1
696 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Knobe Khabetas
Alat Musik Alat Musik
Nusa Tenggara Timur

Namanya cukup unik. Alat musik ini sebenarnya sejenis alat musik tiup.  Namun dibuat berbentuk seperti busur panah. Juga terdapat tali pengikatnya seperti tali busur.  Cara memainkannya yaitu dengan cara meniup salah satu ujung busur sambil menggetarkan tali busurnya.  Orang-orang di Provinsi Nusa Tenggara Timur biasanya menggunakan Knobe Khabetas ketika bercocok tanam atau ketika menggembala ternak.

avatar
Rizkianazahra
Gambar Entri
Tenun Ikat
Motif Kain Motif Kain
Nusa Tenggara Timur

Tenun Ikat merupakan kain tradisional Indonesia berupa kain yang ditenun dari helaian benang pakan yang sebelumnya diikat dan dicelupkan ke zat pewarna alami. Sebelum ditenun, helai-helai benang diikat dengan plastik atau tali sesuai dengan corak yang akan dibuat sehingga pada saat dicelup bagian benang yang dikat plastik atau tali tidak akan terwarnai. Alat tenun yang digunakan adalah alat tenun tanpa mesin. Beberapa daerah di Indonesia yang terkenal dengan kain tenun ikatnya adalah Toraja, Sintang, Jepara, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, dan Timor.

avatar
Hasnajauza
Gambar Entri
Pasola Sumba
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Pasola Sumba  adalah bagian dari serangkaian upacara adat tradisional yang dilakukan oleh masyarakat Sumba , Nusa Tenggara Timur, yang masih menganut agama asli yang disebut Marapu. Upacara adat ini dilakukan setiap tahun pada bulan Februari atau Maret. Pasola  diadakan pada empat kampung di kabupaten Sumba Barat. Keempat kampung tersebut antara lain Kodi dan Lamboya, Wonokaka, dan Gaura. Serangkaian upacara ini dilakukan dalam rangka memohon restu para dewa agar panen tahun itu berhasil dengan baik. Pasola  berasal dari kata “Sola” atau “Hola”, yang berarti sejenis lembing kayu yang dipakai untuk saling melempar dari atas kuda yang sedang dipacu kencang oleh dua kelompok yang berlawanan.  Setelah mendapat imbuhan `pa’ (pa-sola, pa-hola), artinya menjadi permainan. Jadi pasola atau pahola berarti permainan ketangkasan saling melempar lembing kayu dari atas punggung kuda yang sedang dipacu kencang antara dua k...

avatar
Pina Wulandari
Gambar Entri
Gong Waning
Alat Musik Alat Musik
Nusa Tenggara Timur

Gong waning adalah satu alat musik yang biasa dimainkan oleh masyarakat Sikka (krowe),  alat music ini dimainkan dengan cara ditabuh (dipukul).  Biasanya gong waning dimainkan dalam  upacara adat, resepsi/ pesta dan acara kematian untuk mengiringi tarian. Penabuh gong waning secara lengkap terdiri dari 9 orang sesuai dengan jumlah perangkat yang ada dalam musik gong waning namun kadang bisa juga dirangkap jika kekurang penabuh gong waning. Adapun perangkat musik gong waning yaitu : Waning yaitu gendang besar, terbuat dari batang kelapa dengan kulit sapi/ kambing yang sudah kering (menghasilkan bunyi bas) Dodor yaitu gendang kecil, yang terbuat dari batang kelapa dengan kulit sapi/ kambing yang sudah kering (menghasilkan bunyi tenor) Gong dengan ukuran paling besar sampai paling kecil dengan nada paling rendah sampai yang paling tinggi yaitu Gong Ina wa'a, Gong Ina depo, Gong lepe, Gong Higo-hagong, Gong Udong.(gong higo-hagong adalah 2 gong yan...

avatar
Sniffer
Gambar Entri
Tenun Ikat Sumba Timur
Motif Kain Motif Kain
Nusa Tenggara Timur

Di Indonesia, tenun ikat dibuat dengan sejumlah teknik ikat Lusi, ikat pakan, ikat ganda dan ikat campur. Sejak zaman pra sejarah Indonesia telah mengenal tenunan dengan corak desain yang dibuat dengan cara ikat lungsin. Daerah penghasil tenunan ini seperti daerah pedalaman di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur dimana Sumba menjadi bagiannya. Ikat Lungsin diduga lebih awal dikenal di Indonesia dibandingkan teknik-teknik ikat lainnya. Mereka memiliki kemampuan membuat alat-alat tenun. menciptakan desain dengan mengikat bagian-bagian tertentu dari benang dan mereka mengenal pencelupan warna. Aspek-aspek kebudayaan tersebut diperkirakan dimiliki oleh masyarakat yang hidup pada jaman perunggu dalam jaman pra sejarah Indonesia, sekitar abad kedelapan sampai abad kedua sebelum Masehi. Keunikan desain yang diciptakan adalah suatu karya yang mencerminkan unsur-unsur yang erat hubungannya dengan unsur kebudayaan, pemujaan pada leluhur dan memuja keagungan alam. Pada...

