Pada zaman modern seperti sekarang ini, kebudayaan Jawa dianggap sudah ketinggalan zaman oleh sebagian generasi muda. Mereka menganggap kebudayaan Jawa sudah tidak relevan jika dibandingkan dengan era yang serba canggih saat ini. Saya telah mewawancarai beberapa rekan saya sesama mahasiswa baru di ITB.Hal pertama yang terlintas di benak mahasiswa ini tentang kebudayaan Jawa yaitu suka pakai blangkon dan medhok (berbicara dengan bahasa dan logat Jawa yang kental). Ada mahasiswa yang berpikiran lain, menurut mahasiswa ini kebudayaan Jawa dianggap jadul (jaman dahulu) atau ketinggalan jauh dari zaman sekarang. Namun, ada kesamaan hal yang terdapat dari mahasiswa yang saya wawancarai. Yaitu mereka menganggap kebudayaan Jawa sudah tidak relevan dengan zaman sekarang. Tapi, kali ini saya akan menyajikan suatu fakta menarik sekaligus membuat kita sebagai orang Indonesia bangga. Perusahaan LOCK&LOCK asal Korea Selatan berkolaborasi dengan Rumah Batik Danar Hadi meluncurkan hot&cool tumbler Batik Motif Kawung. Mengingat perusahaan yang bergerak di bidang wadah makanan dan minuman berbahan plastik ini sudah terkenal di dunia, tentunya ini membuat masyarakat Indonesia khususnya Jawa bangga. Batik Motif Kawung dipilih karena dilandasi filosofi 'Sangkan Paraning Dumadi' yang artinya 'asal mula kehidupan', sehingga diharapkan LOCK&LOCK bisa bermanfaat dan punya andil dalam aktivitas harian sepanjang hari.Uniknya, dari beberapa mahasiswa yang saya wawancarai sebelumnya tidak ada yang mengetahui Batik Motif Kawung. Selain Batik Motif Kawung, ada salah satu aspek budaya Jawa yang sangat membanggakan bagi masyarakat Indonesia. Ketawang Puspawarna adalah salah satu komposisi gamelan yang terkenal di Jawa Tengah. Liriknya mengacu pada berbagai jenis bunga yang dipersembahkan oleh Pangeran Mangkunegara IV Surakarta untuk mengenang istri dan selirnya. Yang membuat bangga yaitu lagu Ketawang Puspawarna sudah mengalun nun jauh di angkasa raya dari dalam kabin wahana ruang angkasa Voyager yang diluncurkan tahun 1977. Mungkin memboyong lagu Ketawang Puspawarna ke luar angkasa sudah takdir. Pertimbangan pakar musik dunia itu memilih Ketawang Puspawarna berdasar pada keindahan dan komposisi gending yang tak terlampau panjang. Lagi-lagi, dari beberapa mahasiswa yang saya wawancarai tidak ada yang mengetahui lagu Ketawang Puspawarna. Kesimpulannya ternyata berita-berita membanggakan seperti ini tidak sampai ke telinga generasi zaman sekarang. Tapi informasi saja juga tidak cukup karena hasilnya akan chauvinisme seolah-olah budaya kita yang paling baik dibandingkan yang lain. Maka butuh pengaplikasian budaya itu dalam hidup sehari-hari contohnya LOCK&LOCK diatas, atau memakai batik hasil karya anak bangsa.
sumber :
- https://m.kumparan.com/@kumparanstyle/lock-and-lock-hadir-dengan-desain-dari-rumah-batik-danar-hadi-27431110790555422?utm_source=android&utm_medium=whatsapp&utm_campaign=Share
-hai.grid.id/read/07481347/puspawarna-lagu-indonesia-pertama-yang-mengudara-di-luar-angkasa
#OSKMITB2018
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang