Padepokan seni mayang sunda adalah padepokan yang bertujuan untuk pertunjukan seni sunda baik kontemporer atau pun tidak. Yang akan saya bahas adalah ornamennya disana terdapat 2 ruangan outdoor dan indoor. Dimana Indoor sendiri untuk 100 orang dan outdoor 200 orang. Gedung memiliki ornamen khas sunda yang unik didepan jalan raya keramik nama tempatnya menggunakan aksara sunda yang artinya seni mayang sunda. Dari atas atap bentuknya seperti rumah adat campuran sunda seperti di ITB ganesha. Didalamnya terdapat ornamen seperti gambar kesenian sunda galeri sunda dan lainnya. Tempat ini cukup mudah di jangkau yaitu Jl. Peta no 409 Bandung.
Mungkin semua orang sudah kenal dengan Nyi Roro Kidul sang Ratu Pantai Selatan tapi jarang mendengar tentang Nyi Blorong. Menurut kepercayaan masyarakat, Nyi Blorong adalah penguasa keraton pantai selatan yang memiliki kesaktian luar biasa, memiliki pengikut berbagai macam makhluk halus. Ia konon memang ditugaskan untuk menyesatkan manusia agar terjerumus pesugihan dan menjadikan manusia budak-budaknya yang taat. Nyi Blorong merupakan sosok legenda Indonesia yang berwujud wanita cantik, bertubuh manusia dari pinggang ke atas, dan berwujud ular dari pinggang ke bawah. Ia merupakan panglima terkuat yang dimiliki oleh Kanjeng Ratu Kidul dan sering dianggap sama dengan Nyi Roro Kidul . Nyi Blorong tampil mengenakan kebaya berwarna hujau dengan rajutan emas. Kain panjang berwarna emas tersebut konon merupakan perwujudan sosok aslinya, yaitu ular raksasa. Pada saat bulan purnama, kecantikan dan kesaktian Nyi Blorong mencapai puncaknya, tetapi saat bulan mengecil, ia akan kemba...
Sebagaimana di daerah lainya yang pernah memiliki pengaruh kuat penyebaran Agama Islam dan bertahan hingga kini, dan terdapat juga Seni Handro, Begitulah pula Seni Handro yang ada di Kabupaten Garut, karena pada hakikatnya Seni Handro adalah jenis kesenian berlatar belakang penyebaran Agama Islam yang merupakan perpaduan antara hasil budaya parsi atau Arab dengan budaya setempat, dalam hal ini Budaya Parahyangan. Seni Handro yang ada di Kabupaten Garut ini pertama kali dikenalkan oleh Kyai Haji Sura dan Kyai Haji Achmad Sayuti yang berasal dari Kampung Tanjung Singuru - Kec. Samarang - Kabupaten Garut pada sekitar tahun 1917. Kehadiran KH. Sura dan KH. Achmad Sayuti tentu saja mendapat sambutan hangat dari masyarakat Desa Bojong. Maka tidak heran apabila perkembangan Seni Handro sungguh sangat menggembirakan pada waktu itu. Jenis kesenian ini memiliki ciri tertentu dalam gaya dan lagunya. Gaya / Laga adalah gerak gerik yang dilakukan dalam mengisi pertunjukan, pada Seni Handro g...
Singkong Ceria, Makanan Olahan Jawa Barat Sumber foto : http://infofokus21.blogspot.com/2015/12/lapis-singkong-ceria.html Kuliner merupakan salah satu hal yang banyak diminati oleh masyarakat. Di era modern ini, sudah banyak perkembangan dalam bidang kuliner. Bahkan untuk makanan tradisional pun, sesederhana apapun bahan dasarnya, sudah banyak macam-macam olahannya. Salah satunya adalah singkong. Salah satu makanan khas daerah Jawa Barat. Disini, saya akan mengenalkan makanan olahan khas Jawa Barat yang berbahan dasar singkong. Narasumber menyebutkan namanya adalah “Singkong Ceria”. Terdengar unik bukan? Sebenarnya seperti apa singkong ceria itu? Narasumber masih tergolong sering membuat singkong ceria ini. Biasanya untuk acara keluarga, acara arisan di rumah, bahan untuk kegiatan dana usaha anak-anak, atau sekedar untuk cemilan di rumah. Kata ceria yang mendampingi kata singkong ini, nampaknya dipakai karena warna pada singkong...
Angklung, Kesenian Tradisional yang Penuh Nilai Kehidupan Alat musik tradisional ini tidak dipukul ataupun dipetik, melainkan digetarkan agar mengeluarkan bunyi. Bernada ganda dan terbuat dari pipa-pipa bambu dalam berbagai ukuran, masyarakat lebih mengenalnya dengan nama "Angklung". Dalam Dictionary of the Sunda Language (1862), Jonathan Rigg memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai angklung. Ia menjelaskan bahwa angklung merupakan sebuah alat musik yang terbuat dari pipa-pipa bambu, yang dipotong ujung-ujungnya, menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ, dan diikat bersama dalam suatu bingkai, digetarkan untuk menghasilkan bunyi. Catatan mengenai keberadaan angklung muncul pada masa Kerajaan Sunda (abad ke-12 sampai abad ke-16), dan hingga kini alat musik tersebut telah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Sunda (Priangan). Berdasarkan catatan yang ada, angklung tercipta karena pandangan hidup masyarakat Sunda yang agraris dengan sumber kehidupan dari padi (pare) sebagai ma...