avatar
Atis Umbu Kora Iki
Gambar Entri
Upacara Kematian dan Pemakaman Masyarakat Sumba
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Kematian dan pemakaman menurut adat Sumba berkaitan dengan kebiasaan menurut aliran kepercayaan Marapu. 1. Saat Wafat. Bila seorang Bangsawan wafat, tidak diperkenankan untuk menangis dan belum boleh memberitahu keluarga lain. Jika wafat di rumah sakit, maka almarhum dibawa ke kampungnya untuk diadakan acara Memanggil. Salah satu orang tua harus melakukan pemanggilan dengan menyebutkan nama orang yang wafat sebanyak empat kali. Jika tidak menjawab, maka dikatakan sudah wafat. Ungkapan wafat bagi orang Sumba adalah jika yang wafat seorang bangsawan perempuan, dikatakan " Namberanyaka mbalu, Nanjorunyaka Au " artinya tempayan airnya pecah, balai-balai dapurnya roboh. Jika yang wafat seorang bangsawan laki-laki maka dikatakan " Na Njorunyaka Njara, Na mbatanyaka Landu " artinya Jatuh dari Kuda, patah jambul di kepalanya. 2. Pa Hadangu artinya "Membangunkan" Kepercayaan Marapu berkeyakinan bahwa yang wafat sudah kembali ke negeri leluhur, karena itu Jenaza...

avatar
Atis Umbu Kora Iki
Gambar Entri
PURU LA MANANGA
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Kampung Kamaru, Desa Tanamanang Kecamatan Pahunga Lodu Kabupaten Sumba Timur - NTT Ritual budaya untuk memohon berkat kepada Sang Khalik agar di musim penghujan tahun berikutnya, tepat pada waktunya yaitu bulan November atau Awal Desember. Ritual tersebut bertempat di muara sungai (mananga). Prosesi ritual adalah : - Pertama, ritual dilakukan di rumah adat Kampung Kamaru dengan tujuan Mohon Ijin pada Sang Khalik bahwa pada hari esoknya akan dilaksanakan ritual adat. - Kedua, mereka pergi ke Muara Sungai untuk melaksanakan Ritual Adat tersebut. - Setelah selesai di muara sungai, kembali ke kampung untuk sembahyang di rumah adat, menyatakan terima kasih kepada Sang Khalik bahwa ritual adat telah selesai dengan lancar dan aman

avatar
Atis Umbu Kora Iki
Gambar Entri
Kampung Wunga
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Dalam cerita turun temurun bahwa penduduk SUMBA tiba di ini melalui tanjung sasar dimana waktu itu pulau flores dan sumbawa masih menjadi satu. Kampung Wunga menjadi sejarah dalam perkembangan zaman bahwa disana pernah terjadi yang disebut musyawarah dimana nenek moyang menetapkan nama-nama kabihu (suku) serta segala sesuatu yang berkaitan dengan tata hidup dan kehidupan termasuk pembagian tempat kediaman. Dalam Musyawarah ini ditetapkan Umbu Pati Walu Haharu atau Umbu Njata Walu Njongu dan kabihu-kabihu (kelompok suku) tetap tinggal di Haharu dan sekitarnya. Umbu Harandapa Walu Mandoku dan kelompok kabihunya (kelompok suku) menuju ke sebelah timur dan selatan tanjung sasar sedangkan Umbu Mbulungu Mbo'u, Umbu Sebu Ana Wula atau Umbu Reri Ana Ladu, Umbu Bobu Pola Kawata, Anda Mangu Langu atau Mete Mangu Ndolu bersama kelompok Kabihunya menuju ke sebelah barat. Kemudian datanglah beberapa kelompok orang melalui Kodi di ujung barat pulau sumba melalui tanjung keroso se...

avatar
Atis Umbu Kora Iki
Gambar Entri
Tari Kataga
Tarian Tarian
Nusa Tenggara Timur

Sejarah Tari Kataga   Konon pada jaman dahulu di Sumba pernah terjadi perang antar kampung atau suku yang disebut dengan perang tanding. Dalam perang tanding tersebut, siapa yang menang harus membawa pulang kepala musuh yang kalah sebagai simbol kemenangan mereka. Kepala tersebut kemudian digantung di Adung pelataran/ Talora. Apabila ada pihak ketiga melakukan perjanjian damai pada kedua pihak, maka tengkorak kepala tersebut bisa dibawa pulang kembali oleh pihak musuh sebagai tanda perdamaian.   Setelah perjanjian perdamaian tersebut selesai, biasanya para prajurit yang ikut dalam perang tanding akan memperagakan cara mereka berperang, bagaimana mereka menyerang, menangkis, menghindar, hingga memotong kepala lawan. Namun setelah tradisi perang tanding sudah dihilangkan, maka mereka menjadikan gerakan tersebut menjadi sebuah gerak tari yang saat ini disebut dengan Tari Kataga. Kataga sendiri berasal dari kata katagahu yang berarti kegiatan memoto...

avatar
Atis Umbu Kora Iki