×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Musik dan Lagu

Elemen Budaya

Musik dan Lagu

Provinsi

Jawa Tengah

Makna dan Filosofi Tembang Macapat

Tanggal 11 Aug 2018 oleh OSKM18_16418324_Widy Hanifianto.

Tembang Macapat merupakan salah satu kelompok tembang yang sampai saat ini masih diuri-uri (dilestarikan) oleh orang Jawa. Ada sebelas tembang dalam macapat, masing-masing memiliki karakter dan ciri yang berbeda, memiliki wataknya sendiri, dan memiliki aturan-aturan penulisan khusus dalam membuatnya. Aturan khusus tersebut biasa disebut sebagai wewaton (guru/patokan). Dalam macapat terdapat 3 guru yakni guru gatra (banyaknya jumlah baris dalam satu bait), guru wilangan (banyaknya suku kata dalam setiap baris) dan guru lagu (jatuhnya suara vokal dalam setiap baris/dhong-dhing).

Dalam perkembangannya tembang macapat mengalami perbedaan tafsir. Meski terdapat banyak perbedaan tafsir macapat, namun pada aturan-aturan baku tetap sama. Guru gatra, guru wilangan dan guru lagu semua tetap menggunakan patokan yang sama. Tembang macapat diyakini sebagian besar orang jawa sebagai kelompok tembang yang memiliki makna proses hidup manusia, proses dimana Tuhan memberikan ruh-Nya, hingga manusia tersebut kembali kepada-Nya. Sifat-sifat manusia sejak lahir hingga kematiannya digambarkan dengan runtut dalam sebelas tembang macapat.

Adapun sebelas tembang macapat itu adalah:

1. Maskumambang

Maskumambang menjadi pratanda dimulainya kehidupan manusia di dunia, tembang macapat ini memberi gambaran tentang janin dalam kandungan ibu ketika sedang hamil. Arti kata Maskumambang sendiri banyak yang memaknai sebagai emas yang terapung (emas kumambang).

2. Mijil

Kehadiran manusia di dunia ini digambarkan oleh tembang macapat yaitu tembang mijil, yang artinya sama dengan wijil yaitu keluar dari perut ibu.

3. Kinanti

Dalam filosofi tembang macapat kinanti adalah masa di mana seorang anak sedang dibimbing dan diarahkan oleh orang tuanya supaya dapat menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya.

4. Sinom

Sinom berasal dari kata enom yang artinya muda. masa muda ini digunakan untuk menuntut ilmu, mencari teman dan mencari jati diri.

5. Asmaradana

Asmaradana menggambarkan gejolak asmara di kehidupan manusia. Masa ini dimulai saat manusia mulai ada ketertarikan dengan lawan jenis yaitu saat remaja.

6. Gambuh

Gambuh dapat diartikan jumbuh yaitu cocok atau sepaham, menggambarkan babak baru dalam kehidupan manusia yaitu memasuki masa masa pernikahan.

7. Dhandanggula

Menggambarkan proses suka duka dalam berumah tangga yang harus dilewati bersama-sama. mulai mapan dalam berkeluarga dan dapat mencukupi kebutuhan hidup sekeluarga

8. Durma

Durma berasal dari kata derma yang artinya memberi rejeki kepada orang lain. Saat segala kebutuhan sudah tercukupi dan sudah tidak ada kekurangan apapun, manusia mulai memikirkan untuk berbagi rejeki kepada orang lain. Namun tak jarang setelah merasa cukup dia malah bersikap sombong dan angkuh.

9. Pangkur

Pangkur berasal dari kata mungkur (mundur/mungkur). manusia mulai mundur dari nafsu duniawi dan mulai memikirkan kehidupan setelah meninggal nanti. Setelah semua kebutuhan di dunia terpenuhi giliran manusia mencari bekal untuk kehidupan yang abadi kelak.

10. Megatruh

adalah tembang macapat yang menggambarkan manusia saat sakaratul maut. Megat berarti berpisah, ruh artinya nyawa  yang artinya berpisah antara jiwa dan raga dan kembali ke asalnya.

11. Pocung

badan yang telah ditinggalkan oleh ruhnya kemudian disucikan sebelum dikembalikan ke tanah. Jasad kemudian dimandikan dan dibungkus dengan kain kafan dan disebut pocong. Tembang macapat pocung adalah tembang yang mengingatkan kita akan kematian. Tembang ini menjadi yang terakhir dari sebelas tembang macapat.

#OSKMITB2018

 

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...