ASAL MULA LISUNG PAJAJARAN Lisung Pajajaran pertama kali dibuat dari Kayu Jati, lisung dalam Kitab Suwasit artinya Liang Sanghiyang Agung atau Lubang kekuatan dari Yang Maha Agung, simbol pelajaran adanya kekuatan yang maha kuasa dalam kehidupan manusia. Lisung Pajajaran sebagai simbol adanya kekuatan dari Yang Maha Agung (Allah SWT) dibuat dalam bentuk perahu sebagai simbol kehidupan manusia yang memiliki 3 lubang kekuatan, hal ini dijelaskan dalam sejarah Lisung Pajajaran yang terdapat dalam kitab Suwasit : “Lisung anu awal didamel lisung tina kayu jati, sareng harti lisung teh LIANG SANGHIYANG AGUNG ARTINA KAKUATAN ANU MAHA AGUNG, sareng liang lisung aya tilu hartina tilu kakuatan kahiji anu tengah kakuatan tinu maha agung sareng anu dua euta teh kakuatan ti panguasa sareng katilu kakuatan ti Rahayat, jenten teutiasa dipisahkeun kedah dihijikeun.Sareng ari hasil panen ti alam keudah disukurkeun ka nu maha agung sareng diimbangkeun ku penguasa sar...
Kue ali agrem merupakan salah satu makanan tradisional Sunda yang berasal dari Karawang, yang sekilas bentuknya mirip dengan donat karena berbentuk bulat dan bolong pada bagian tengahnya. Konon kue ini disebut ali agrem, merujuk kepada bentuknya menyerupai cincin, dimana dalam bahasa Sunda cincin adalah ali. Kue berbahan tepung beras dicampur dengan gula merah lalu digoreng ini, dahulu selalu hadir dalam berbagai acara yang berkaitan dengan tradisi yang berlangsung dalam masyarakat Sunda seperti pernikahan, khitanan, tujuh bulanan, ataupun dalam perayaan hari besar keagamaan seperti Idul Fitri. Bahan - bahan yang diperlukan untuk kue ali agrem: 1 buah Kelapa setengah tua, kupas, parut kasar, terus sangrai sampai berwarna coklat 75 gra Gula Merah 150 ml Air 250 gr Tepung Beras 75 gr Gula pasir 1/4 sendok teh Garam Minyak untuk menggoreng Cara Membuat kue ali agrem : Campurkan bahan-bahan seperti tepung ketan, tepung beras, garam dan parutan kelapa, lalu tambahkan air dan aduk-ad...
Awal mula atau sejarah bangklung yang ada di wilayah Desa Cisero tidak diketahui pasti sejak kapan. Namun menurut Bapak Adjuk, sesepuh di Desa Cisero, bangklung sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda di Indonesia dan turun temurun diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya. Pak Adjuk sendiri diperkenalkan dan diwarisi bangklung oleh kakek beliau. Dari catatan dari Bapak Adjuk, alkisah daerah kampung Babakan Garut dibangun dari orang-orang yang berasal dari daerah Sukapura, yaitu Eyang Jangkung dan Bapak Nurhikam yang awalnya adalah sarana hiburan untuk masyarakat dan media dakwah agama Islam. Pada awalnya, kesenian ini bernama Yami Rudat dengan alat musik rebana dan melantunkan syair-syair sholawat Rasul. Lama kelamaan kesenian ini berubah, terutama alat musiknya, merekan menciptakan alat music yang hamper serupa dengan rebana yang disebut terebang dan berjumlah 5 buah. Lima terebang ini dinamai sesuai dengan ukurannya mulai dari kempring sampai anak. Kata 'bangklung' sendiri...
Sistem patrilineal menyebabkan tanah Pasundan ini memiliki tradisi pernikahan yang cukup unik walau secara umum masih terbilang tak asing apabila dibandingkan dengan daerah lain. Awalnya pria beserta keluarga (sesepuh) melamar wanita dengan membawa suatu tanda (perhiasan, uang, dsb.) tergantung adat di suatu tempat dan kesepakatan bersama sebagai pengikat kedua calon mempelai. Di acara lamaran ini biasanya dibicarakan resepsi pernikahan kefua cakon mempelai. Pihak calon mempelai istrilah yang bertanggung jawab penuh dalam resepsi ini. Biasanya pihak calon mempelai istri berkorban lebih banyak untuk acara resepsi tersebut. Peran pihak calon mempelai pria yaitu memberikan uang sesuai rasio yang telah mereka tetapkan dan berapapun jumlahnya sebaiknya diterima saja oleh pihak calon mempelai. Ada salah satu adat di daerah selatan Bandung atau mungkin di daerah-daerah lain yaitu jika pria memberikan sejumlah uang saat lamaran, maka itu adalah 10% dari total uang yang akan diberikan kepada c...