Menurut Bapak Tri Atmo, seorang pemerhati sejarah di Purbalingga, dahulu kala Rajawana bersahabat erat dengan Kerajaan Pajajaran. Namun setelah Pakuan Pajajaran berkoalisi dengan Portugis untuk menyerang Sunda Kelapa, hubungan antara Rajawana dan Pajajaran melemah. Setelah itu, Sultan Demak yaitu Sultan Trenggono mengutus Fatahillah untuk merebut kembali Sunda Kelapa. Usaha Fatahillah membuahkan hasil, yakni berhasil merebut kembali Sunda Kelapa pada 22 Juni 1527 yang sampai saat ini masih diperingati sebagai hari jadi Kota Jakarta. Lalu prajurit-prajurit yang masih bersimpati kepada Pajajaran dikirim menuju Rajawana untuk menangkap pimpinan Rajawana, Syekh Machdum Kusen. Syech Machdum Kusen adalah salah satu penyebar agama Islam di Purbalingga. Beliau mempunyai pondok pesantren yang bernama Pondok Pesantren Cahyana. Beliau memerintahkan para santri wanita pondok pesantrennya untuk menabuh terbang/rebana. Bersamaan dengan bunyi rebana, datanglah Tawon Gung yang selanj...
Wait kuna mengkuna wis ana gendhing, Pacul Gowang Banyumasan, Dualulu u u u u u u u wing, Senggake melung-melung, Randha rindhi randha, Pacule Gowang Begitu bunyi lirik salah satu gendhing karawitan Banyumas yang berjudul 'Pacul Gowang'. Lagu tersebut dinyanyikan oleh para sinden dan gerong dengan alunan gendhing khas Banyumas. Berbicara tentang karawitan sendiri, karawitan berasal dari kata rawit yang berarti kecil, halus, dan rumit. Unsur dari karawitan adalah adanya penggunaan laras pelog/slendro secara instrumental, vokal, maupun gabungan keduanya. Seperti jenis kesenian lain di Indonesia, Karawitan memiliki banyak jenis atau aliran. Diantaranya adalah karawitan Surakarta dan karawitan Banyumas. Karawitan Banyumas sendiri masih dibagi menjadi 3 jenis, yaitu Banyumas Asli, Banyumas Wetanan, serta Banyumas Sunda. Karawitan Banyumas disebut sebagai&...
Lagu Lingsir Wengi merupakan lagu budaya Jawa yang penuh akan misteri. Kebanyakan masyarakat Indonesia mengetahui atau mendengar lagu ini dari serial horror "Kuntilanak" yang dilantunkan oleh aktris tanah air Julie Estelle. Namun lirik yan dilantunkan dalam serial tersebut, merupakan hasil gubahan dari salah satu gending jawa yang menggunakan pakem macapat. Pakem macapat terdiri dari 11 pakem salah satunya pakem durma ( kedelapan ) yang dipakai dalam lagu lingsir wengi. Serial film tersebut menyajikan film horor dimana lagu ini dilarang dinyanyikan pada waktu tertentu, karena akan mengundang mahluk gaib yakni kuntilanak. Dari film tersebut timbul makna negatif dari masyarakat tentang lagu ini, padahal sejarah dari lagu ini begitu baik dan patut untuk kita ketahui. Lagu lingsir wengi merupakan lagu yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga. Lahir sekitar tahun 1450 SM dengan nama kecil Raden Said. Sunan Kalijaga salah satu wali yang menyebarkan ajaran Islam den...
Musik kenthongan di Banyumas telah lahir dan berkembang menjadi musik yang begitu atraktif dan bergairah. Setiap grup dapat menampilkan kreativitasnya masing-masing secara bebas, tanpa aturan-aturan baku yang mengekang kreativitas. Kebebasan kreativitas inilah yang menjadi salah satu daya tarik dari musik ini. Setiap grup bisa menyederhanakan atau merumitkan teknik permainan musik sesuai dengan kemampuan dan keinginan mereka. Musik kenthongan di Banyumas sebenarnya sudah dapat dijumpai pada awal dekade tahun 1970-an. Di wilayah Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas (kurang lebih 10 km di sebelah barat Kota Purwokerto) dijumpai ada sekelompok masyarakat yang mengembangkan kenthongan menjadi semacam perangkat musik. Caranya adalah membuat alat kenthongan dalam jumlah banyak kemudian ditabuh bersama-sama. Pada waktu itu ada yang mencoba memasukkan alat musik mirip dengan angklung yang cara membunyikannya adalah dengan memukul bilah-bilah nada di dalamnya. Selanjutnya jadilah ara...
Kesal, marah, jengkel. Tiga perasaan itu pasti muncul saat mengetahui karya kita diakui sebagai karya orang lain. Permasalahan seperti ini tidak dapat dipandang sebelah mata. Apakah kita rela seandainya suatu karya seni yang sudah sulit-sulit dibuat secara tiba-tiba diambil orang lain? Ternyata, budaya Jawa memiliki satu "senjata" yang menjamin karya kita tidak akan diakui sebagai milik orang lain. Dengan kata lain, ada suatu kode dalam karya sastra yang mengandung unsur nama pembuat. Istilah tersebut dinamakan sandiasma. Sesuai dengan namanya, sandiasma terdiri dari dua kata, sandi dan asma . Sandi berarti kode, asma berarti nama dalam bahasa Jawa Krama (halus). Secara linguistik, sandiasma berarti nama yang tersamar dalam bentuk kode-kode tertentu dalam sebuah karya sastra. Biasanya, sandiasma muncul dalam tembang macapat (lagu-laguan Jawa), puisi, dan karya sastra lain yang mengandung unsur seni tinggi. Pujangga terkenal yang sering me...
Pada zaman modern seperti sekarang ini, kebudayaan Jawa dianggap sudah ketinggalan zaman oleh sebagian generasi muda. Mereka menganggap kebudayaan Jawa sudah tidak relevan jika dibandingkan dengan era yang serba canggih saat ini. Saya telah mewawancarai beberapa rekan saya sesama mahasiswa baru di ITB.Hal pertama yang terlintas di benak mahasiswa ini tentang kebudayaan Jawa yaitu suka pakai blangkon dan medhok (berbicara dengan bahasa dan logat Jawa yang kental). Ada mahasiswa yang berpikiran lain, menurut mahasiswa ini kebudayaan Jawa dianggap jadul (jaman dahulu) atau ketinggalan jauh dari zaman sekarang. Namun, ada kesamaan hal yang terdapat dari mahasiswa yang saya wawancarai. Yaitu mereka menganggap kebudayaan Jawa sudah tidak relevan dengan zaman sekarang. Tapi, kali ini saya akan menyajikan suatu fakta menarik sekaligus membuat kita sebagai orang Indonesia bangga. Perusahaan LOCK&LOCK asal Korea Selatan berkolaborasi dengan Rumah Batik Danar Hadi meluncurkan hot&cool...
TEMBANG MIJIL Tembang mijil termasuk kedalam salah satu dari 11 tembang macapat yang ada. Tembang macapat merupakan tembang yang berisi tentang nasehat dan petuah hidup kepada manusia bagaimana kita seharusnya menjadi manusia yang beakhlak mulia, isi dari ke 11 tembang macapat ini menceritakan kehidupan manusia dari mulai awal dilahirkan hingga akhirnya meninggal dunia. Salah satu tembang tersebut adalah tembang mijil, tembang mijil ini terdiri dari 6 guru gatra(baris), dan juga memiliki guru wilangan dan guru lagu 10i, 6o, 10e, 10i, 6i, 6a. Tembang mijil harus selalu mengikuti aturan guru gatra, guru wilangan, dan guru lagu tersebut. Mijil memiliki arti yaitu lahirnya manusia ke dunia Lirik tembang mijil: Poma kaki podo dipun eling ( tingkah laku harus diperhatikan) Ing pitutur ingong ( di perkataan dan perbuatan ) Sira uga satriya arane ( bertindak yang adil ) Kudu anteng ja...
Macapat adalah kidung atau tembang dengan nada tertentu dalam membaca puisi yang berisikan syair dalam bahasa jawa. Sebenarnya macapat tidak hanya terdapat di Jawa Tengah, melainkan juga Bali dan Jawa Timur. Di Jawa tengah, macapat diperkirakan muncul pada akhir masa Majapahit dan dimulainya pengaruh Walisanga. Macapat lebih dikenal sebagai puisi tradisional Jawa. Secara umum macapat memiliki sebelas pola metrum : maskumambang, mijil, sinom, kinanthi, asmaradana, gambuh, dhandhanggula, durma, pangkur, megatruh, dan pucung. Masing-masing metrum tersebut memiliki makna falsafah sendiri. Berikut salah satu contoh tembang maskumambang Wong tan manut pitutur wong tuwa ugi Ha nemu duraka Ing donya tumekeng akhir Tan wurung kasurang-surang Sumber : wikipedia.org kampoengilmu.com liputan6.com #OSKMITB2018
Tembang Macapat merupakan salah satu kelompok tembang yang sampai saat ini masih diuri-uri (dilestarikan) oleh orang Jawa. Ada sebelas tembang dalam macapat, masing-masing memiliki karakter dan ciri yang berbeda, memiliki wataknya sendiri, dan memiliki aturan-aturan penulisan khusus dalam membuatnya. Aturan khusus tersebut biasa disebut sebagai wewaton (guru/patokan). Dalam macapat terdapat 3 guru yakni guru gatra (banyaknya jumlah baris dalam satu bait), guru wilangan (banyaknya suku kata dalam setiap baris) dan guru lagu (jatuhnya suara vokal dalam setiap baris/ dhong-dhing ). Dalam perkembangannya tembang macapat mengalami perbedaan tafsir. Meski terdapat banyak perbedaan tafsir macapat, namun pada aturan-aturan baku tetap sama. Guru gatra, guru wilangan dan guru lagu semua tetap menggunakan patokan yang sama. Tembang macapat diyakini sebagian besar orang jawa sebagai kelompok tembang yang memiliki makna proses hidup manusia, proses dimana Tuhan memberikan r...