3.423 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
GRAMATIKA BAHASA DAYAK NGAJU VERB= KATA KERJA = AUH PANGGAWI
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

GRAMATIKA BAHASA DAYAK NGAJU VERB= KATA KERJA = AUH PANGGAWI Sebelumnya kita sudah belajar mengenai  Kata Keterangan atau Auh Panjelas , nah kali ini folks kita akan belajar mengenai kata kerja dan bagaimana membentuk kata kerja pasif. Jika didalam bahasa Indonesia untuk membentuk kata kerja diberikan imbuhan me- atau men-, maka untuk bahasa Dayak Ngaju kata kerja diberi imbuhan ma-, man-, many-, mang-, mam- Contoh: Tepe = tusuk = Manepe Sewut = Sebut = Manyewut Dukang = Jongkok = Mandukang Baleh = Balas = Mambaleh Rima’ = arti = Marima = Memahami Gatang = Angkat = Manggatang Getem = Tuai = Manggetem Tehau = Panggil = Mantehau Surat = tulisan = Manyurat = Menulis Peteng = Ikat = Mameteng = Mengikat Contoh Kalimat: Andi membawa keong untuk dimasak ibu = Andi mimbit kalambuei akan impakasak induæ Para ibu senang sekali menuai padi = Kawan bawi hanjak tutu manggetem parei Rio suka membaca buku...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Rahu si raksasa
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Barat

Salah satu mitologi dari jawa adalah Rahu, si raksasa yang membenci dewa bulan dan dewa matahari hingga tak jarang ia menelan keduanya saat gerhana. Hal itu terjadi karena suatu pengaduan dewa Matahari dan dewa Bulan kepada dewa Wisnu. Berawal dari para dewa agung yang mana saat itu para dewa sedang berkumpul untuk meminum air keabadian. Kala itu, Rahu sang raksasa menjelma menjadi dewa agar dapat ikut meminum air keabadian tersebut dan dapat menjadi abadi seperti para dewa tersebut. Para dewa tidak menyadari penyamaran Rahu. Rahu pun berhasil mengelabuhi para dewa. Baru seteguk, dewa Matahari dan dewa Bulan menyadari penyamaran Rahu. Menyadari akan hal itu keduanya memberi tahu dewa Wisnu. Dengan gerakan secepat kilat, dewa Wisnu mengeluarkan senjata cakra dan melemparkannya ke leher Rahu hingga terpenggal. Kini tubuhnya terbagi menjadi dua yaitu kepala dan badan. Tindakan yang dilakukan dewa Wisnu adalah dengan maksud agar air keabadian tersebut tidak sampai terkena tubuhnya. Namun...

avatar
Oskm18_16018320_mizwala
Gambar Entri
Oray Bedul Macok Mang Konod
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Barat

Hallo nama saya meta,  akan menceritakan tentang kumpulan dongeng dongeng lelucon cerita raykat berjudul “Oray Bedul Macok Mang Konod” yang di tulis oleh usep romli hm dan diterbitkan oleh rahmat cijulang pada tahun pertama thn 1983 dan tahun ke 2 1985, dan cetakan ke 3 diterbitkan oleh cupumanik oktober 2010 dan cetakan ke 4 juli 2012. Dan yang merancang ilustrasi buku ini ia lah Nana Banna. Isi cerita di buku ini ada 6 Judul yaitu: Oray Bedul Macok Bakakak Irtasan Meunang Kuntul Ngelehkeun Begal Maung Sirkeus Manuk Berkongkong Mang Konod jeung Bandar Munding  Dan tebal buku ini ada 54 halaman dan menggunakan sampul paperback, yang dijual dengan harga kurang lebih sekitar 50rb. Dari jaman dahulu sampe sekarang, dongeng atau cerita yang mengandung unsur humor yang lucu sangat digemari masyarakat, hampir di semua kalangan umur dan semua generasi. Seperti buku Baron von Munchaussen buku asal Jerman, Nasaruddin Hoja...

avatar
Oskm18_16818145_meta azzahra
Gambar Entri
Ki Ageng Sela
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

