puasa
82 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Dugderan
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Budaya Jawa, China, dan Arab bertemu pada acara "Dugderan"½ Semarang, pawai yang menandai tepat satu hari sebelum Ramadhan, Minggu. Perpaduan tiga budaya tersebut terlihat dari sejumlah tarian dan busana dari para peserta pawai Dugderan yang dimulai dari Halaman Balai Kota Semarang Jalan Pemuda, Semarang. Acara pawai yang menyedot minat masyarakat itu, tidak hanya dimeriahkan tarian khas Kota Semarang, tetapi juga adanya aksi barongsai, rombongan sepeda "onthel"½, dan drumband dari Akpol setempat, kereta kencana yang dikendarai Wali Kota Semarang, prajurit berkuda, 80 warak ngendok, dan 80 bendi yang dikendarai para camat dan pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Sepanjang jalan dari kawasan Balai Kota Semarang Jalan Pemuda menuju tempat tujuan pertama pawai Masjid Kauman, sekitar Pasar Johar, dipenuhi masyarakat yang ingin menyaksikan pawai dari dekat. Pawai tidak hanya berhenti di Masjid Kauman, tetapi juga diteruskan ke Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). "...

avatar
tresna purnama dewi
Gambar Entri
Tradisi Baratan
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Tradisi Baratan adalah tradisi yang berasal dari Jepara Jawa Tengah. Bertempat di Desa Kriyan, Kalinyamat Jepara, tradisi ini dilakukan pada malam Nisfu Sya'ban. Dimana. Tradisi ini selalu dilakukan s etiap tahun sebelum puasa dimulai.  Dalam tradisi Baratan ini dilakukan arak-arakan dengan sosok pahlawan asal Jepara,Ratu Kalinyamat. Asal muasal tradisi ini sendiri adalah memperingati beberapa penamaan desa desa ketika Sultan Hadlirin, Suami Ratu Kalinyamat dibunuh secara sadis oleh pembunuh bayaran Arya Penangsang dalam usahanya menuntut keadilan. Sepanjang perjalanan jenazah Sultan Hadlirin dibawa yang menjadi awal mula penamaan desa desa yang diperingati dengan tradisi baratan ini.  Tradisi Baratan ini utamanya juga untuk mempersiapkan diri dalam menyambut bulan suci ramadhan. Selain itu dalam tradisi ini juga disajikan beberapa sajian khas yang hanya dapat ditemukan di tradisi ini, beberapa diantarannya adalah, Bongko Ceblok sebuah makanan berbah...

avatar
Eunikecahya
Gambar Entri
Tradisi Dugderan
Ritual Ritual
Jawa Tengah

              Dugderan adalah sebuah upacara yang menandai bahwa bulan puasa telah datang. Dugderan dilaksanakan tepat 1 hari sebelum bulan puasa. Kata Dugder diambil dari perpaduan bunyi dugdug dan bunyi meriam yang mengikuti kemudian diasumsikan dengan derr. Kegiatan ini meliputi pasar rakyat yang dimulai sepekan sebelum dugderan. Karnaval yang diikuti oleh pasukan merah-putih, drumband, pasukan pakaian adat “BHINNEKA TUNGGAL IKA”, meriam, warak ngendok dan berbagai potensi kesenian yang ada di Kota Semarang. Ciri khas acara ini adalah warak ngendok, sejenis binatang rekaan yang bertubuh kambing berkepala naga serta kulit sisik emas. Visualisasi warak ngendok dibuat dari kertas warna – warni. Acara ini dimulai dari jam 08.00 sampai dengan maghrib di hari yang sama juga diselenggarakan festival warak dan Jipin Blantenan.

avatar
Atika Amalina
Gambar Entri
DUGDERAN
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Tengah

Dugderan merupakan suatu kegiatan yang menandakan bahwa ibadah puasa telah dimulai yang diadakan di semarang. Sebutan dugderan berasal dari bunyi bedug "dug dug" dan meriam yang ditembakkan di alun alun masjid kauman yang berbunyi  "der der" di akhir acara. Dalam perayaan ini banyak sekali pedagang yang menjual berbagai macam barang-barang yang hampir mirip kondisinya dengan pasar malam. Dugderan selain sebagai sarana hiburan juga sebagai sarana dakwah.

avatar
Lovila
Gambar Entri
Kejawen
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Kejawen merupakan Agama dan pandangan hidup orang Jawa. Istilah Kejawen merujuk pada seperangkat tataaturan hidup yang diyakini oleh masyarakat Jawa, baik sebagai agama maupun sebatas nilai-nilai pandangan hidup dalam bingkai tradisi. Sebagai agama, Kejawen dianggap sebagai agama lokal yang dianut leluhur Tanah Jawa, jauh sebelum kedatangan agama-agama baru, seperti Hindu, Budha, Islam, dan Kristen. Sebagai pandangan hidup dalam bingkai tradisi, praktik-praktik Kejawen banyak ditempuh orang-orang Jawa dalam agama-agama baru yang mereka anut. Tidak seperti konsep Islam, Kristen, dan agama pada umumnya yang cenderung baku, Kejawen mewakili bermacam pandangan dan praktik-praktik spiritual, yang biasanya memiliki kesamaan, terutama dalam bahasa pengantar, yakni bahasa Jawa, dan penggunaan simbol-simbol yang berkaitan dengan tradisi masyarakat Jawa, seperti keris, wayang, gamelan, pembacaan mantera, dan lain-lain. Kesamaan lain dalam konsep Kejawen adalah keyakinan terhadap ke-esa-an...

