3.354 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Kayepak
Ritual Ritual
Papua

Para antropologi memiliki konsep pria berwibawa atau  big man  untuk menamakan para pemimpin politik tradisional di daerah-daerah kebudayaan Oseania, khususnya di Melanesia. Sebenarnya konsep ini berasal dari terjemahan bebas terhadap istilah-istilah lokal yang digunakan oleh penduduk setempat untuk menamakan orang-orang penting di kalangannya sendiri. Selama abad ke-19 dan sampai pertengahan abad ke-20, para peneliti di daerah kepulauan Melanesia selalu menggunakan konsep  chief  yang kita kenal sebagai penghulu atau kepala suku, untuk menamakan para pemimpin masyarakat yang mereka deskripsikan. Konsep  chief  itu kemudian tidak digunakan lagi oleh karena makna yang terkandung di dalam konsep tersebut tidak lagi tercermin dalam sistem kepemimpinan suku masyarakat di Melanesia. Dan dalam artikel ini kita bahas tentang  big man. Ciri utama dari sistem  big   man  atau pria berwibawa ini ialah kedudukan pemimpin diperol...

avatar
Oase
Gambar Entri
Berserambahan
Ritual Ritual
Jambi

Di kalangan masyarakat Jambi, jika seorang anak hendak melangsungkan pernikahan, terdapat beberapa ritual atau prosesi yang harus ia jalani. Ritual ini disebut dengan Berserambahan. Pada acara Berserambahan, calon mempelai pria dan wanita saling bertukar pantun, yang disebut juga dengan Sloka Mudo. Tahapan setelah Seloka Mudo adalah :   Berusik Sirih, Bergurau Pinang Ritual ini adalah proses dimana kedua belah pihak (calon mempelai pria dan wanita) menjajaki perasaan mereka. Menilik lagi apakah mereka akan melanjutkan ke jenjang pernikahan atau tidak.   Duduk Bertuik, Tegak Bertanyo Tahapan ini adalah tahap dimana pihak pria menggali tentang calon mempelai wanita. Terkait tentang silsilah keluarga, sopan santun, serta persetujuan dari orangtuanya.   Ikat Buatan Janji Semayo Merupakan tahapan dimana keluarga dari kedua belah pihak membicarakan tanggal yang tepat untuk pertunangan.   Ulur Antarserah Terimo Pusako...

avatar
Eniwinarti
Gambar Entri
Ritual Masyarakat Jambi
Ritual Ritual
Jambi

Terdapat beberapa upcara adat atau ritual yang diselenggarakan oleh masyarakat Jambi, yaitu : Mintak Ahi Ujan Ritual ini terbilang perpaduan antara sisi adat istiadat dengan agama. Upacara yang digelar untuk meminta turun hujan ini ditujukan kepada dewa hujan yaitu Dewa Mambang. Namun, dari sisi agama, peserta ritual akan melakukan shalat untuk memohon diturunkannya hujan.   Nugal Bejolo Upacara ini berkaitan dengan kegiatan menanam padi. Disamping itu, kegiatan ini diharapkan dapat mendekatkan hubungan muda dan mudi.   Kumau Masih berkaitan dengan kegiatan bertani. Acara ini dilakukan jika masyarakat hendak menanam padi di sawah. Diselnggarakan setahun sekali pada saat musim hujan. Urutan kegiatannya adalah Ngapak jambe (membuka lahan), Nyiram beneih padei (menyiram benih padi), Ngambau beneih (sebar benih), Memasang pupuh (memasang dedaunan di tengah ladang).   Ngayun Luci Upacara ini digelar untuk memohon keberhas...

avatar
Eniwinarti
Gambar Entri
Lompat batu/Fahombo
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Di Sumatera Utara tepatnya di Pulau Nias terdapat tradisi lompat batu atau disebut hombo batu / fahombo yang telah berlangsung sampai hari ini. Tradisi yang berasal dari Suku Nias  yang tinggal di Pulau Nias sebelah barat pulau Sumatera ini sangat unik. Tradisi ini diwariskan secara turun temurun kepada anak laki-laki disetiap keluarga. Namun tidak semua pemuda nias yang belajar dari kecil sanggup melakukan lompat batu tersebut. Suku Nias yakin terdapat unsur magis dari roh leluhur dimana seseorang dapat berhasil melompati batu dengan sempurna. Batu yang harus dilompati tingginya sekira 2 meter, berlebar 90 cm, dan panjangnya 60 cm. Dengan ancang-ancang lari yang tidak jauh, seorang pemuda Nias akan dengan tangkas melaju kencang lalu menginjak sebongkah batu untuk kemudian melenting ke udara melewati sebuah batu besar setinggi 2 meteran menyerupai benteng. Puncak bantu tidak boleh tersentuh dan sebuah pendaratan yang sempurna harus dituntaskan karena apabila tidak maka resi...

