Di desa suatu desa bernama Bulili hiduplah 3 orang tadulako atau panglima perang. Mereka masing-masing bernama: Bantaili, Makeku dan Molove. Mereka terkenal sangat sakti dan pemberani. Tugas utama mereka adalah menjaga keselamatan desa itu dari serangan musuh. Pada suatu hari Raja Sigi mempersunting seorang gadis cantik Bulili. Mereka tinggal untuk beberapa bulan di desa itu hingga gadis itu mengandung. Pada saat itu Raja Sigi meminta ijin untuk kembali ke kerajaannya. Dengan berat hati perempuan itu melepas suaminya. Sepeningal Raja Sigi itu, perempuan itu melahirkan seorang bayi. Pemuka-pemuka Bulili lalu memutuskan untuk mengirim utusan untuk menemui suami perempuan itu. Utusannya adalah tadulako Makeku dan Bantaili. Sesampainya di Sigi, mereka bukannya disambut dengan ramah. Tetapi dengan sinisnya raja itu menanyakan maksud kedatangannya. Mereka pun menguraikan maksud itu. Mereka menyampaikan bahwa mereka diutus untuk meminta padi di lumbung untuk anak raja yan...
Pada zaman dahulu kala, hiduplah sebuah keluarga yang terdiri atas Ayah, Ibu, dan tiga orang anak yang masih kecil. Anak paling bungsu masih menyusui. Suatu hari sang Ayah meminta si Ibu menyimpan ikan yang akan dimakannya sore hari setelah pulang dari kebun. Si Ibu menyimpannya di lemari. Siangnya anak yang paling kecil merengek minta ikan yang disimpan Ibunya itu. Si Ibu sempat melarang, tetapi ia tidak tega karena si anak terus merengek sampai menangis. Akhirnya si Ibu memberikan ikan tersebut kepada anaknya. Sorenya, ketika mengetahui ikannya sudah habis, si Ayah marah karena ia sangat lapar setelah seharian bekerja. Ia menganggap istrinya tidak menyimpan makanan itu dengan baik sehingga ketahuan anak mereka. Sepanjang malam ia terus mengomel sehingga membuat istrinya sedih. Tengah malam, sambil menangis, si Ibu pun berjalan keluar rumah. Ia berjalan menuju laut ketika anaknya sudah tidur. Pagi harinya, ketiga anak itu mencari-cari si Ibu. Mereka mencari ke semua r...
Di desa suatu desa bernama Bulili hiduplah 3 orang tadulako atau panglima perang. Mereka masing-masing bernama: Bantaili, Makeku dan Molove. Mereka terkenal sangat sakti dan pemberani. Tugas utama mereka adalah menjaga keselamatan desa itu dari serangan musuh. Pada suatu hari Raja Sigi mempersunting seorang gadis cantik Bulili. Mereka tinggal untuk beberapa bulan di desa itu hingga gadis itu mengandung. Pada saat itu Raja Sigi meminta ijin untuk kembali ke kerajaannya. Dengan berat hati perempuan itu melepas suaminya. Sepeningal Raja Sigi itu, perempuan itu melahirkan seorang bayi. Pemuka-pemuka Bulili lalu memutuskan untuk mengirim utusan untuk menemui suami perempuan itu. Utusannya adalah tadulako Makeku dan Bantaili. Sesampainya di Sigi, mereka bukannya disambut dengan ramah. Tetapi dengan sinisnya raja itu menanyakan maksud kedatangannya. Mereka pun menguraikan maksud itu. Mereka menyampaikan bahwa mereka diutus untuk meminta padi di lumbung untuk anak raja yan...
Sulawesi tengah kerajaan paling banyak se-nusantara.Sekalipun kecil,kerajaan-kerajaan yang berjumlah 16 buah itu pada masanya mempunyai peranan dalam membentuk watak dan pribadi bangsa.Berkat kehadiran kerajaan-kerajaan kecil itu pulalah,bangsa indonesia yang berasal dari wilayah Sulawesi Tengah berhasil diantar menuju pintu gerbang kemerdekaan Hingga berakhirnya masa pemerintahan Belanda dan Jepang di wilayah sulawesi – Tengah,keenam belas kerajaan itu satu per satu mengalami kemunduran,baik karena faktor alam maupun akibat kalah perang melawan penjajah.meski demikian,hal itu tidak mematahkan semangat kerajaan-kerajaan yang masih tersisa untuk terus memompa semangat persatuan rakyat setempat.Mereka antara lain kerajaan Buol, Toli-Toli, Donggala,-Kolone dale [Poso],dan Luwuk Banggai-yang pernah tampil sebagai kerajaan-kerajaan ter- Kuat.kemudian ada kerajaan Tojo, palu, Tomini,Banawa,kulawi,Sigi-Dolo,Magau Tawaeli,- Moutong,bungku,una-una,dan ulubangka. Raja-raja setempat yang...
Dikisahkan bahwa suatu hari kapal yang membawa Sawerigading sepulang dari perjalanan ke tanah China untuk mengawini tunangannya We Cudai berkunjung ke laut kaili. Saat itu di tanah kaili terdapat beberapa kerajaan lokal yang berdaulat mulai dari Banawa, Bangga hingga Sigi. Setelah berkunjung ke Ganti, ibu kota kerajaan Banawa, Sawerigading berlayar ke arah selatan menuju pantai negeri sigi-pulu, dalam wilayah kerajaan sigi. Perahu Sawerigading berlabuh dipantai Uwe mebere, yang sekarang ini bernama Ranaromba. Kerajaan sigi dipimpin oleh seorang raja wanita bernama Ngginayo atau Ngilinayo yang berparas cantik dan namun belum menikah. Sawerigading terpikat oleh kecantikannya dan langsung mengajukan pinangannya untuk menjadikannya permaisuri, untuk memenuhi permintaanya Ngginayo mensyaratkan agar ayam aduan sawerigading yang bernama Baka Cimpolong terlebih dahulu mengalahkan ayam aduan raja sigi yang bernama Calabai, syarat itu disetujui Sawerigading , sehingga disepakatilah suatu wakt...
Suku Pamona yang mendiami daerah Poso Sulawesi Tengah ini menggunakan Bahasa Pamona dalam komunikasinya. Bahasa ini merupakan rumpun dari bahasa Malayo-Polinesia dan turun ke bahasa Kaili-Pamona. Bahasa Pamona hanya memiliki ragam lisan saja, tidak memiliki ragam tulisan atau aksara. Tahun 1912 bahasa Pamona pernah diteliti, dan bahasa ini kemudian disebut dengan bahasa Bare'e. dari hasil penelitian tersebut, bahasa Pamona sekelompok dengan bahasa Napu, Besoa, dan Ledoni. Penuturan Bahasa Pamona dipakai oleh sebagian besar suku yang mendiami daerah Poso. Selain itu dituturkan pula oleh masyarakat Wotu, Mangkutana dan Masamba di Sulawesi Selatan. Masyarakat Wotu, Mangkutana dan Masamba menggunakan Bahasa Pamona karena sejarahnya kala itu kerajaan Pamona pernah kalah perang melawan kerajaan Luwu Palopo. Suku Pamona kemudian banyak diperintahkan ke Luwu, sehingga sebagian ada yang menetap di Wotu, Maungkutana dan Masamba. Bahasa Pamona bisa dikatakan bahasa yang dituturkan terbanyak d...
"Nyam, ikan ini lezat sekali," kata si Sulung. Ibu tersenyum mendengar ucapan anaknya. Mereka sekeluarga memang jarang makan ikan. Sehari-hari, suaminya hanya menanam ubi dan jagung di ladang, itulah yang mereka makan. "Bu, boleh aku tambah ikannya lagi?" tanya si Tengah. "Boleh saja, Nak. Makanlah sampai kenyang," jawab Ibu sambil menyuapi si Bungsu. Sang Ayah diam saja. Ia tak menduga anak-anaknya begitu suka pada ikan hasil tangkapannya itu. Nanti ia akan pergi lagi ke laut, siapa tahu ia mendapat ikan lagi. "Bu, aku pergi dulu ya. Sisakan satu ekor ikan untuk makan siangku nanti. Sesudah ke ladang, aku akan ke laut sebentar. Siapa tahu aku bisa mendapatkan ikan," pamitnya pada ibu. Ibu mengangguk mengiyakan dan berangkatlah ayah ke ladang. Setelah Ayah pergi, Ibu membereskan rumah. Ia menyimpan sisa ikan dan nasi ke lemari makan. Ketiga anaknya asyik bermain. Mereka berkejar-kejaran dan berteriak-teriak dengan riang. Ibu itu tersenyum melihat tingkah laku anak-an...
Tanduk Alam adalah seorang penyebar agama yang berasal dari Palembang. Dia dikenal orang yang bijaksana dan berwawasan luas. Untuk menyebarkan ajaran agama, ia berlayar sampai ke Negeri Banggai, Sulawesi Tengah. Di tempat tinggalnya yang baru ini, ia bekerja sebagai ahli emas. Ia membuat bermacam- macam perhiasan emas dan salah satu pelanggannya adalah Adi Cokro, raja Banggai. Selain membuat perhiasan, Tanduk Alam juga mengajarkan agama dan memberikan nasihat kepada rakyat Banggai. Hal itulah yang membuat Baginda Adi Cokro menyukai Tanduk Alam. Menurutnya, Tanduk Alam membuat kehidupan rakyatnya menjadi Iebih baik. Suatu hari, Baginda Adi Cokro kebingungan. Putri kesayangannya hilang. Ia segera mengerahkan empat orang basalo atau pembantunya untuk mencari sang putri. Setelah melakukan pencarian selama beberapa hari, para basalo itu melaporkan bahwa putri telah diculik oleh orang-orang Tobelo. Menurut kabar, putri disembunyikan di Pulau Sagu. Orang-orang Tobelo mela...
Legenda Terbentuknya Lembah Kaili Dahulu kala, tanah kaili masih dipenuhi oleh lautan. Saat itu, terdapat dua kerajaan yaitu kerajaan bangga dan kerajaan sigi. masyarakat lembah kaili memiliki hubungan dekat dengan pahlawan bone namanya sawerigading. suatu hari, sawerigading berlayar dari tanah bugis sampai ke tanah kaili. sampainya di tanah kaili, ia pun melabuhkan kapalnya di pelabuhan kerajaan sigi. dan pergi menjelajahi tanah kaili. tapi tahukah apa yang terjadi saat itu ? tiba-tiba, angin bertiup sangat kencang sekali dan membuat keadaan saat itu memburuk. “ssst krr… ssst krr…” daun pepohonan tumbang disertai kilat dan suara guntur yang menggeleggar..tetapi, anjing sawerigading bernama labolong tetap berlari ke atas gunung untuk berburu. tiba-tiba, kakinya terpeleset masuk kedalam lubang besar dan “bruukcckk…” dia menginjak seekor belut yang sangat besar. orang- ora...