85 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tari Serimpi #DaftarSB19
Tarian Tarian
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tari Serimpi berasal dari Yogyakarta, konon katanya tarian ini sedikit bernuansa Mistis. Awalnya tarian ini ditunjukkan saat penggantian raja di beberapa Istana Jawa Tengah. Menurut cerita masyarakat, tarian ini dapat menghipnotis para penonton menuju ke alam lain. Walau bagaimanapun, tarian ini bertujuan menunjukan wanita yang sopan santun dan sangat lemah gemulai. Seiring dengan zaman tari ini mengalami perubahan dari segi durasi tarian dan kostumnya. Tari Serimpi pun dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya Serimpi Genjung, Serimpi Babul Layar, Serimpi Bondan, Serimpi Anglir Mendung dan Serimpi Dhempel. Tarian ini biasanya ditarikan dengan 4 anggota penari wanita, hal ini menandakan unsur api, air, angin dan bumi. Namun seiring dengan zaman jumlah penaripun terkadang menjadi 5 anggota. Pakaian yang digunakan untuk penari Serimpi adalah pakaian yang biasa digunakan pengantin putri keraton. Sedangkan musik yang digunakan adalah gamelan.//PUT Sumber: http:/...

avatar
Krisna Aryan
Gambar Entri
Srimpi Renggawati
Tarian Tarian
Daerah Istimewa Yogyakarta

Yogyakarta dan Keratonnya tidak akan pernah lepas dari kesenian terutama seni tari. Srimpi merupakan salah satu genre tarian yang sangat melekat dengan seni tari istana. tarian ini ditarikan 4 orang penari wanita dengan kostum yang sama dan memiliki peran masing-masing. Namun kali ini kita akan membahas Srimpi Renggowati yang agak berbeda. Dalam Srimpi Renggowati ada perbedaan berdeda di Srimpi yang lainnya, pada umumnya nama Srimpi menggunakan nama gending/musik pengiringnya (contoh: Srimpi Pandelori, Srimpi Irim-irim, dll). Namun Renggowati adalah nama seorang putri dimana tokoh putri Renggowati ini adalah penari ke 5. Tari Srimpi Renggowati merupakan tarian sakral Yasan Dalem atau ciptaan Sri Sultan Hamengkubuwono V. Seperti yang dibahas sebelumnya bahwa tari Serimpi dibawakan oleh 4 penari namun Srimpi Renggowati dibawakan oleh 5 penari. Penari ke 5 adalah penari belia yang masih belum menstruasi. Penari ini harus sudah terbilang mumpuni atau sudah mahir menari meskipu...

avatar
Yanu
Gambar Entri
Tarian Srimpi Muncar
Tarian Tarian
Daerah Istimewa Yogyakarta

Srimpi Muncar merupakan tari klasik Keraton Yogyakarta Yasan Dalem (karya) Sri Sultan Hamengku Buwono VI (1855-1877), diciptakan pada 1857, dan disempurnakan pada era Sri Sultan Hamengku Buwono VIII (1921-1939). ‘Muncar’ berarti gemilang atau bersina. Tarian ini dibawakan oleh empat penari putri, beksan ini mengambil cuplikan cerita dari Kagungan Dalem Serat Menak. Dikisahkan Dewi Adaninggar, putri Cina dari negeri Tartaripura berperang melawan Dewi Kelaswara dari negeri Kelan untuk memperjuangkan cinta Wong Agung Jayengrana. Kedua putri yang sepadan itu saling adu ketangkasan dan kekuatan hingga akhirnya Dewi Kelaswara memenangkan pertarungan. Karena adanya tokoh putri Cina ini, Srimpi Muncar juga dikenal sebagai Srimpi Cina. Dalam pementasan, kedua tokoh tersebut dibedakan terkait ragam gerak, tata busana, dan tata riasnya. Keduanya membawa senjata; keris untuk Dewi Kelaswara dan cundrik untuk Dewi Adaninggar. Dua senjata ini digunakan dalam adegan peperangan. Naskah Tari: Ca...