avatar
Adjiepot
Gambar Entri
Ngayau
Ritual Ritual
Kalimantan Barat

Suku dayak merupakan salah  satu suku asli yang berada di Kalimantan. Kata Dayak dalam bahasa lokal Kalimantan berarti orang yang tinggal di hulu sungai. Hal ini mengacu kepada tempat tinggal mereka yang berada di hulu sungai-sungai besar. Suku dayak memiliki tradisi yang cukup mengerikan yang dikenal dengan nama Ngayau. Ngayau sendiri mempunyai makna yaitu ikut berperang dalam rangka mempertahankan atau memperluas daerah kekuasaan yang dibuktikan dengan banyaknya kepala musuh yang didapatkan. Semakin banyak kepala musuh yang didapat maka semakin kuat orang yang bersangkutan. Ngayau juga merupakan lambang kekuasaan dan status kedudukan orang dayak. Oleh karena itu, tradisi Ngayau dijalankan untuk mendapat penghormatan masyarakat. Dalam arti lain Ngayau berperanan dalam menaikan taraf sosial seseorang. Orang yang pernah memperoleh kepala dalam Ngayau akan diberi gelar “Bujang Berani”, serta dikaitkan dengan hal-hal sakti lainnya. Menurut suku Dayak Iban Tradisio...

avatar
Adjiepot
Gambar Entri
Jamasan Pusaka
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jamasan pusaka merupakan tradisi masyarakat jawa merawat benda-benda pusaka, benda bersejarah, termasuk benda-benda yang memiliki tuah atau yang diyakini memiliki kekuatan. Jamasan pusaka juga bisa diartikan mencuci atau memandikan benda pusaka. Pusaka diyakini memiliki kekuatan seperti gong, keris, tombak, kereta pusaka dan berbagai jenis usaka lainnya. Jamasan pusaka ini merupakan peristiwa yang sakral dan dilakukan hanya pada waktu tertentu saja. Biasanya jamasan pusaka dilakukan hanya sekali setahun pada bulan suro. Oleh karena itu terdapat makna dan tujuan luhur yang ditanamkan pada tradisi yang sakral ini. Tradisi jamasan pusaka ini dilakukan pada setiap bulan Suro, karena dalam bulan ini merupakan bulan paling sakral bagi orang Jawa. Di mana orang Jawa harus lebih banyak melakukan mawas diri, evalusasi diri, dan waspada. Karena memang kenyataanya dalam bulan suro ini seringkali terjadi peristiwa yang meberikan makna mendalam. Tujuannya dari tradisi jama...

avatar
Adjiepot
Gambar Entri
Dugderan
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Dugderan merupakan festival untuk menandai dimulainya ibadah puasa di bulan Ramadan yang diadakan di Kota Semarang. Perayaan ini dimulai sejak masa kolonial  dan dipusatkan di daerah Simpang Lima. Perayaan dibuka oleh wali kota dan dimeriahkan oleh sejumlah mercon dan kembang api (nama "dugderan" merupakan onomatope dari suara letusan). Pada perayaan ini beragam barang dijual (semacam pasar malam) dan pada masa kini sering diikutkan berbagai sponsor dari sejumlah industri besar. Meskipun demikian, ada satu mainan yang selalu terkait dengan festival ini, yang dinamakan "warak ngendok". Dugderan dimaksudkan selain sebagai sarana hiburan juga sebagai sarana dakwah Islam. Tradisi “Dugderan” ini berasal dari kota Semarang, Jawa Tengah. Nama “Dugderan” sendiri berasal dari kata “Dug” dan “Der”. Kata Dug diambil dari suara dari bedug masjid yang ditabuh berkali-kali sebagai tanda datangnya awal bulan Ramadhan. Sedangkan kata &ldqu...

avatar
Oase
Gambar Entri
Upacara Panjang Jimat
Ritual Ritual
Jawa Barat

Upacara ini merupakan upacara khas masyarakat Cirebon, Jawa Barat. Tradisi Panjang Jimat sudah mulai dilakukan pada pertengahan abad ke-15 ketika Syekh Syarif Hidayatullah atau yang biasa dikenal dengan Sunan Gunung Jati mulai berperan sebagai Wali Kutub di Cirebon. Upacara Panjang Jimat diselenggarakan oleh keraton-keraton di Cirebon untuk memperingati maulid Nabi Muhammad SAW setiap tanggal 12 Rabiul Awal. Upacara Panjang Jimat disebut juga dengan sebutan ‘pelal’ yang menjadi puncak acara peringatan maulid. Filosofi dibalik upacara ini mengandung makna terus menerus dari kata ‘panjang’ dan ‘jimat’ yang menjadi akronim dari ‘diaji dan dirumat’ yang artinya dipelajari dan diamalkan terkait ajaran-ajaran Islam dan meneladani Nabi Muhammad SAW.   Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1719/upacara-panjang-jimat

avatar
Oase
Gambar Entri
Padusan
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Ritual Padusan merupakan budaya campuran Jawa dan Islam dengan tujuan menyucikan diri dengan masuknya bulan Ramadhan. Padusan berasal dari kata adus dalam bahasa Jawa yang artinya “mandi”. Dengan datangnya hindu, budha dan  islam ke Jawa, mendorong terciptanya kebudayaan Jawa yang lebih kompleks. Masuknya ketiga agama tersebut kedalam masyarakat Jawa tentu saja tidak menghilangkan citarasa dan bentuk-bentuk yang sebelumnya digunakan dalam kepercayaan-kepercayaan dalam masyarakat jawa , dengan demikian terbentuklah percampuran antara budaya Jawa yang berkaitan dengan kepercayaan yang di anut serta agama-agama yang datang ke tanah Jawa. Sebagian masyarakat Jawa melaksanakan tradisi padusan sehari menjelang tanggal 1 bulan Ramadan. Adat Padusan merupakan mandi besar ini, yang di lakukan oleh sebagian warga dengan mendatangi berbagai tempat yang di anggap airnya bersih. Warga biasanya melakukan mandi padusan dengan cara berombongan. Warga memilih tempat man...

avatar
Oase