|
|
|
|
Makam Syech Umar dan Batu Beranak Tanggal 13 Aug 2018 oleh OSKM18_16618399_Piter Wongso. |
(Lokasi Makam Syech Umar dan Batu Beranak)
Makam dan situs bersejarah yang ada di kota Dumai jarang sekali diperhatikan pemerintah Kota Dumai khusus nya Dinas Pariwisata, seperti pengembangan Sejarah Syech Umar.
(Makam Syech Umar)
Banyak yang bisa diambil dari kisah sejarah Syech Umar kalau saja pemerintah Dumai mau mengangkat cerita tentang Syech Umar dan situs Batu Beranak yang berada di Jalan Syech Umar, Dumai.
Dari keterangan cucu Syech Umar, Aminah di rumah pribadinya tepat di belakang Makam Syech Umar menceritakan bahwasanya Syech Umar lahir tahun 1869 dan wafat tahun 1960, beliau adalah Tuan Guru pengajiaan Sulup diwaktu zaman itu banyak yang belajar agama kepadanya .
Mengenai cerita situs batu beranak, saat Syech Umar berangkat ke Langkat Sumatra Utara menjumpai Tuan Gurunya, Syech Umar diarahkan untuk ziarah ke makam tuan guru yang terdahulu, setelah pulang syech umar mendapatkan sebuah batu warna kecoklatan, kemudian Syech Umar menceritakan batu yang didapatnya kepada gurunya, kemudian gurunya mengatakan bahwa batu itu untuk beliau dan itu merupakan batu betina, nanti jika beliau pulang ke Dumai akan mendapat batu jantan. Ketika Syech Umar pulang ke Dumai menggunakan perahu, beliau singgah ke Bagan Siapi-api. Kemudian Syech Umar mendapatkan batu yang mirip dan merupakan batu jantan kemudian beliau membawanya pulang kerumah.
Kemudian kedua batu tersebut dimasukan ke sebuah toples. Ketika malam hari, batu itu beradu dan menimbulkan suara, kemudian Syech Umar melihat ke dalam toples dan terdapat serpihan-serpihan batu. Kemudian Syech Umar langsung menempatkannya dalam Tempayan, beberapa hari kemudian beliau melihat serpihan-serpihan batu tersebut berubah menjadi batu sebesar sebutir beras. sampai sekarang batu itu diletakan di sebelah makam Syech Umar.
Berdasarkan informasi dari cucu Syech Umar, Aminah, jumlah batu tersebut masih bertambah jumlahnya namun Aminah tidak tau pasti berapa jumlah batu yang terdapat dalam tempayan tersebut.
(Batu Beranak)
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |