkan sesuker atau kotoran yang ada dalam penis. Bagi penganut agama Islam, proses ini adalah hal yang wajib dilakukan. Berikut adalah tahap-tahap pelaksanaan Supitan untuk Putra Dalem (anak Sultan) yang dilaksanakan di lingkungan Keraton Yogyakarta, berdasarkan Pranatan Lampah Lampah atau pedoman tata laksana pada tanggal 12 Mei 1975. Satu hari sebelum pelaksanaan upacara, gamelan Gangsa Slendro dan Pelog ditata di G edong Gangsa sebelah utara dan selatan sejak pukul 15.00, lalu mulai ditabuh hingga pukul 18.00 oleh Abdi Dalem Punakawan Kridamardawa . Sementara gamelan Kanjeng Kiai Kebo Ganggang ditata di Bangsal Mandalasana . Selain itu, krobongan , atau pekobongan (bangunan berbentuk bilik kecil non-permanen)...

avatar
Aze