avatar
Oase
Gambar Entri
Tari Srimpi Renggowati
Tarian Tarian
Jawa Tengah

Serimpi (srimpi) merupakan salah satu tari  putri yang berasal  dari istana.  Biasanya serimpi dibawakan 4 penari putri, dengan rias dan kostum yang sama. Nama / judul tari serimpi, seperti halnya tari putri yang lain, sama dengan salah satu gending (lagu) pengiringnya (selalu ada pengecualian, artinya tidak semua).  Seperti Srimpi Irim-Irim, diiring gending Irim-Irim, Srimpi Pandelori, diiringi gending Pandelori. Namun, ada salah satu serimpi yang dibawakan 5 penari putri, dan namanya tidak identik dengan gending pengringnya, melainkan nama seorang putri, yakni Serimpi Renggawati . Penari  ke 5 adalah gadis yang masih suci (belum mendapat haid). Untuk hal satu ini, ada yang unik di balik serimpi yang satu ini. Mencari penari belia (belum mendapat haid) yang sudah ‘jadi’ tentu bukan hal yang mudah. Jadi penari ke 5 yang nampak di gambar tersebut termasuk istimewa, masih belia tapi sudah ‘matang’ gerak tarinya. Serimpi Renggawa...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Dugderan
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Dugderan merupakan festival untuk menandai dimulainya ibadah puasa di bulan Ramadan yang diadakan di Kota Semarang. Perayaan ini dimulai sejak masa kolonial  dan dipusatkan di daerah Simpang Lima. Perayaan dibuka oleh wali kota dan dimeriahkan oleh sejumlah mercon dan kembang api (nama "dugderan" merupakan onomatope dari suara letusan). Pada perayaan ini beragam barang dijual (semacam pasar malam) dan pada masa kini sering diikutkan berbagai sponsor dari sejumlah industri besar. Meskipun demikian, ada satu mainan yang selalu terkait dengan festival ini, yang dinamakan "warak ngendok". Dugderan dimaksudkan selain sebagai sarana hiburan juga sebagai sarana dakwah Islam. Tradisi “Dugderan” ini berasal dari kota Semarang, Jawa Tengah. Nama “Dugderan” sendiri berasal dari kata “Dug” dan “Der”. Kata Dug diambil dari suara dari bedug masjid yang ditabuh berkali-kali sebagai tanda datangnya awal bulan Ramadhan. Sedangkan kata &ldqu...

avatar
Oase
Gambar Entri
Arya Penangsang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

Arya penangsang lahir di Demak Bintara. Bapaknya bernama Suryawiyata atau Raden Kikin atau bisa disebut juga Pangeran Sekar. Sebelum Arya Penangsang lahir, terjadi gejolak politik di Demak Bintara yaitu perebutan kekuasaan. Sebelumnya, Demak Bintara dipimpin oleh Raden Patah. Raden Patah mempunyai anak yaitu yang pertama Pangeran Pati Unus (oleh orang portugis),  yang kedua Suryawiyata, dan yang ketiga Sultan Trenggana. Setelah Raden Patah meninggal, seharusnya tahta dipimpin oleh anak yang pertama. Namun, karena Pangeran Pati Unus meninggal di malaka setelah melawan portugis, Seharusnya tahta jatuh ke tangan Suryawiyata anak yang kedua. Tetapi tidak tau para Sunan, bagaimana keputusannya. Mungkin karena ada gejolak politik perebutan kekuasaan. Akhirnya Sunan Bonang membuat sayembara, “ siapa yang berhasil menduduki kursi Raden patah, maka dialah yang akan menjadi raja”. Dan akhirnya Sultan Trenggana yang berhasil menduduki kursi Raden Patah. Melihat Sultan Tren...

avatar
Oase
Gambar Entri
TRADISI LOMBAN
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Tradisi sedekah laut merupakan sebuah bentuk rasa syukur yang hampir dimiliki banyak masyarakat pesisir di Nusantara. Tradisi sedekah laut dihelat sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas limpahan kkekayaan laut yang dapat menghidupi para nelayan. Di Karimunjawa tradisi sedekah laut dikenal dengan nama Pesta Lomba dan dilaksanakan pada hari ketujuh setelah Idul Fitri.   Istilah Lomban bagi masyarakat Karimunjawa berasal dari kata  “lomba-lomba”  atau  “ l elumban”  yang berarti  bersenang-senang . Pesat Lomban bisa dikatakan merupakan puncak acara Syawalan di Karimunjawa dimana masyarakat merayakan hari raya dengan bersenang-senang setelah sebulan penuh berpuasa.   Pesta Lomban ini juga dikenal dengan “ Bada Kupat ” karena pada perayaan sedekah ini masyarakat Karimunjawa akan memasak ketupat. Ketupat digunakan sebagai simbol yang berarti hati yang kembali suci. Selain ketupat masyarakat juga akan...

avatar
Sriutanti