Sprado - Penobatan Kepala Suku Sprado bercerita tentang kehidupan masyarakat Papua dalam upacara pengangkatan kepala suku. Dalam kehidupan tradisional masyarakat Papua, sering terjadi peperangan antar suku untuk memperebutkan wilayah kekuasaan. Hal ini sering kali berujung pada wafatnya sang kepala suku. Demikian, rakyat akan bermusyawarah dan melakukan ritual penyembahan kepada sang Dewa untuk mengangkat kepala suku yang baru.
Tarian ini bercerita tentang istri yang menunggu kepulangan suaminya berlayar. Para penari menarikannya dengan lembut dan bersahaja. Ekspresi kelembutan akan banyak terlihat dalam gerakan tarian ini, menceritakan karakter perempuan Gowa yang sopan, setia, patuh dan hormat terhadap laki- laki pada umumnya, khususnya terhadap suami.
Duapade berpijak pada tari Topeng (kedok keras) Betawi yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah koreografi baru. Karya ini mengisahkan tentang penggambaran seorang perempuan yang bagaimanapun,tetap bertahan walaupun tak ingin melawan (dalam menghadapi) riintangan. Kodrati yang teruji. Kekuatan hati dalam diri. Itulah perempuan dalam dua sisi yang melengkapi hidup ini.
Tarian ini menceritakan mengenai kehidupan burung Enggang di masyarakat Dayak, Kalimantan. Burung Enggang merupakan hewan sakral lambang pembawa pesan dari Tuhan yang mempengaruhi hidup masyarakat Dayak. Enggang tidak hanya diyakini membawa kesugihan tetapi juga malapetaka. Ketika Enggang mengelilingi rumah sebanyak 6x, maka orang yang ada di dalamnya diyakini akan mendapat bencana karena Enggang membawa roh-roh jahat. Saat itulah belian, yaitu orang pintar yang dipercaya sebagai tabib, dengan kemapuannya berusaha mengusir burung Enggang.
Ma'badong satu tarian upacara asal dari Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Tarian Ma'badong ini diadakan pada upacara kematian yang dilakukan secara berkelompok. Para penari (pa'badong) membentuk lingkaran dan saling berpegangan tangan dan umumnya mereka berpakaian hitam-hitam. Penari melingkar dan saling mengaitkan jari-jari kelingking. Penari terdiri dari pria dan wanita setengah baya atau tua. Pa'badong melantunkan syair (Kadong Badong) riwayat hidup, sejak lahir sampai wafat dari orang yang meninggal dunia. Tarian Ma'badong ini kadang menelan waktu berjam-jam, malah berlangsung sampai tiga hari tiga malam sambung-menyambung di pelataran tempat upacara berduka. (Sumber Wikipedia) The Communal Chant (nyanyian komunal atau berjemaat,kelompok) karena dimana sang Indo' Badong yaitu Pemandu syair dan lagu dalam nyanyian Kadong Badong, memberikan kalimat-kalimat syair dan modus nada untuk dinyanyikan kepada semua kelompok penari yang biasa dinyanyikan s...
Ngremo dance is presented to begin Ludruk performance. In its course, the theme of the dance is moving from ritual to political one so that the present growth looks like soldier dance. The heroic value embodied in the dance theme is identifiedas the spirit of struggle to get independence.The heroic theme is visualized in the dance movement, costume and makeup. In the movement aspect, the changes are from soft to fast speed, and supple to stiff moves. The costume is adopted from East Javanese prince's attributes worn in the independence war. Ngremo dance, which spreads around Surabaya, therefore represents the imaginary figure of Cakraningrat and the gallant, authoritative Sumber :http://eprints.uny.ac.id/410/
Tari Kejai atau Kejei adalah satu-satunya tarian adat Rejang,dalam membawakan tari Kejai/Kejei penari harus berpasangan ( laki-laki dan perempuan ),penari harus ganjil ( 5 pasang,7 pasang, atau 9 pasang ). hingga saat ini masih berkembang di Kabupaten Rejang Lebong, Lebong, Kepahiang dan Bengkulu Utara, serta sering dipentaskan dalam acara besar Adat dan Penyambutan Tamu. Tari Kejai/Kejei biasa ditampilkan di dalam ruangan atau diluar ruangan. Pada pergelaran tari Kejai/Kejei harus ada SUKUNG. Sukung adalah terbuat dari bambu dua potong yang melintas diatas Tiang Penei, Bambu ini dibungkus dengankertas guna memperindah bentuknya,sukung ini adalah tanda batas bahwa bujang gadis menari berpasangan,sewaktu menari,apabila penari melintas dibawah sukung penari harus melakukan gerakan matah dayung. Untuk Tari Kejai/Kejei di Rejang Lembak ada Tari Balai yang hampir sama bentuknya dengan Tari Kejai/Kejei,Sesuai kesepakatan Tari Balai diganti dengan Tari Kejai/Kejei Ada 2 sambei yan...
Tarian ini karya Toto Sugiarto dengan penata gending, Ujang Hendi. Tarian ini pertama digelar pada Festival Tari Kreasi Jawa Barat di Taman Mini Indonesia Indah, dan meraih Terbaik Kedua dari Penata Tari dan Rias Busana. Berikut adalah penampilan di Taman Budaya 9 Juni 2007. http://senidanbudayasunda.blogspot.com/2009/08/tari-pakujajar-di-taman-budaya-bandung.html http://senidanbudayakabupatensukabumi.blogspot.com/2009/09/anela-tarian-khas-kab-sukabumi.html
Tari ini mengambarkan pesta para masyarakat etnis Sikka Krowe sebagai ungkapan syukur atas keberhasilan. Biasanya ditarikan pada waktu malam hari yang diiringi musik gong waning dengan lantunan syair-syair adat.