makanan
157 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
NYARU MENTENG – DEWA PERANG DAYAK
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Dalam kepercayaan Dayak, ketika RANYING MAHATALA menciptakan alam semesta, Ia juga bermanifestasi didalam beberapa wujud untuk membantu manusia. Wujud yang mengerikan dari manifestasi TUHAN ini adalah NYARU MENTENG atau disebut juga NAYU. NAYU atau NYARU MENTENG dalah penguasa perang, angin, petir, halilintar, dan api. Ia memiliki ciri badan seperti manusia namun berwarna merah darah, deari tangannya bisa keluar petir. Orang yang dipengaruhi atau dikuasai oleh NYARU MENTENG akan memiliki keberanian untuk membunuh dan mencelakakan orang lain. Dipercaya oleh orang Dayak, sebenarnya manusia terlahir baik, ia tidak akan menyakiti orang lain dalam keadaan yang normal, namun apabila seseorang sudah dikuasai oleh NAYU atau NYARU MENTENG ini, entah kenapa ia akan memiliki hasrat untuk mencelakakan dan membunuh. NYARU MENTENG ini adalah roh yang haus akan darah. Mereka suka untuk meminum dan memakan yang berwarna merah, sehingga dalam setiap ritual untuk memanggil NAYU ini digunakan...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
ASAL-ASUL PADI MENURUT DAYAK LAWANGAN
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Dayak Lawangan / Luwangan adalah salah satu suku Dayak yang ada di Kalimantan Tengah. Dipercaya Dayak Lawangan adalah induk dari Sub Suku Dayak Kelompok Barito – seperti Bentian, Benuaq, Paser, Maanyan, Tabooyang, Deah, Tunjung, Bawo dan Kutai. Menurut situs “Joshua Project” suku Lawangan saat ini hanya berjumlah 109.000 jiwa. Seperti hampir semua Suku Dayak di Kalimantan, padi dianggap sebagai suatu yang bersifat ilahiah dan sangat berharga. Orang Dayak Luawang percaya padi berasal dari alam dewa-dewi. Konon sebelum manusia mengenal padi, manusia hanya makan dari hasil berburu dan hasil hutan saja. Pada suatu hari ada seorang manusia pergi berkunjung ke tempat tinggal para dewa. Di alam dewa itu ia melihat berbagai jenis tanaman padi yang sedang menguning dan berisi. Dalam kunjungan itu, manusia tadi dijamu makan oleh para dewa, ia menikmati makanan para dewa yang berasal dari padi tadi. Ketika manusia itu memakan makanan tersebut ia merasa bahwa makanan i...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
SISTEM PEMBAGIAN WAKTU SUKU DAYAK NGAJU
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Mungkin tidak banyak yang tahu sekarang ini bahwa orang Dayak mengenal system pembagian waktu. Orang Dayak Ngaju membagi waktu satu tahun berdasarkan perubahan musim dan kegiatan kegiatan yang dilakukan pada musim-musim itu. Sehingga dalam kalender Dayak Ngaju, satu tahun akan terbagi menjadi 11 masa atau bulan, nama nama masa itu antara lain: RAPAT TANDUK Ini masa memusyawarahkan membuat rencana tentang perladangan yang akan datang. Misalnya dimana dan bagaiman ladang yang akan datang dibuat. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada bulan Januari TAHALUYANG Ini adalah masa untuk mempersiapkan alat-alat berladang, antara lain beliung, parang, tikar, alat menampi, luntong, palundu dan sebagainya. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Februari. SARANG NYARING Masa untuk tebas-tebang hutan untuk tempat berladang dan kegiatan ini dilakukan pada bulan Maret – April TIMBUK PAMBUK Kayu tebang ditempat yang akan dijadikan lading...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Sandawa
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Kalimantan Tengah

Sandawa atau senjata api juga merupakan senjata yang dibawa pendatang Cina ketika memasuki Kalimantan. Didalam beberapa acara adat sandawa ini sering digunakan misal dalam acara nyobeng Dayak Bidayuh di Sebujit. Dalam cerita Tetek Tatum Dayak Ngaju, yang mengajarkan pengetahuan mengenai Sandawa atau senjata yang menggunakan mesiu ini adalah “Sempung” ayah dari Bungai (salah satu tokoh pahlawan kenamaan Dayak Ngaju Bungai dan Tambun). Diceritakan Sempung ini belajar ke negeri Cina mengenai persenjataan yang menggunakan mesiu. Ada pula yang beranggapan bahwa Sempung ini memang adalah orang Cina yang melakukan perjalanan ke pulau Kalimantan. Manuskrip kuno Tiongkok menyebutkan tentang mendaratnya sekelompok suku dari daerah provinsi Yunan (RRC) di pantai utara pulau Borneo, pada sekitar 700 tahun sesudah Masehi dibawah pimpinan Sam Hau Fung. Sebuah sungai di daerah Sabah mereka masuki sampai ke hulunya, sungai itu lalu dinamakan mereka sungai Miri. Sesudah beberapa...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Lantak/Lela
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Kalimantan Tengah

Lantak atau Lela dalam bahasa Dayak Ngaju adalah meriam. Senjata ini diperkenalkan bangsa Cina ketika memasuki Kalimantan. Didalam cerita peperangan dayak melawan penjajah penggunaan lantak ini juga disebutkan; misal dalam perang kasintu. Menurut cerita kakek ku dahulu ketika kakenya ikut perang kasintu mereka menggunak meriam dan mungkin zaman dahulu orang kuat-kuat maka meriam-meriam ini diangkat dengan diletakan pada pergelangan tangan saja. Lantak   Pernah diceritakan juga di daerah Manuhing ada seorang gadis yang bernama “Lamiang” – dia adalah gadis yang cantik jelita anak Antang dan Benang. Ketika orang tuanya meninggal dunia, banyak orang yang berusaha melamarnya – padahal ia belum ada niat untuk menikah, karena orang tuanya yang baru saja meninggal- saat itu orang-orang yang berusaha melamar Lamiang, membunyikan meriam atau lelanya untuk menakut-nakuti Lamiang agar segera keluar dari rumahnya. Saat itu bahan makanan dirumah...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Upacara Tiwah
Ritual Ritual
Kalimantan Tengah

Upacara Tiwah   Tiwah merupakan upacara ritual kematian tingkat akhir bagi masyarakat suku Dayak di Kalimantan Tengah, khususnya daerah pedalaman penganut Agama Kaharingan sebagai agama leluhur warga Dayak. Upacara Tiwah adalah upacara kematian yang biasanya dilaksakanan atas seseorang yang telah meninggal dan dikubur sekian lama hingga yang tersisa dari jenazahnya diperkirakan hanya tinggal tulangnya saja. Ritual Tiwah bertujuan sebagai ritual untuk meluruskan perjalanan roh atau arwah yang bersangkutan menuju Lewu Tatau (Surga – dalam Bahasa Sangiang) sehingga bisa hidup tentram dan damai di alam Sang Kuasa Selain itu, Tiwah Suku Dayak Kalimantan Tengah juga dimaksudkan oleh masyarakat di Kalimantan Tengah sebagai prosesi suku Dayak untuk melepaskan Rutas atau kesialan bagi keluarga Almarhum yang ditinggalkan dari pengaruh-pengaruh buruk yang menimpa. Selanjutnya, Tiwah juga bertujuan untuk melepas ikatan status janda atau duda bagi pasangan berkelua...

avatar
OSKM18_16918049_Abid Afif_Alfaruq
Gambar Entri
Kangkamiak
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

KANGKAMIAK – Adalah roh atau hantu yang dikenal orang Dayak, kadang ia sering disebut BURUNG HANTU karena kadang berwujud seperti burung. Kadang juga kangkamiak ini tampil seperti kuntilanak, kuku nya panjang dan memiliki rambut panjang. Bedanya dengan Kuntilanak, kuntilanak diyakini adalah arwah wanita yang mati akibat melahirkan dengan kadang tampil dengan kondisi punggung yang berlubang, sedangkan Kangkamiak sering tampil dalam bentuk burung hantu yang besar. Konon Kangkamiak adalah manusia yang belajar ilmu ghaib, karena sangking tinggi ilmu dan salah jalannya maka ia menjelma menjadi semacam burung hantu yang besar, kadang juga ia dapat menjelma menjadi wanita cantik, mula-mula diawali suaranya mirip seperti bayi yang menangis. Selama Kangkamiak ini masih berbentuk burung hantu, ia tidak berbahaya. Tetapi jika ia sudah menjelma dalam bentuk wanita dengan muka yang menyeramkan dan lidah yang panjang serta kuku yang panjang dan tajam dan apabila dicakar oleh Kangkami...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
ASAL USUL RUMAH KAYU – LEGENDA DAYAK BENUAQ
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kalimantan Tengah

Saya meriwayatkan pula Raja Kilip, yang tinggal di daerah Renayas, daerah tanah tandus tidak ada tumbuh-tumbuhan. Suatu hari timbullah pemikirannya untuk pergi  mencari bibit kayu ke wilayah dunia atas langit. Raja Kilip berjalan membawa satu tabung pasak. Setelah berjalan sehari penuh, pada saat matahari terbenam sampailah dia di bawah sebatang pohon besar bernama putakng kayutn tangiiq. Setelah subuh terdengar suara kokok burung raksasa di dahan besar paling bawah. Kokok tersebut berbunyi:  “Koko leaq leo, kalau hari sudah pagi, saya akan terbang bertamu ke Dusutn Tana Tamui.”  Kemudian terdengar kokok burung raksasa pada dahan yang lebih tinggi sebagai berikut: ”Koko leaq leo, kalau hari sudah pagi, saya akan terbang bertamu ke negeri Cina pembuat garam.”  Selanjutnya pada dahan berikutnya terdengar kokok sebagai berikut :” Koko leaq leo, kalau hari sudah pagi, saya akan terbang menuju Sanikng Bentiatn, Rabukng Rasaau Koakng Ketap...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ambun dan Rimbun
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Konon, pada zaman dahulu kala, di sebuah kampung di daerah Kalimantan Tengah, hiduplah seorang janda bersama dua orang anak laki-lakinya yang sudah remaja. Anak pertamanya bernama Ambun, sedangkan anak keduanya bernama Rimbun. Banyak orang di kampung itu mengira mereka saudara kembar, karena wajah dan perawakan keduanya mirip sekali. Namun sebenarnya mereka bukanlah saudara kembar, karena umur keduanya selisih satu tahun. Ambun dan Rimbun adalah anak yang rajin dan hormat kepada orang tua. Setiap hari mereka membantu ibunya mencari kayu bakar ke hutan dan menjualnya ke pasar. Pada suatu sore, Rimbun melihat abangnya termenung seorang diri di beranda rumah mereka. “Bang! Apa yang sedang Abang pikirkan” tanya Rimbun. “Abang sedang memikirkan nasib keluarga kita. Kalau setiap hari hanya mencari kayu bakar, kehidupan kita tidak akan pernah membaik,”keluh Ambun. “Lalu, apa rencana Abang” tanya Rimbun. “Abang akan pergi merantau untuk...

avatar
Hamzahmutaqinf