|
|
|
|
Tari Bambangan Cakil Tanggal 19 Jun 2012 oleh agus deden. Revisi 2 oleh agus deden pada 19 Jun 2012. |
Tari Bambangan Cakil merupakan salah satu tari klasik yang ada di Jawa khususnya Jawa Tengah. Tari ini sebenarnya diadopsi dari salah satu adegan yang ada dalam pementasan Wayang Kulit yaitu adegan Perang Kembang. Tari ini menceritakan perang antara ksatria melawan raksasa.[Ksatria adalah tokoh yang bersifat halus dan lemah lembut, sedangkan Raksasa menggambarkan tokoh yang kasar dan bringas. Didalam pementasan wayang Kulit, adegan perang kembang ini biasanya keluar tengah-tengah atau di Pathet Sanga. Perang antara Ksatria (Bambangan) melawan raksasa ini sangat atraktif, dalam adegan ini juga bisa digunakan sebagai tempat penilaian seorang dalang dalam menggerakkan wayang.
Makna yang terkandung dalam tarian ini adalah bahwa segala bentuk kejahatan, keangkara murkaan pasti kalah dengan kebaikan
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Bambangan_Cakil
Tari bambangan cakil merupakan seni identitas jawa tengah berasal dari surakarta dan mengambarkan peperangan kebaikan & kejahatan. tari ini mengandung nilai filosofi tinggi
dimana kejahatan,kesombongan,kecongkakan dsb tidak ada artinya karna akan tertumpas habis oleh kebaikan.
tari ini begitu artistik,biasanya dimainkan oleh wanita (berperan sbg arjuna) dan laki laki (berperan sbg cakil). durasinya 20 menit, fungsi tari ini untuk hiburan dan upacara
Sumber: http://ml.scribd.com/doc/35693625/Tari-Andun
Tari ini merupakan (petikan) drama wayang orang, berasal dari Jawa Tengah yang diambil dari Epos Mahabarata. Bentuk tarinya dapat juga disebut sebagai Wireng. Karena ditarikan tanpa menggunakan antawacana (percakapan).Tarian ini menggambarkan adegan peperangan antara seorang ksatria Pandawa, melawan Cakil (seorang tokoh raksasa). Istilah Bambangan digunakan untuk menyebut para ksatria keluarga
Pandawa, yang dalam tarinya mempergunakan ragam tari halus yang dipakai untuk tokoh ksatria seperti Abimanyu, Sumitra dan sebagainya. Peperangan berakhir dengan tewasnya Cakil, akibat tertusuk kerisnya sendiri. Kalau bambangan mempergunakan tari ragam alusan, maka Cakil dibawakan dengan ragam tari bapang. Tari ini mempergunakan iringan gending Srepegan, Ladrang Cluntang Sampak Laras Slendro.Makna yang menyelubungi Tari Bambangan Cakil hanya bisa dicari dengan tidak melepaskan kisah awal yang dijadikan sumber acuan tarian tersebut, yaitu perang kembangan.
dan menggambarkan peperangan antara kebaikan dan kejahatan. Tari ini mengandung nilai filosofi yang tinggi, dimana kejahatan, kesombongan, kecongkakan& sebagainya ternyata tidak ada artinya, karena akan tertumpas habis oleh kebaikan.Pada bentuk ketigadengan pola gerak perang hingga Cakil mati. Tarian itu terkandung makna filosofis bahwa yang benar pasti menang. tarian itu memiliki makna yang dalam, yaitu kebenaran akan selalu menang.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |