Sebagai orang cirebon asli pastinya tidak asing dengan Bahasa Cirebon. Bahasa Cirebon atau biasa disebut dengan Basa Cerbon digunakan sebagai bahasa sehari-hari (bahasa padanan) untuk berkomunikasi, terutama di daerah-daerah yang memang masih Cirebon pedalaman. Basa Cerbon merupakan budaya bahasa yang masih sering dianggap sebagai dialek. Basa Cerbon masih diperdebatkan apakah bahasa tersebut merupakan dialek dari bahasa Jawa atau bahasa Sunda. Memang basa Cerbon terlihat mirip dengan bahasa Jawa, tetapi sangat terlihat jauh dengan bahasa Sunda. Basa Cerbon sendiri memiliki berbagai dialek di setiap daerahnya, di antaranya yaitu dialek Plered, Dermayu (Dermayon), dan juga Jawareh (Sawareh). Menurut penelitian Guiter, suatu bahasa dinyatakan sebagai bahasa sendiri jika memiliki 80% perbedaan dengan bahasa terdekatnya. Basa Cerbon memiliki perbedaan dengan bahasa Jawa Tengah sebesar 75%, sedangkan dengan bahasa Jawa Timur sebesar 76%. Walaupun menurut penelitian tersebut Basa Cerb...
Pangeran Mundinglaya Dikusuma adalah putra Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran. Ibunya bernama Padmawati. Ketika masih dalam kandungan, Ibu Padmawati mengidam buah Honje yang terkenal sangat masam. Maka raja mengutus Ki Lengser untuk memetik buah Honje. Sayangnya di seluruh negeri tak satu pun pohon Honje sedang berbuah. Ki Lengser sangat kebingungan. Lalu ia pergi ke hutan. Di sana ia menemukan pohon Honje yang berbuah sebanyak 8. Tetapi seluruh buah itu sudah dipetik oleh utusan raja dari Kerajaan Muara Beres. Sebab di negeri itu pun permaisurinya yang bernama Gambir Wangi tengah mengandung dan menginginkan buah Honje. Karena diminta tak boleh, terjadilah perebutan buah Honje. Sampai mejelang malam, tak ada yang kalah ataupun menang. Lalu kedua utusan raja ini bersepakat meminta petunuk dari Kahyangan. Maka turunlah Sunan Ambu yang meminta agar mereka berhenti berkelahi dan mulai berbagi, 4 buah untuk Ki Lengser dari Pajajaran. Dan 4 buah lainnya untuk Ki Lengser dari Muara B...
Pancoran Mas adalah nama sebuah kecamatan yang berada di Kota Depok. Dulunya Pancoran Mas adalah tempat dimana para petapa bersemedi. Wajar tempat seperti itu dijadikan sebagai tempat untuk bersemedi karena suasana tenang dan banyak di tumbuhi oleh pepohonan. Salah satu faktor yang menjadikan Pancoran Mas menjadi tempat bersemedi para petapa yaitu keberadaan setu di daerah itu tepatnya di Jalan Aulia Pancoran Mas, RT 05/07 dan RT 05/18, Kelurahan Pancoran Mas. Setu tersebut memiliki sumber mata air yang orang depok bisa sebut dengan "Pancoran". Selain menjadi tempat para petapa bersemedi dulunya setu ini juga dipakai untuk berziarah para peziarah yang dianggap warga sekitar tempat keramat. Asal nama Pancoran Mas diambil dari para petapa yang sedang bertapa di sekitar setu tersebut dan melihat pancuran air pada siang hari yang terkena matahari dan menghasilkan pantulan warna yang terlihat keemasan di mata para petapa. Sampai sekarang daerah sekitar setu tersebut di sebut sebaga...
Salah satu ikon Kota Cimahi adalah Leuwigajah. Ya, sebuah kelurahan di kecamatan Cimahi Selatan ini terkenal dengan patung gajahnya. Namun, belum semua masyarakat Cimahi tahu betul mengapa daerah tersebut dinamakan Leuwigajah. Leuwigajah sendiri berasal dari dua kata, yaitu "'leuwi"' yang berarti lubuk dan "gajah" yang berarti gajah. Asal-usul Leuwigajah pun tidak terlepas dari sejarah gajah yang telah lama dijadikan sebagai binatang perang di kerajaan. Dikutip lewat official account Info Cimahi dari buku Sejarah Cimahi berdasarkan Babad Batulayang, dahulu Dalem Batulayang, yaitu Dalem Abdul Rohman ditugaskan membantu VOC di Palembang. Jabatannya selanjutnya diserahkan kepada adiknya. Tahun 1770, Abdul Rohman kembali pulang ke Batulayang membawa oleh-oleh seekor gajah besar. Oleh karena itu, beliau akhirnya dipanggil Dalem Gajah. Selama hidup, gajah tersebut sering dimandikan di sebuah leuwi di daerah Cimahi Selatan. Oleh karena itulah daerah tersebut akhirnya dikenal luas sebag...
