|
|
|
|
Sandawa Tanggal 31 Jul 2018 oleh Deni Andrian. |
Sandawa atau senjata api juga merupakan senjata yang dibawa pendatang Cina ketika memasuki Kalimantan. Didalam beberapa acara adat sandawa ini sering digunakan misal dalam acara nyobeng Dayak Bidayuh di Sebujit.
Dalam cerita Tetek Tatum Dayak Ngaju, yang mengajarkan pengetahuan mengenai Sandawa atau senjata yang menggunakan mesiu ini adalah “Sempung” ayah dari Bungai (salah satu tokoh pahlawan kenamaan Dayak Ngaju Bungai dan Tambun). Diceritakan Sempung ini belajar ke negeri Cina mengenai persenjataan yang menggunakan mesiu. Ada pula yang beranggapan bahwa Sempung ini memang adalah orang Cina yang melakukan perjalanan ke pulau Kalimantan.
Manuskrip kuno Tiongkok menyebutkan tentang mendaratnya sekelompok suku dari daerah provinsi Yunan (RRC) di pantai utara pulau Borneo, pada sekitar 700 tahun sesudah Masehi dibawah pimpinan Sam Hau Fung.
Sebuah sungai di daerah Sabah mereka masuki sampai ke hulunya, sungai itu lalu dinamakan mereka sungai Miri. Sesudah beberapa lama menetap di tempat itu Sam Hau Fung merasa tidak kerasan. Memang hutannya sangat lebat dan makanan mereka melulu hanya daging dari hasil berburu. Ia ingin mencari suatu dataran yang subur tempat bercocok tanam. Menerobos hutan rimba belantara daerah Sabah dan
Serawak (Malaysia Timur), ia terbentur pada gugusan pegunungan yang sekarang kita kenal dengan sebutan pegunungan Muller-Schwanner.
Perjalanan yang heroik itu berakhir pada suatu lembah di kaki bukit Kaminting, suatu daerah di hulu
antara sungai Joloi yang bermuara disungai Barito dan sungai Kahayan yang bernama Rangan Marau. Menurut Tatum (babad Tanah Dayak), Sempung atau Sam Hau Fung telah bertemu dengan bapaknya Lambung. Di tempat ini Sam Hau Fung lalu menetap dan kawin dengan seorang gadis di situ bernama Nyai Endas anak
dari Karangkang, salah seorang tetuha suku Dayak Ot Danum di Rangan Marau ini yang memang sahabat bapaknya Lambung.
Seandainya Sam Hau Fung benar seorang etnis Cina, maka terjadilah suatu pembauran yang berjalan dengan harmonis. Pemuda pemudi suku Dayak dapat menerima siapa saja tanpa memandang perbedaannya. Sam Hau Fung diterima sebagai keluarga, namanya mengalami verbastering (proses pelafalan) akibat
dialek setempat menjadi Sempung.
Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2013/09/12/senjata-khas-dayak-part-3/
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |