3.423 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Pasang Kodong To Lolon Bage
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Barat

Dalam sebuah dusun yang agak terpencil tempatnya dari desa, tinggallah sepasang suami-isteri yang sudah agak lanjut usianya. Mreka dikenal sebagai Kakek dan Nenek Katok. Mereka dinamakan Kakek Katok dan Nenek Katok, karena cucunya yang terbesar, seorang anak alaki-laki, bernama Katok. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, kedua suami-isteri yang sudah agak lanjut usianya ini, hanya memasang pukat. Pekerjaan ini dilakukan mereka sejak mereka masih muda. Barangkali memang sudah digariskan jalan rezeki mereka melalui pekerjaan ini, hasil yang diperolehnya senantiasa mencukupi untuk kebutuhan hidup mereka sekeluarga. Bahkan dari sehari ke seharian dapatpula mereka menyimpan sekedarnya, sehingga agak terjaminlah hidup mereka di hari tua. Kalau Katok tadi dikatakan cucunya, maka diceritarekan pula bahwa ayah Katok telah meningal dunia, semenjak Katok masih kecil. Kini Katok hidup sangat sederhana. Ia hidup bersama ibunya. Hidup yang sangat sederhana ini, ditambah lagi dengan...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Inan Macan Kurus Dait Inan Sampi Kurus
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Barat

Tersebutlah pada sebuah hutan, seekor induk macan yang badannya sangat kurus sedang mencari makan. Ia sangat lapar karena sejak pagi-pagi belum juga mendapatkan rezkinya, Walau haya sedikitpun. Maka berjalanlah induk macan ini dari utara menuju ke selatan. Begitu pula seekor induk sapi, yang badannya juga sangat juga sangat kurus sedang berjalan mencari makan di hutan tersebut, dengan arah yang berlawanan dengan induk macan tadi. Jadi induk sapi ini berjalan dari selatan menuju ke utara. Setelah beberapa lama mereka berjalan, maka pada suatu hari bertemulah mereka di tengah hutan tersebut. Mereka saling pandang, dengan keheran- heranan di dalam hati masing-masing, apa sebab maka badan masing-masing begitu kurus. Induk macan terlebih dahulu membuka pembicaraan. "Hai saudaraku! Mau kemana engaku ini, dan mengapa sampai sedemikian kurus badanmu? Bukankah didalam hutan ini masih banyak makanan yang sesuai dengan seleramu?" Menjawab induk sapi, "Begini saurada! Baru sekaranglah aku t...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Mengenal Udu Dan Hubi
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Teman, teman biasanya secara adat sehari-hari orang Sawu hidup dalam kelompok-kelompok. Masing-masing memiliki nama sendiri-sendiri. Nama kelompok itu adalah Do Haba (Orang Haba), Do Mahara (Orang Mahara), Do Liae (Orang Liae) serta Do Dimu (Orang Dimu). Mereka menempati tanah milik masing-masing kelompok. Warga dari setiap kelompok meyakini bahwa mereka dipersatukan oleh garis keturunan yang sama. Selain itu, mereka meyakini bahwa semua kelompok memiliki leluhur (nenek-moyang) yang sama pula. Walaupun hidup dalam kelompok-kelompok, Orang Sawu hidup secara damai. Orang Sawu merasa bahwa hubungan di antara kelompok bagaikan hubungan kakak dan adiknya dalam sebuah keluarga. Do Haba dianggap sebagai kakak tertua. Do Mahara dan Do Liae di tengah serta Do Dimu sebagai adik bungsu. Namun Do Raijua (orang Raijua) dianggap sebagai kakak dari semua orang Sawu. Teman-teman, dalam kekerabatan Orang Sawu setiap anak mempunyai kewargaan rangkap. Kewargaan menurut garis keturunan lelaki d...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Dongeng Dari Negeri Sawu: Menghilangnya Dua Putra Raja
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Teman-teman mari kita mengenal sebuah dongeng dari Pulau Sawu yang berjudul "Menghilangnya Dua Putra Raja." Dongeng ini banyak diceritakan oleh orang-orang tua masyarakat Timor, Rote, Sumba dan Sawu. Biasanya mereka bercerita kepada anak-anaknya ketika waktu senggang. Dongeng "Menghilangnya Dua Putera Raja," adalah sebagai berikut. Dahulu kala hiduplah sebuah keluarga yang sangat miskin. Keluarga itu terdiri dari pasangan suami -istri dua orang anak yang masih kecil. Kehidupan keluarga hanya mengandalkan sebidang tanah warisan yang tidak luas. Tanah warisan itu sudah ditanami turun temurun, maka tanah itu sudah tidak subur lagi. Untuk membantu orang tuanya, kedua anak yang masih kecil itu bekerja. Pekerjaan yang mereka lalukan adalah menjadi pengembala kambing milik raja.  Pada suatu sore, ketika mereka hendak mengandangkan kambing -kambing milik raja, turun hujan yang sangat lebat. Keduanya berlari untuk berteduh di sebuah pondok reyot. Pondok itu berantakan, diterjang...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Pulau Bukit Kapur Dan Pohon Lontar
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Alkisah pengembaraan dua bersaudara yang bernama Hawu Ga dan Kika Ga. Keduanya adalah Putra Dewa (Penguasa) Langit. Kika Ga yang tua dan Hawu Ga adalah adiknya. Mereka tinggal sementara di Tanjung Sasar yang terletak di pantai utara Pulau Sumba bagian tengah.Di Tanjung Sasar ini mereka tinggal tidak lama. Keduanya memilih mengembara ke arah timur untuk mencari tempat tinggal yang diangga cocok. Mengapa mereka mencari tempat baru, tidak ada yang tahu sebabnya. Demikianlah, kedua bersaudara itu berlayar mengarungi lautanm luas dengan gelombang yang dahsyat. Sebagai pengembara, mereka terbiasa menempuh gelombang dan badai yang ganas. Bahkan, ada yang menceritakan bahwa gelombang dan badai bagaikan kawan mereka bermain. Setelah dua, tiga hari berlayar, mereka mendarat di Plau Raijua. Di pulau ini, ternyata, Hawu Ga tidak tinggal lama. Dia ingin meneruskan berlayar ke arah timur. Sementara itu, Kika Ga, kakaknya, tetap tinggal di Raijua. Hawu Ga yang meneruskan perjalanan akhirny...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Hana Lele
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Pada jaman dahulu kala, di Sabu hiduplah 3 (tiga) orang bersaudara. Yang sulung adalah seorang wanita bernama Hana lele, Dua orang lainnya adalah laki-laki, masing-masing bernama Hipa Lele dan Hungu Lele. Hidp mereka sangat miskin karena orang tua mereka meinggal sejak mereka masih kecil. Pekerjaan mereka sehari-hari ialah meramu ke laut, untuk mencari hasil laut berupa ikan, keang-kerangan, dan sayur-sayur laut. Mereka pergi ke laut pada saat air laut surut aik pada siang maupun pada malam hari. Jika mereka ke laut pada malam hari maka mereka  harus membawa suluh. Usaha mereka kadang-kadang memberikan hasil baik, kadang-kadang tidak. Pada suatu hari Hana Lele dan kedua saudaranya pergi ke laut. Mereka membawa serta kenaha ( alat penangkap ikan). Hana Lele ditugaskan memasang dan mengangkat kenaha, sedangkan Hipa Lele dan Hungu Lele bertugas mengangkat batu-batu yang diduga menjadi tempat persembunyian ikan. Berjam-jam lamanya pekerjaan itu dilakukan namun sia-sialah ha...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Kera Dan Penyu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Di pinggir sebuah hutan tinggallah seekor kera tua yang telah berpengalaman. Di tengah hutan tersebut mengalirlah sebuah sungai yang deras airnya. Ditepi sungai, dekat, dekat dengan tempat tinggal kera tua itu, tinggal pula seekor penyu. Setiap hari kera itu pergi minum air di tepi sungai. Si Penyu itu juga biasa mandi-mandi di dalam sunai itu setiap hari. Kedua jenis binatang ini sering bertemu di pinggir sungai itu. Karena itulah maka keduanya saling berkenalan dan sekaligus bersahabat. Di seberang sungai, berdekatan dengan tempat tinggal mereka, ada sebuah kebun buah-buahan, kepunyaan seorang petani. Di dalamnya tumbuh berbagai jenis pohon buah-buahan seperti jeruk, sawo, mangga, dan lain-lain. Rumah pemilik kebun sangat jauh dari tempat itu. Di dalam kebun pak tani itu juga ada sebuah pohon manga yang sangat lebat buahnya. Saat itu buah-buahan mangga itu sedang bermasakan. Warna buahnya kemerah-merahan, ditimpa sinar matahari. Setiap pagi bila kera bangun dari tidurnya,...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Buaya Sebagai Raja Air
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Pada waktu lalu di Kalbano, suatu tempat yang terletak di pantai selatan pulau Timor, berdiam seorang petani, Taus Taopan namanya. Selain bertani ia pun sewaktu-waktu pergi mengail ikan. Pada suatu hari ia pergi mengail ikan dipantai laut Kalbano. Kail yang sedang diturunkan ke dalam air, tidak berapa lama terasa umpannya dimakan ikan. Tali kail segera ditarik tetapi sayang sekali kail tersebut putus sehingga mata kailnya tertinggal di dalam air. Ia berpikir bahwa pasti ia akan yang memakan umpannya itu adalah ikan yang besar. Setelah diselidiki maka ternyata yang sedang menelan kailnya itu adalah seekor buaya besar yang bernama Besimasi. Ia sangat susah karena kailnya hanya sebuah itu saja. Ia mencari cara-cara apa yang harus dilakukan nanti agar mata kailnya itu ditemukan kembali. Keesokan harinya ia kembali ke pantai, kalau-kalau ikan yang menelan kailnya itu naik kedarat. Di pantai, didapatinya seorang perempuan itu katanya: "Hai perempuan, apa yang sedang kau kerjakan?" Jawab p...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Mane Tuna Lulik
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Pada suatu hari berangkatlah 7 (tujuh) orang wanita bersaudara ke laut untuk mencari ikan. Tiap-tiap orang membawa nere yaitu alat untuk menangkap ikan. Setibanya di laut Feto Ulun (anak perempuan sulung) dapat menangkap seekor belut besar dengan nere tetapi kemudian dilepaskannya kembali. Namun belut itu kemudian tertangkap kembali oleh Feto Ikun (anak perempuang yang bungsu) dan dimasukkan ke dalam keranjang kecil yang digantung di punggungnya. Keenam saudaranya sangat marah, karena Feto Ikun mengambil belut tersebut. Akan  tetapi Feto Ikun tidak menghiraukannya. Belut itu dibawa ke rumah, dan diletakkan di dalam sebuah piring lalu ditutup. Piring itu disimpan di atas loteng rumah bagian depan. Keesokan harinya mereka pergi ke pesta yang diadakan oleh Liurai ( raja) di Taberek, kecuali Feto Ikun. Disana mereka menari tarian Likuran ( tarian rakyat Belu) sampai petang baru mereka berenam kembali  ke istananya. Terlintas dalam pikiran Feto Ikun bahwa sekali kelak belut...

avatar
Admin Budaya