ASAL MUASAL DESA SUMBERGEDONG Desa Sumbergedong terletak di Kecamatan Trengggalek, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur. Dinamakan desa “SUMBERGEDONG” karena pada mulanya ada sumber mata air di desa tersebut yang dinamakan “Mbelik”. Akhirnya sumber mata air itu “didegong” dalam Bahasa Indonesia artinya dibendung, singkat certita akhirnya nama desa tersebut menjadi desa Sumbergedong. Sumber mata air tersebut terletak ditanah kosong yang cukup angker. Konon ceritanya ada penunggunya yang namanya mbah Mbelik. Ada anak yang namanya Jaka Bares yang sedang main disitu dan akhirnya diminta mbah Mbelik dalam tanda kutip diminta untuk menjadi penggantinya, dan anak tersebut sampai sekarang tidak pernah pulang. Menurut penduduk setempat anak itu sekarang dalam perwujudan yang namanya “Asu Baung” . Asu Baung adalah hewan yang seperti anjing tetapi ukurannya lebih besar. Kalau sampaI "Asu Baung" penunggu sumber mata air terse...
Asal Mula Marga Siboro Toga Simamora memiliki 3 orang anak yang diketahui oleh umum, yaitu Purba, Manalu, Simamora Debata Raja. Tetapi pada versi lain, bahwa ada anak Toga Simamora yang lain yang bernama Rambe, yang kemudian mengasingkan diri kedaerah Tapanuli Selatan. Dan marga Debata Raja sendiri bukanlah anak kandung dari Toga Simamora, ia adalah anak dari Marga Manurung, yang pada saat itu ibunya terancam kehidupannya, yang kemudian ditolong oleh Toga Simamora, dan anak itu dipelihara, dan kemudian diangkat menjadi anak. Toga Purba memiliki 3 orang putra, yaitu Pantomhobol, Sigulangbatu, dan Parhorbo. Nah, Dari keturunan Oppung Sigulangbatu, maka lahirlah Marga Siboro yang disebut DATU PARULAS (karena ia mampu membahas hal yang belum diketahui) PARULTOP (karena memang keahlian dan pekerjaannya adalah marultop ) Apakah Siboro adalah orang Simalungun? Pekerjaan Siboro I yang selalu berkelana berburu, telah menuntun hidupnya hingga sampai ke tanah Haranggaol. dan kemudian i...
Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang T ionghoa . Perayaan tahun baru imlek dimulai di hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh di tanggal kelima belas (pada saat bulan purnama). Malam tahun baru imlek dikenal sebagai ChúxÄ« yang berarti "malam pergantian tahun".Terdapat kepercayaan Hari pertama imlek adalah hari terpenting. sehingga sikap dan perilaku harus dijaga. Pada awal imlek,terdapat pantangan yang tidak boleh dilanggar. Karena Jika dilanggar maka akan membawa kesialan selama satu tahun. Pantangan tersebut ialah sebagai berikut : 1) Menyapu Menurut Tradisi Orang Tionghoa, Rumah sudah harus bersih ketika imlek tiba.Terdapat kepercaaan bahwa pada hari pertama imlek, Dewa Keberuntungan akan mengunjungi Setiap Rumah.Jika seseornag menyapu pada saat hari imlek, Perbuatan...
Punden Perigi, sebuah tempat yang dianggap masyarakat sebagai salah satu tempat keramat yang terdapat di Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, situs ini berada pada koordinat 07 0 45’46,9” LS dan 109 0 00’22 BT. Punden Perigi merupakan bangunan joglo kecil yang berukuran 3,2 m x 3,2 m yang digunakan sebagai tempat pertapaan seorang pangeran yang berasal dari Majapahit. Di dalam bangunan tersebut terdapat batu bekas tempat duduk Pangeran Joyokusumo, batu lutut, batu dakon, batu lumpang dan sebuah yoni sebagai tempat menampung air untuk membasuh muka, air ini dipercaya membawa berkah bagi masyarakat. Pada sebelah barat Punden Perigi terdapat bangunan berukuran 8 m x 16 m yang sering digunakan untuk pertunjukan wayang kulit oleh penduduk setempat sehabis panen musim kemarau. Pertunjukan tersebut merupakan ungkapan syukur masyarakat setempat atas keselamatan dan hasil panen yang diperoleh. Kisah punden Perigi bermula dari terusirnya seorang pangeran dari k...
Si Kabayan Ngala Tutut Cerita rakyat adalah cerita yang berkembang dalam masyarakat suatu daerah, yang pada umumnya disebarkan oleh masyarakat daerah itu dari mulut ke mulut atau secara lisan. Salah satu cerita rakyat terkenal di Jawa Barat adalah cerita tentang si Kabayan. Kabayan merupakan tokoh imajinatif yang berasal dari Jawa Barat, di mana ia terkenal akan wataknya yang lucu dan suka melakukan hal tak terduga. Si Kabayan mempunyai seorang wanita pujaan hatinya yang bernama Nyi Iteung. Nyi Iteung menyukai Kabayan karena watak Kabayan yang lucu dan menghibur. Dalam kebanyakan cerita rakyat ini, tokoh yang sering muncul antara lain si Kabayan, Nyi Iteung, dan mertua perempuan Kabayan. Sifat dan watak Kabayan yang lucu tersebutlah yang membuat cerita rakyat khas Jawa Barat ini menjadi salah satu cerita rakyat yang disukai oleh masyarakat Sunda. Secara keseluruhan, cerita rakyat ini menceritakan tentang kehidupan sehari-hari si Kabayan yang disertai dengan berbagai tingka...