bali
243 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Kawongga
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Nusa Tenggara Barat

Dalam Bahasa Indonesia Mpa’a Kawongga dikenal dengan nama “Main Gasing” (Kawongga = Gasing). Bentuk dan ukuran Kawongga dengan gasing dari daerah lain agak berbeda. Dibuat dari kayu yang keras dan kuat. Tidak mudah retak dan pecah. Dibagian kepalanya tidak dipasang paku atau kawat seperti gasing yang banyak beredar sekarang.Mpa’a Kawongga bisa dimainkan secara perorangan atau beregu. Dimainkan oleh anak-anak laki-laki umur 9 tahun sampai usia remaja. Menurut perannya, pemain Kawongga dapat dibagi dua kelompok, yang pertama disebut “Ma boe” (yang memukul) Kawongga lawan. Kelompok kedua berfungsi sebagai “Ma Te’e” (yang memasang) Kawongganya untuk dipukul atau lebih tepat dilempar oleh regu pemukul dengan menggunakan Kawongga pula.   Ompu Sedo, salah seorang warga Sadia yang ditemui Sarangge pertengahan Maret 2013 menuturkan, Kawongga harus di Te’e (dipasang) dalam keadaan “Kabiri” (berputar) dengan p...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Gele, Mantra untuk Obati cacar Air dari Bima
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Alunan irama dendang yang di lantunkan dan di ikuti hentakan tangan sambil memukul lantai yang sangat menarik dengan gaya pantun bahasa Bima yang di lakukan oleh dua orang tertua di Raba Dompu yaitu Nenek Hj Asiah dan adiknya Nenek Saadiah. Dendang ini bernama Gele yang diperuntukkan untuk mendendangkan anakanak yang terkena sakit seperti cacar air, bisul, dan sakit lainnya. Kata-kata dalam Gele yang digunakan termasuk bahasa Bima lama. Dalam kepercayaan masyarakat Bima, penyakit cacar air pada anak-anak atau dalam bahasa Bima disebut Kawaro merupakan penyakit yang sering menjangkit anak-anak pada usia balita maupun batita itu merupakan tamu yang perlu di hargai dari ujian Yang Maha Kuasa sehingga kadang di beri kemenyan dan di rayu dengan kata-kata indah yang disebut Rere. Maka setiap anak yang menderita Kawaro akan di dendangkan Gele ini untuk menenangkan hati mereka sehingga bisa tertidur pulas. Ketika Gele didendangkan seorang anak yang terkena cacar air di pangku dan ad...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Tradisi Ampa Fare
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Tradisi Ampa Fare atau mengamankan padi ke lumbung padi yang dikenal dengan Uma Lengge dan Jompa sebagai falsafah hidup agar kaum ibu berhemat dan menakar persediaan bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan keluarga setahun ke depan. Acara diawali dengan prosesi tanam padi oleh beberapa ibu-ibu dengan gerakan tangan yang tertata rapi sembali mengikuti irama alunan musik sagele. Kemudian musim panen raya hingga beberapa pemuda memikul hasil panen yang melimpah. Tradisi ini dilakukan karena di Wawo hanya memanfaatkan lahan tadah hujan. Jika tanaman itu gagal panen maka akan kesulitan mendapatkan pangan. Ini juga dilakukan agar bahan pangan aman jika ada kebakaran atau pencurian. Dulu, jika seorang wanita boros maka dieksekusi secara budaya bahwa wanita itu tak layak dijadikan istri karena bersikap boros. Oleh karena itu pengambilan bahan pangan diatur dengan baik hingga bisa mencukupi pada panen berikutnya.

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Tradisi Ngaha Kawiri
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Ngaha Kawiri adalah  tradisi yang dilakukan sebagai ekspresi kesyukuran, mendekatkan  diri kepada Allah, dan harapan dijauhkan dari musibah. Tradisi itu kini  terus dilestarikan oleh warga Lingkungan Swete Kelurahan Bali I Kecamatan Dompu. Selain sebagai bentuk kesyukuran, Ngaha Kawiri juga diperuntukkan guna berharap rahmat dari Allah. Momentum Ngaha Kawiri juga meminta kepada Allah agar musim kemarau yang panjang cepat berakhir. Ngaha Kawiri didominasi anak-anak, ada pembacaan ayat suci Al-Quran, dan doa yang dipimpin tokoh agama. Ngaha Kawiri silam kerap dilakukan warga puluhan tahun bila terjadi musibah gagal panen  atau bencana lainnya. Prosesi Ngaha Kawiri  dulu melibatkan semua warga  suatu dusun atau desa. Namun, seiring perjalanan waktu prosesi itu sedikit demi sedikit berkurang. Kalaupun sekarang ada, sebatas dilakukan dari rumah ke rumah. Momentum Ngaha Kawiri juga dirangkai  bagi-...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Tradisi Bakar Timbu
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Tradisi membakar  bambu yang diisi beras ketan dan santan yang dilapisi daun pisang (Timbu, Red) sudah lama dilakukan. Namun, kini mulai diminati kembali, meski yang mereka buat masih terbatas untuk dikonsumsi sendiri dan bukan untuk dijual. Bakar timbu (puru timbu) bisa dilakukan secara bersama-sama lima hingga sepuluh orang. Kerja bareng seperti itu memudahkan dan tidak banyak keluar biaya. Tradisi orang juga terkadang saling tukar antara satu dengan lain.

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Parang La Nggunti Rante
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Nusa Tenggara Barat

Parang La Nggunti Rante sebuah parang dari Kesultanan Bima yang digunakan sebagai simbol penguasa sebelum keris Samparaja di gunakan olen para penguasa tanah Bima, parang tersebut mempunyai mitos tertentu pada pandangan masyarakat Bima karena memiliki atmosfer gaib yang kuat. Tentunya dalam kepercayaan masyarakat lokal (Bima) parang ini adalah pelindung para raja atau Sangaji, memiliki simbol kekuatan kerajaan. Energi gaib sangat mewarnai kisah La Nggunti Rante yang disadurkan oleh para tetua tanah Bima, dipercaya bisa terbang dan lain-lain. La Nggunti Rante diambil dari nama Bima yang berarti pemotong rantai secara harfiah yang berarti parang tiada tandingannya, dibuat pada era para raja Bima bergelar Batara (pelindung umat manusia). Menurut Hubert de Vries Antropolog dari Universitas Of Amsterdam, bahwa parang La Nggunti Rante berasal dari Bali, dengan pengguna pertamanya adalah seorang raja bergelar Batara Sang Bima. berasal bisa juga berarti dibuat di Bali, namun ole...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Uma Ngge’e Kai, Rumah Adat Bima
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Nusa Tenggara Barat

Bagi masyarakat Bima Rumah atau Uma Ngge’e Kai  merupakan kebutuhan paling pokok dalam kehidupan keluarga. Dalam falsafah masyarakat Bima lama bahwa orang yang baik itu  yang berasal dari keturunan yang baik, harus mempunyai istri yang berbudi mulia, rumah yang kuat dan indah, senjata pusaka yang sakti dan kuda tunggang yang lincah. Dari ungkapan di atas, jelaslah bahwa rumah merupakan kebutuhan pokok yang tidak boleh diabaikan. Karena itu dalam membangun rumah  harus memilih PANGGITA atau arsitek yang memiliki Loa Ra Tingi yang tinggi dan berakhlak mulia. Panggita juga harus memahami SASATO (Sifat atau pribadi) pemilik  rumah. Baku Ro Uku atau bentuk dan ukuran dalam arti tata ruang harus disesuaikan dengan sifat dan kepribadian pemilik rumah.   Bentuk dan jenis rumah Bima hampir sama dengan rumah tradisional Makassar dan Bugis. Di Bima dikenal dua jenis rumah yaitu Uma Panggu Ceko dengan gaya arsitektur tradisional Makassar dan Uma Panggu Pa&...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Cerita Ana Fari Pidu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Barat

Pada suatu hari Sangaji (Raja Bima) pergi berburu di hutan sebelah utara. Ia pergi tanpa sepengetahuan para pengawalnya. Ia ke sana menggunakan kuda kesayangannya. Manggila Nama kuda itu. Manggila sangat kuat, cepat larinya, serta patuh. Sementara itu hari sudah beranjak sore. Tak satupun rusa yang didapatkan. Tiba-tiba ia mendengar suara canda tawa dari arah telaga yang tidak jauh dari tempat ia berburu.  tujuh orang bidadari yang sedang mandi di sebuah telaga di tengah hutan itu.   Sangaji mengintip dan mengambil selendang salah seorang yang paling bungsu di antara mereka. Lalu Sangaji menyembunyikan selendang itu. Tak lama kemudian bidadari-bidadari itu terbang ke khayangan. Tinggallah seorang yang bungsu di antara mereka. Ia menangis tersedu-sedu karena selendangnya tidak ada.  Sangaji datang menghampiri dan membujuk gadis itu. Nama gadis itu adalah Puteri Indah. Akhirnya gadis itupun menerima tawaran Sangaji. Mereka berdua pergi ke istana Bima dan melangs...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Parise Buncu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Barat

Pada  zaman dahulu, hiduplah seorang Ncuhi yang sangat arif dan bijaksana.        Ia sangat disegani dan dihormati oleh seluruh rakyat. Tutur kata dan perbuatannya selalu diikuti oleh seluruh rakyatnya. Mereka tinggal di hamparan lembah dan gugusan pegunungan di sebelah utara tanah Sape Bima. Tepatnya di desa Buncu kecamatan Sape sekarang.  Mereka hidup damai tak terusik dalam dekapan keindahan dan kesuburan tanah tumpah darahnya. Mata air yang mengalir bersih dan jernih. Sawah ladang yang beraneka hasil. Pepohonan yang rimbun menghijau. Rakyat yang ramah dan bersatu dalam jalinan persaudaraan dan keakraban. Bagai titian mutiara yang selalu memancarkan sinarnya. Segala sesuatu yang hendak dilakukan selalu dijalani dengan musyawarah mufakat. Rumah Ncuhi adalah tempat berkumpul dan  bertanya tentang sawah ladang, masa tanam, masa panen serta segala kejadian yang sedang dan akan terjadi.   Namun Pada suatu ketika, seorang...

avatar
Arum Tunjung