avatar
Widra
Gambar Entri
Tarian Beksan Kudha Gadhingan
Tarian Tarian
Daerah Istimewa Yogyakarta

Beksan Kuda Gadhingan merupakan Yasan Dalem (karya) Sri Sultan Hamengku Buwono V (1823-1855). Diciptakan pada 29 September 1847, beksan ini terinspirasi dari karya Sri Sultan Hamengku Buwono I, seperti Beksan Lawung, Guntur Segoro, dan Tugu Waseso . Beksan Kuda Gadhingan merupakan salah satu karya unggulan Sri Sultan Hamengku Buwono V selain Srimpi Renggawati. Berikut ini sepenggal bait dari kandha (narasi) yang dibawakan sebagai pembuka beksan dan menggambarkan awal mula penciptaan Beksan Kuda Gadhingan. Punika pemut amemukti kala awit sinerat Kagengan Dalem Serat Kandha, Klangenan Dalem Beksan Kuda Gadhingan, Yasan Dalem Ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengkubuwana, Senapati Ing Ngalaga, Ngabdurahman Sayidin Panatagama Kalipatullah ingkang kaping V, saha kumendur sangking bintang leyo Nendrelan, ingkang angrenggani kadhaton nagari ing Ngayugyakarta Hadiningrat, marengi ing dinten Rebo Kliwon wanci jam 11. Tanggal kaping 18 wulan sawal taun Dal 1775, mongsa kasa lambang l...

avatar
Widra
Gambar Entri
Tarian Bedhaya Harjuna Wiwaha
Tarian Tarian
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bedhaya Arjuna Wiwaha merupakan salah satu Yasan Dalem atau karya Sri Sultan Hamengku Buwono X. Cerita dari tari ini diambil dari kisah Mahabharata, ketika Begawan Ciptoning atau Arjuna dengan teguh bisa mempertahankan tapa brata nya hingga menjadikannya berhasil menjadi wakil para Dewa. Pertunjukan Tari Bedhaya Arjuna Wiwaha yang dibawakan KHP Kridhamardawa dalam video ini dipentaskan pada tanggal 15 Juli 2018 di Bangsal Pagelaran dalam rangka Gelar Budaya Catur Sagatra, yaitu pertunjukan seni oleh empat penerus Dinasti Mataram. Komposisi Gendhing : Pambuka : Gendhing Raja Manggala Laras Pelog Pathet Nem, Kendhangan Ladrang Soran : Gendhing Titi Sari Laras Slendro Pathet Nem, Kendhangan Jangga, Jangkep Sadhawahipun Bedhayan: Bedhaya Harjuna Wiwaha Lirihan I: Gendhing Jati Kumala, Laras Slendro Pathet Sanga, Kendhangan Candra, Kendhang Satunggal Lirihan II: Gendhing Boyong, Laras Pelog Pathet Barang, Kendhangan Lahela Lirihan III: Gendhing Centhini, Laras Slendro Pathet...

avatar
Widra
Gambar Entri
Tarian Beksan Panji Sekar
Tarian Tarian
Daerah Istimewa Yogyakarta

Beksan Panji Sekar diciptakan pada era kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono I (1755-1792). Beksan Panji Sekar diciptakan dalam kurun waktu yang sama dengan lahirnya beksan-beksan lain seperti Tr unajaya, Guntur Segara, Nyakrakusuma dan Tugu Wasesa. Dalam masa sepuluh tahun (1755-1765), Sri Sultan Hamengku Buwono I menggarap tarian-tarian tersebut bersama Putra Mahkota, Patih Dalem dan seorang Abdi Dalem (setingkat bupati) kepercayaan sultan. Tarian ini bertemakan peperangan atau kepahlawanan. Tarian ini juga merupakan seni latihan perang para prajurit pada masa itu. Jiwa patriotik Sri Sultan Hamengku Buwono I memberi sentuhan khas pada karya seni tari masa itu, yaitu penggunaan senjata. Jemparing (panah) dan keris menjadi properti yang digunakan dalam tari Panji Sekar. Beksan Panji Sekar dibawakan oleh empat penari putra (kakung), oleh karena itu tarian ini masuk dalam kategori beksan sekawanan. Dua penari berperan sebagai Jayakusuma dan dua lainnya berperan sebagai Jayale...

avatar
Widra
Gambar Entri
Tarian Beksan Sekar Medura
Tarian Tarian
Daerah Istimewa Yogyakarta

Komposisi Gendhing: Gendhing Pambuka : Ladrang Raja Manggala Pelog Nem Gendhing Soran: Gendhing Randhu Sekar, Laras Slendro Pathet Nem, Kendhangan Majemuk, Jangkep Sadhawahipun Beksan Sekar Medura Gendhing Lirihan I: Gendhing Gantal Wedhar Kendhangan Jangga – Ladrang Sri Nasa Laras Slendro Pathet Sanga Gendhing Lirihan II: Gendhing Wasitasih Kendhangan Sarayuda – Ladrang Samyasih – Ketawang Kontab, Laras Pelog Pathet Nem Gendhing Lirihan III: Gendhing Sri Sekar, Kendhangan Candra, - Plajaran - Rambangan Asmarandana Kedhaton, Durma Dhendha Rangsang, Laras Slendro Pathet Manyura Gendhing Panutup: Ladrang Sri Kundur Slendro Manyura Penari dalam Beksan Sekar Medura berjumlah delapan orang pria, terdiri empat penari alus dan empat penari gagah. Penari yang paling depan dalam Beksan Sekar Medura disebut Batak atau pemimpin dua orang yaitu satu orang penari alusan dan satu orang gagahan. Pemberian nama Beksan Sekar Medura diambil dari nama-nama prajurit Sultan Hamengku Buwan...

avatar
Widra
Gambar Entri
Tarian Beksan Lawung Ringgit
Tarian Tarian
Daerah Istimewa Yogyakarta

Beksan Lawung Ringgit merupakan tarian karya Sri Sultan Hamengku Buwono I yang naskahya berbentuk serat Kandha. Naskah tarian ini adalah salah satu naskah yang baru saja dikembalikan oleh Inggris ke Kraton sejak peristiwa Geger Spehi. Beksan ini merupakan salah satu beksan yang unik, yang memadukan lawung sebagai properti dan lampahannya seperti dalam ringgit (wayang) dimana keenam penarinya merupakan 6 tokoh dalam ringgit gedhog yang membawakan cerita Panji. Enam penari tersebut terdiri dari 2 penari alus berkarakter impur, 2 penari gagah berkarakter bapang, 2 penari alus berkarakter kinantang. sumber: warisanbudaya.kemendikbud.go.id

avatar
Widra
Gambar Entri
Tarian Lawung Ageng
Tarian Tarian
Daerah Istimewa Yogyakarta

Beksan (Tari) Lawung merupakan seni tari klasik gaya Yogyakarta. Diciptakan oleh Sultan Hamengkubuwano I. Tarian ini terinspirasi dari perlombaan watangan yang merupakan latihan ketangkasan berkuda dan memainkan tombak (sebuah tongkat panjang kurang lebih 3 m berujung tumpul, dan silang menyodok untuk menjatuhkan lawan) yang biasa dilakukan oleh Abdi Dalem Prajutrit pada masa lalu. Gerakan-gerakannya mengandung unsur heroik, patriotik, dan berkarakter maskulin. Dialog yang digunakan dalam tarian merupakan campuran dari bahasa Madura, Melayu, dan Jawa. Dialog tersebut umumnya adalah perintah-perintah dalam satuan keprajuritan. Dialog yang digunakan merupakan campuran dari bahasa Madura, bahasa Melayu dan bahasa Jawa. Ada lima peran dalam Beksan Lawung Ageng; jajar, lurah, botoh, ploncon, dan salaotho . Jajar terdiri dari empat penari, berperan sebagai prajurit muda yang penuh dengan semangat. Dalam struktur keprajuritan, jajar adalah pangkat paling rendah bagi seorang prajurit....

avatar
Widra