Ki Ageng Sela atau Kyai Ageng Ngabdurahman Sela adalah tokoh spiritual sekaligus leluhur raja-raja Kesultanan Mataram, Surakarta, dan Yogyakarta. Menurut naskah Babad Tanah Jawi , ia dipercaya sebagai keturunan langsung raja Brawijaya terakhir. Menurut legenda, Ki Ageng Sela dapat menangkap petir atau halilintar.   Kisah legendaris Ki Ageng Sela menangkap petir berawal ketika ia sedang bertani. Waktu itu, Sultan Trenggana memerintah Kesultanan Demak. Ketika Ki Ageng Sela sedang bertani, tiba-tiba langit menjadi mendung dan banyak petir menyambar. Petir menyambar di dekat Ki Ageng Sela lalu petir itu berubah menjadi seorang kakek tua. Petir berwujud kakek tersebut lalu ditangkap dan diikat di pohon gadri. Petir tersebut lalu dipersembahkan kepada Sultan Trenggana.   Untuk mengenang kesaktian Ki Ageng Sela, pintu masuk Masjid Agung Demak kemudian disebut Lawang Bledheg atau pintu petir. Pintu tersebut diukir ornamen tanaman berwujud k...

avatar
OSKM_16818074_Narisa Auliya
Gambar Entri
Pamali
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Barat

Siapa sih yang tidak tahu masyarakat Sunda? Suku Sunda mempunyai banyak sekali kearifan lokal yang unik. Ada satu kepercayaan yang disebut "pamali". Pamali adalah bahasa Sunda yang artinya kurang lebih adalah "suatu hal atau tindakan yang tidak boleh dilanggar". Jika dilanggar, maka akan ada hal buruk yang terjadi. Ada banyak sekali pamali yang dikenal oleh masyarakat Sunda. Menurut Fifi Febriyani Rachmawaty, seorang Sunda asli yang saat ini tinggal di Bandung dan merupakan ibuku sendiri, ada beberapa pamali paling umum dikenal oleh masyarakat, yaitu: 1. Ulah cicing di lawang panto (jangan duduk di ambang pintu) Jika seorang perempuan duduk di ambang pintu, maka ia tidak akan dapat jodoh. Memang ini terdengar tidak masuk akal, tapi ada penjelasan asal mula pamali yang satu ini. Pada zaman dahulu, perempuan yang duduk di ambang pintu adalah perempuan yang tidak baik, sehingga tidak akan ada pria yang mau melamarnya. Duduk di ambang pintu juga akan menghalangi orang-orang yang hendak...

avatar
Oskm18_16818217_fatimah
Gambar Entri
Makam Syech Umar dan Batu Beranak
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Riau

(Lokasi Makam Syech Umar dan Batu Beranak) Makam dan situs bersejarah yang ada di kota Dumai jarang sekali diperhatikan pemerintah Kota Dumai khusus nya Dinas Pariwisata, seperti pengembangan Sejarah Syech Umar. (Makam Syech Umar) Banyak yang bisa diambil dari kisah sejarah Syech Umar kalau saja pemerintah Dumai mau mengangkat cerita tentang Syech Umar dan situs Batu Beranak yang berada di Jalan Syech Umar, Dumai. Dari keterangan cucu Syech Umar, Aminah di rumah pribadinya tepat di belakang Makam Syech Umar menceritakan bahwasanya Syech Umar lahir tahun 1869 dan wafat tahun 1960, beliau adalah Tuan Guru pengajiaan Sulup diwaktu zaman itu banyak yang belajar agama kepadanya . Mengenai cerita situs batu beranak, saat Syech Umar berangkat ke Langkat Sumatra Utara menjumpai Tuan Gurunya, Syech Umar diarahkan untuk ziarah ke makam tuan guru yang terdahulu, setelah pulang syech umar mendapatkan sebuah batu warna kecoklatan, kemudian Syech Umar mencerita...

avatar
OSKM18_16618399_Piter Wongso
Gambar Entri
Uhang Pandak?? Manusia Kerdil Penghuni Kerinci yang Masih Misteri
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jambi

Lebih ke daerah pedalamannya lagi, ada juga kisah tentang makhluk  “ Gugua ” , yang mempunyai perawakan berbulu lebat, pemalu, dan suka menirukan tingkah laku dan perbuatan manusia.  “ Uhang Pandak ” atau  Orang Pendek , merupakan misteri sejarah alam terbesar di Asia. Keberadaan Orang Kerdil ini, telah memancing ahli  binatang  untuk mendaftarkan laporan kera misterius ini di wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat, Propinsi Jambi, lebih dari  150 tahun. Setiap daerah pasti memiliki kepercayaan tentang makhluk-makhluk  “ Bunian ” . Di daerah Bengkulu, orang Bunian disebut " Sebabah " yang merupakan satu bentuk yang mirip dengan manusia, hanya saja mereka bertubuh kecil dan berkaki terbalik. Konon pada zaman dahulu,  makhluk  ini bisa ditangkap. Masyarakat dahulu menangkap makhluk ini dengan menyiapkan sebuah perangkap. Ada juga kisah tentang perkawinan makhluk ini dengan...

avatar
OSKM18_19718140_MuhammadTeguhSyahti
Gambar Entri
Kaba Anggun Nan Tongga
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

KABA ANGGUN NAN TONGGA Tak banyak yang tahu sejarah pantai Gandoriah. Kisah yang dituturkan lewat cerita kaba ini memang sudah jarang didengar dan diceritakan. Sehingga wajar saja banyak yang tidak tahu kisah cinta tragis antar  Puti Gandoriah dan Anggun nan Tongga. Kaba (kisah) ini biasanya dimainkan/dilakonkan dalam permainan randai di minangkabau. Dan juga, kaba anggun nan tongga ini mungkin aka nada beberapa versi yang sedikit berbeda-beda Meskipun pada awalnya dikisahkan secara lisan beberapa versi kaba ini sudah dicatat dan dibukukan. Salah satunya yang digubah Ambas Mahkota, diterbitkan pertama kali tahun 1960 di  Bukittinggi .   SINOPSIS KABA ANGGUN NAN TONGGA Di sebuah lorong pendalaman kampung, Pariaman, hiduplah seorang pemuda yang bernama Anggun Nan Tongga, yang di juga diberi gelar Magek Jabang. Bundanya, Ganto Sani wafat tak lama sesudah melahirkan Nan Tongga, sedangkan ayahnya pergi bertarak ke Gunung Ledang. Ia diasuh saudara perem...

avatar
OSKM18_16218040_Reza Alifa Zikra
Gambar Entri
Asal Usul Nama Tebing Tinggi (Kerajaan Negeri Padang)
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

 Apa yang para pembaca pikirkan ketika mendengar kata ‘Tebing’? pasti sebuah jurang yang tinggi jika dilihat dari atas dan sangat dalam jika dilihat dari bawah. Lalu, bagaimana dengan kata ‘Tinggi’ ? Pasti suatu kata sifat yang menggambarkan bahwa sesuatu itu menjulang ke atas. Lalu bagaimana jika kedua kata itu kita gabungkan menjadi ‘ Tebing Tinggi’ ? pasti anda membayangkan sebuah dinding curam yang menjulan ke atas yang hampir menyentuh langit. Tetapi sangat disayangkan bahwa ‘Tebing Tinggi’ yang akan saya ceritakan disini bukan definisi yang sudah kita ketahui bersama, melainkan adalah ‘Tebing Tinggi’ yang mana merupakan sebuah Kota di Provinsi Sumatera Utara. Disini saya akan mengulas tentang sejarah dan cerita rakyat mengenai asal usul terbentuknya Kota kelahiran saya ini. Disini saya juga akan mewawancarai teman saya sewaktu Sekolah Menengah Atas dulu, yang mana beliau merupakan Ketua Tim Peneliti Asal Usul Kot...

avatar
OSKM_19818162_Bima Fitra Aulia