236 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Gundala (Tarian Pemanggil Hujan)
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Sebagian masyarakat Indonesia mungkin lebih mengenal Gundala sebagai nama seorang tokoh superhero dalam komik Indonesia tahun 1970-an karya Hasmi. Tapi yang satu ini tak kalah menariknya, yaitu Gundala-gundala. Suatu seni pertunjukan masyarakat Karo yang menggunakan topeng kayu. Gundala-gundala pada umumnya ditampilkan dalam upacara Ndilo Wari Udan, yaitu upacara memanggil hujan) pada musim kemarau panjang. Selain pemeran-pemeran yang menggunakan topeng kayu, pada seni pertunjukan yang sekaligus upacara memanggil hujan itu, juga ada yang berperan sebagai si Manuk Gurda Gurdi, burung penjelmaan pertapa sakti. Kisahnya memang terkait dengan burung tersebut. Ada sejumlah variasi cerita rakyat atau legenda yang terkait dengan Gundala-gundala ini. Salah satunya adalah kisah tentang kehidupan masyarakat yang hidup rukun dan damai di dataran tinggi Karo, dipimpin oleh raja yang disebut Sibayak. Sang raja memiliki satu-satunya keturunan, yaitu seorang putri...

avatar
Friskalaras
Gambar Entri
Adat Pernikahan Batak Toba "Paulak Une' dan " Tingkir Tangga'"
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Pelaksanaan prosesi adat pernikahan Batak Toba yang antara lain 'paulak une' dan 'tingkir tangga' kini sudah mulai mengalami pendangkalan makna dan terkesan dipaksakan. Bukan hanya terjadi di kota, tapi kini sudah merasuk ke pedesaan. Pendangkalan makna kedua prosesi adat pernikahan itu digantikan dengan 'ulaon sadari' yang dilaksanakan dalam satu hari saja. Dikatakan, 'paulak une' dalam budaya Batak Toba dimaksudkan sebagai upacara mengunjungi mertua atau orang tua perempuan dengan menyampaikan bahwa perkawinan itu sudah berjalan bagus atau 'une'. Pada substansinya, prosesi itu adalah suatu acara antara keluarga kedua mempelai yang dilaksanakan setelah beberapa hari pesta selesai. Keluarga muda itu bersama orang tuanya datang ke rumah parboru dengan maksud bersilaturahmi, mengingat pada waktu pesta tidak banyak waktu bersama. Tetapi satu esensi penting, adalah ucapan terima kasih dari pengantin pria, bahwa orang tua pengantin wanita berhasil mengasuh, mendidik dan memelihara adab...

avatar
Sepriandi Parningotan
Gambar Entri
Upacara Penyucian "Marari Sabtu"
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Upacara Marari Sabtu, pada setiap hari Sabtu atau Samisara seluruh umat Parmalim berkumpul di tempat yang sudah yang sudah ditentukan baik si Bale Partonggoan, Bale Pasogit di pusat maupun di rumah parsantian di cabang/daerah untuk melakukan sembah dan puji kepada Mulajadi Nabolon dan pada kesempatan itu para anggota diberi poda atau bimbingan agar lebih tekun berprilaku menghayati Ugamonya. Upacara Marari Sabtu dilakukan dengan tujuan unutk menyucikan diri dari dosa-dosa terlebih dosa yang dilakukan dalam seminggu yang baru dilewati dan untuk membersihkan diri dari segala penyakit. Dengan kata lain untuk menyempurnakan batin. Menurut Wongso Negoro (Ilyas dan Imam, 1988:11) kebaktian adalah bentuk kebaktian kepada Tuhan Yang Maha Esa menuju tercapainya budi luhur dan kesempurnaan hidup. Disisi lain Ilyas dan Imam (1988:11) mengatakan bahwa penganut kepercayaan merupakan paham yang bersifat dogmatis yang terjalin dalam adat-istiadat  hidup sehari-hari dan berbagai suku bangs...

avatar
Carlosamuel
Gambar Entri
Tongkat Toga Panaluan
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Tongkat Toga Panaluan adalah tongkat yang terbuat dari kayu. Tongkat toga Panaluan merupakan tongkat yang berfungsi sebagai tanda pengukuhan kekuasaan dari satu pemimpin ke pemimpin selanjutnya.

avatar
Apriyani Ekowati
Gambar Entri
Tradisi Kenduri Laut
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Tradisi Kenduri Laut adalah salah satu tradisi tahunan yang sering dilakukan masyarakat pesisir di Pulau Sumatera, salah satunya di daerah Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Tradisi ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat atas hasil laut yang mereka dapatkan. Selain sabagai upacara adat, Tradisi Kenduri Laut ini juga menjadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan yang datang kesana. Karena selain dilakukan acara ritual yang bersifat sakral, tradisi ini kemudian juga dimeriahkan dengan berbagai acara seperti perlombaan, pertunjukan dan acara hiburan lainnya.   Asal Usul Tradisi Kenduri Laut Tradisi Kenduri Laut ini merupakan salah satu tradisi warisan budaya masyarakat pesisir di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Tradisi sejenis juga banyak dilakukan oleh masyarakat pesisir pantai sumatera lainnya, namun masyarakat Tapanuli Tengah memiliki caranya sendiri untuk melaksanakan kenduri laut ini. Dilihat dari letak geografisnya, Tapanuli Tengah sendiri...

avatar
Novan
Gambar Entri
Adat Pernikahan Suku Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Suku bangsa Nias mempunyai adat dan upacara perkawinan yang khas. Pada suku bangsa ini peran seorang tetua adat yang dinamakan 'MADO' penting, karena ia menentukan apakah seorang pemuda dan seorang gaids menurut aturan adat boleh dikawinkan. namun syarat terberat bagi seorang pemuda Nias yang hendak kawin adalah soal mas kawinnya. Mas kawin amat besar dan sulit dipenuhi oleh kebanyakan pemuda. Umumnya mas kawin tersebut berupa 100 ekor babi dewasa. Pria yang belum sanggup membaar mas kawin, tetapi sudah hendak menikah boleh saja, namum sebagai gantinya ia harus bekerja mengabdi pada mertuanya, sampai mas kawinnya lunas. Adat perkawinan Nias dimulai dengan masa pertunangan. Masa ini ditandai dengan pengiriman sejumlah emas pada upacara mamebola dari pihak keluarga pria pada kelarga wanita. Sebagai imbalan, pihak wanita memerikan sekantong daging bai rebus yang mereka sebut simbi. Daging yang dikirim dipilihkan bagian rahang bawah, jantung, dan hati. Semuanya dibungkus dal...

avatar
Rya Kefani
Gambar Entri
Mangokkal Holi
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Indonesia memiliki banyak sekali Budaya yang unik dan berbeda untuk setiap daerah. Indonesia yang memiliki Kekayaan Budaya yang beragam dari sabang sampai merauke merupakan suatu kebanggaan bagi kita. Dan kita sebagai penerus bangsa sudah sewajarnya melestarikannya dan selalu mengabadikannya untuk anak cucu kita nanti, dan mengenalkan kepada mereka identitas kita sebagai negara yang besar. Dalam kesempatan ini saya akan mengupas tentang salah satu Tradisi adat Batak toba yaitu Mangokal Holi (menggali dan memindahkan tulang belulang leluhur) sebagai bentuk cagar budaya, yang kita harapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya, agar kelak para generasi penerus kita tidak kehilangan identitas bangsa kita tercinta ini. Adapun Tradisi mangokkal holi atau menggali dan memindahkan tulang belulang leluhur Bagi masyarakat Batak Toba di Sumatra Utara, merupakan ajang untuk menghormati para leluhur. Lewat mangokal holi juga, orang Batak Toba berharap mendapat limpahan berkat, berupa banyak...

avatar
Yolandapatrisia
Gambar Entri
Mamaholi
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Mamoholi disebut manomu-nomu yang maksudnya adalah menyambut kedatangan (kelahiran) bayi yang dinanti-nantikan itu. Disamping itu juga dikenal istilah lain untuk tradisi ini sebagai  mamboan aek ni unte  yang secara khusus digunakan bagi kunjungan dari keluarga hula-hula/tulang. Pada hakikatnya tradisi mamoholi adalah sebuah bentuk nyata dari kehidupan masyarakat Batak tradisional di bona pasogit yang saling bertolong-tolongan (masiurupan). Seorang ibu yang baru melahirkan di kampung halaman, mungkin memerlukan istirahat paling tidak 10 hari sebelum dia mampu mempersiapkan makanannya sendiri. Dia masih harus berbaring di dekat tungku dapur untuk menghangatkan badanya dan disegi lain dia perlu makanan yang cukup bergizi untuk menjamin kelancaran air susu (ASI) bagi bayinya. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu, maka saudara-saudara sekampung akan secara bergantian dari hari ke hari berikutnya mempersiapkan makanan bagi si ibu berupa nasi, lauk daging ayam atau ika...

avatar
Iska129
Gambar Entri
Perkawinan
Ritual Ritual
Sumatera Utara

1.   Perkawinan Proses perkawinan dalam adat kebudayaan Batak-Toba menganut hukum eksogami (perkawinan di luar kelompok suku tertentu). Ini terlihat dalam kenyataan bahwa dalam masyarakat Batak-Toba: orang tidak mengambil isteri dari kalangan kelompok marga sendiri ( namariboto ), perempuan meninggalkan kelompoknya dan pindah ke kelompok suami, dan bersifat patrilineal, dengan tujuan untuk melestarikan galur suami di dalam garis lelaki. Hak tanah, milik, nama, dan jabatan hanya dapat diwarisi oleh garis laki-laki. Ada 2 (dua) ciri utama  perkawinan ideal dalam masyarakat Batak-Toba, yakni (1) Berdasarkan   rongkap ni tondi  (jodoh) dari kedua mempelai; dan (2) Mengandaikan kedua mempelai memiliki  rongkap ni gabe  (kebahagiaan, kesejahteraan), dan demikian mereka akan dikaruniai banyak anak.   Berdasarkan jenisnya ritus atau tata cara yang digunakan, perkawinan adat Bata Toba dibagi menjadi  3 (tiga) tingk...

avatar
Iska129