|
|
|
|
ASAL MUASAL DESA SUMBERGEDONG Tanggal 06 Aug 2018 oleh OSKM18_16018340_SEFRICO AGUNG SAIFULLOH. |
ASAL MUASAL DESA SUMBERGEDONG
Desa Sumbergedong terletak di Kecamatan Trengggalek, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur. Dinamakan desa “SUMBERGEDONG” karena pada mulanya ada sumber mata air di desa tersebut yang dinamakan “Mbelik”. Akhirnya sumber mata air itu “didegong” dalam Bahasa Indonesia artinya dibendung, singkat certita akhirnya nama desa tersebut menjadi desa Sumbergedong. Sumber mata air tersebut terletak ditanah kosong yang cukup angker. Konon ceritanya ada penunggunya yang namanya mbah Mbelik. Ada anak yang namanya Jaka Bares yang sedang main disitu dan akhirnya diminta mbah Mbelik dalam tanda kutip diminta untuk menjadi penggantinya, dan anak tersebut sampai sekarang tidak pernah pulang. Menurut penduduk setempat anak itu sekarang dalam perwujudan yang namanya “Asu Baung”. Asu Baung adalah hewan yang seperti anjing tetapi ukurannya lebih besar.
Kalau sampaI "Asu Baung" penunggu sumber mata air tersebut keluar maka akan terjadi yang namanya “pagebluk” yang cerita banyak warga desa Sumbergedong yang akan sakit dan banyak juga yang akan meninggal. Pada waktu “pagebluk” tersebut, sosok Asu Baung akan mengaung berkeliling desa Sumbergedong pada malam hari. Dan keesokan harinya banyak warga yang sakit dan juga meninggal.
Sumber mata air tersebut tidak akan pernah surut walaupun musim kemarau, sehingga warga di desa Sumbergedong juga tidak mengalami kekeringan, padahal di desa lain mengalami kekeringan. Setiap bulan “Sela” (bulan ke-11 dalam jawa) akan diadakan yang namnya “Nyadran” yang dimana banyak orang yang tirakatan (puasa sehari semalam) dan juga mengadakan syukuran ditempat tersebut. Kalau samapai kegiatan tersebut dilupakan maka menurut kepercayaan desa tersebut akan mengalami bencana. Makanya sampai sekarang setiap tahun diadakan kegiatan rutinan tersebut dan masing dipegang teguh oleh waraga masyarakat tersebut. Pada waktu nyadran sumber mata air tersebut akan dikuras airnya lalu sekitarnya dibersihkan. Terus sumber mata air tersebut dikasih bunga maka sumber mata air tersebut akan terisi penuh air kembali dengan sendirinya.
Misalkan ada acara hajatan besar, kalau sampai tidak menngadakan syukuran di tempat tersebut dalam maksud meminta izin mengadakan acara di desa Sumbergedong maka dalam acara hajatan tersebut akan diganggu yang namanya "Asu Baung". " Asu Baung" tersebut akan menampakkan sosoknya di rumah yang punya hajatan pada malam hari sebagai peringatan agar meminta izin kalau akan mengadakan acara. Menurut cerita warga setempat, pernah terjadi kejadian ada tetangganya yang mengadakan pesta pernikahan didesa tersebut, karena orang tersebut tidak percaya dengan tahayyul orang tersebut tidak mengadakan syukuran di sumber mata air tersebut. Akhirnya pada waktu hajatan pernikahan tersebut digelar turun hajan dengan begitu deras dan "Asu Baung" tersebut mengaung didepan rumah orang tersebut pada malam harinya. Sehingga masyarakat di desa tersebut percaya kalau setiap ada hajatan seperti : pernikahan, sunnatan, dll, harus mengadakan syukuran di sumber mata air tersebut, karena kalau tidak maka akan diganggu yang namanya "Asu Baung".
Juru kunci sumber mata air tersebuut namanya “Ledeng”, ledeng tersebut sering membersihkan tempat tersebut dengan pada malam hari dengan tujuan untuk mengajak komunikasi dengan mbah "Mbelik". Setelah menemui mbah "Mbelik" maka "Ledeng" tersebut akan menemui penunggu pohon beringin di depan Pendhapa Kabupaten Trenggalek. Kejadian tahun 2006, Trenggalek kota mulai dari Desa Sumbergedong, desa Kelutan, Desa Tamanan, desa Sambirejo, Desa Ngadirenggo, desa Sukorejo terjadi banjir bandang. Menurut pendapat masyarakat setempat tidak diadakan "Nyadran" di Dam Bagong yaitu menyembilih kerbau di Dam Bagong, dan di Sumbergedong juga tidak diadakan syukuran di Sumber mata air tersebut akhirnya terjadi banjir bandang. Namun anehnya Pendhapa Kabupaten Trenggalek tidak terkena banjir sedikitpu, konon ceritanya para penunggu desa masing-masing yang tersebar di Kabupaten Trenggalek pada mengumpul di Pohon Ringin yang terletak di Alun-alun Trenggalek. Sehingga Pendhapa tidak terkena banjir sedikitpun.
Sekarang ada yang namanya acara bersih desa, acara tersebut dilaksanakan untuk membersihakan desa Sumbergedong dan juga membersihkan sumber mata air tersebut. Acara tersebut dilakukan dengan membersihkan lingkungan atau kerja bakti, terus dilanjutkan dengan arak-arakan hasil panen bumi sebagai perwujudan syukur atas karunia Tuhan yang telah melimmpahkan rezekinya sehingga warga desa Sumbergedong bisa menikmati hasil panennya. Terus yang terakhir diadakan makan bersama oleh warga desa Sumbergedong sebagai perwujudan hubungan yang harmonis diantara sesama warga desa Sumbergedong. Dan tidak lupa mengadakan syukuran di tempat sumber mata air tersebut.
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |