46 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Pembakaran jong son
Ritual Ritual
Kalimantan Barat

Sembahyang kubur adalah sebuah ritual turun-temurun yang biasa dilakukan oleh orang-orang etnis tionghua Pontianak penganut agama Kong hu cu yang dilakukan dua kali dalam satu tahun, yaitu pada bulan tiga dan bulan tujuh penanggalan imlek. Pada ritual ini, terdapat suatu ritual yaitu pembakaran kapal kertas yang disebut juga dengan istilah Jong son (bahasa hakka) atau wang kang (bahasa tio ciu), dimana Jong berarti samudera dan son berarti kapal. Kegiatan Jong son biasanya dilakukan pada hari terakhir sembahyang kubur tepat pada tanggal 15 bulan 7 penanggalan imlek. Pembakaran Jong son biasanya dilakukan di tempat Pemakaman etnis tionghua di daerah Sungai Raya, Pontianak. Jong son berbentuk seperti kapal yang terbuat dari kertas. Dalam kapal tersebut terdapat uang kertas dunia fana (kim ci) dan kebutuhan-kebutuhan untuk dunia fana seperti baju, sandal, dan lain-lain yang terbuat dari kertas. Sebelum pembakaran dilaksanakan, akan ada acara perebutan persembahan sembahyang seperti...

avatar
OSKM18_16918167_Tommy Wiranata
Gambar Entri
Kepercayaan Telur Berdiri
Ritual Ritual
Kalimantan Barat

Kepercayaan mendirikan telur merupakan salah satu ritual yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa pada perayaan  pehcun , yang juga identik dengan tradisi perahu naga dan hari raya Twan Yang. Perayaan  pehcun ini diperingati setiap tanggal 5 bulan 5 menurut penanggalan Khongcu Lek atau yang akrab disebut dengan kalender imlek/cina.   Dahulu, pada setiap hari raya Twan Yang, selain melakukan ritual sembahyang, masyarakat peranakan Tionghoa dari perkumpulan Boen Tek Bio  yang berada di seputaran Pasar Lama, Sungai Cisadane, juga memiliki ritual lain yang tidak kalah unik. Tradisi ini merupakan tradisi untuk mendirikan telur pada bagian ujungnya. Konon, pada hari raya Twan Yang tepatnya sekitar jam 11.00 - 13.00 (Twan Ngo), terdapat gaya tarik-menarik antara bumi dan matahari sehingga dapat menyebabkan telur dapat berdiri pada bagian ujungnya. Perayaan untuk mendirikan telur ini juga mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat sekitar...

avatar
OSKM18_16318015_Charles Zonaphan
Gambar Entri
Sembahyang Kubur
Ritual Ritual
Kalimantan Barat

Sembahyang kubur adalah tradisi masyarakat Tionghua khususnya yang berasal dari Singkawang dan daerah sekitar-nya untuk bersembahyang ke makam-makam leluhurnya yang dilakukan 2 kali dalam setahun. Masa sembahyang kubur jatuh pada bulan kedua dan bulann ketujuh dalam kalender Cina. Waktu sembahyang kubur diberikan kurang lebih selama 2 minggu, jadi bisa bebas memilih hari untuk pergi sembahyang. Tradisi ini telah berlangsung turun temurun. Bahan yang perlu disediakan untuk persembahan kepada roh leluhur adalah makanan seperti : ayam rebus; daging; telur matang; paling dikit 3 macam buah-buahan; dan kue-kue maupun teh. Alat yang dibutuhkan antara lain "Uang dewa" serta baju dan barang-barang yang berupa kertas. Selain persembahan untuk leluhur, harus disediakan pula makanan untuk para Dewa berupa buah-buahan.   #OSKMITB2018

avatar
OSKM18_16818188_Linda
Gambar Entri
Tradisi Sembahyang Kubur Pontianak
Ritual Ritual
Kalimantan Barat

Di kota Pontianak, sebagian dari masyarakatnya adalah suku Tionghua, atau sering juga disebut suku Chinese.Masyarakat Tionghua, terutama yang menganut agama Konghuchu di Pontianak, memiliki tradisi tahunan sembahyang kubur atau ziarah ke makam pendahulu mereka, terutama yang merupakan satu keturunan atau keluarga besar. Tradisi tahunan ini dilaksanakan 2 kali setahun, yaitu setiap bulan ketiga dan ketujuh dalam penanggalanimlek dari tanggal 1 sampai 15 pada bulan itu. Biasanya ziarah makam dan sembahyang dimulai dari jam 4 subuh sampai kurang lebih jam 9 pagi selama hari-hari sembahyang kubur. Biasanya masing-masing keluarga membawaapam beras, bakpao, kue ku berwarna merah, atau biasa disebut ang khak tho, kuanchiang (olahan bengkuang),terkadang ada keluarga yang membawa makanan favorit almarhum selama dia hidup. Tradisinya, mereka harus membawa semangkuk nasi, dengan tahu di atas nasi dan ditancap sepasang sumpit, sayuran ku chai di potongkecil dan diremdam air, ayam jantan reb...

avatar
OSKM_16218113_Ryandy Hartono
Gambar Entri
Perayaan "Ko Ciet" Masyarakat Etnis Tionghoa di Sambas, Kalimantan Barat.
Ritual Ritual
Kalimantan Barat

Salah satu budaya adalah tradisi dalam masyarakat. Tradisi adalah suatu kebiasaan dari masyarakat yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu dan diwariskan secara turun temurun sebagai salah satu bentuk kebudayaan dalam masyarakat. Tradisi termasuk kebudayaan lisan yang diwariskan dalam bentuk kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama. Oleh karena itu, cara terbaik untuk memahami suatu tradisi adalah dengan mempraktekkan dan terlibat di dalamnya. Saya akan membagi salah satu tradisi etnis Tiongkhoa yang telah diwariskan dan dilakukan setiap tahun dalam keluarga saya dan keluarga etnis Tionghoa lainnya. Tradisi ini dinamakan "Ko Ciet". Sebagai salah satu etnis Tionghoa yang berasal dari Kalimantan Barat, tepatnya di Sambas, kami telah melaksanakan "Ko Ciet" selama bertahun-tahun, mungkin jauh sebelum saya dilahirkan dalam keluarga ini. "Ko Ciet" adalah suatu bentuk perayaan untuk merayakan tibanya suatu tanggal besar dalam kalender Cina."Ko Ciet" dilaksanakan dengan makan-makan...

avatar
Oskm18_16718257_andy william
Gambar Entri
Cap Go Meh
Ritual Ritual
Kalimantan Barat

Cap Go Meh adalah lafal dialek Tio Ciu dan Hokkian, artinya malam 15. Sedangkan lafal dialek Hakka adalah  Cang Njiat Pan , artinya Pertengahan bulan satu. Di daratan Tiongkok dinamakan  Yuan Xio Jie dalam bahasa Mandarin yang berarti festival tanggal 15 bulan satu Kalender Tionghoa.jadi Cap Go Meh adalah perayaan yang diperingati oleh etnis Tionghua setiap tahunnya pada saat hari kelima belas setelah Tahun Baru Imlek. Banyak versi yang menyebutkan asal muasal perayaan Cap Go Meh. Salah satu versi menyebutkan Dinasti Zhou (770-256 Sebelum Masehi) yang diyakini mengawali perayaan Cap Go Meh setiap tanggal 15 malam bulan satu Imlek. Perayaan ini diperingati oleh kebanyakan etnis Tionghua di Indonesia. Namun perayaan terbesarnya dan yang paling terkenal terletak di Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Pada saat perayaan Cap Go Meh di Singkawang sering diadakan atraksi tatung. Warga etnis Tionghoa di Singkawang meyakini tatung sebagai tokoh yang menjadi medium arwah para ksatri...

avatar
OSKM2018 16918300 Delvin Dharmiko
Gambar Entri
Tradisi Gawai Dayak
Ritual Ritual
Kalimantan Barat

Salah satu adat tradisi suku Dayak di Kalimantan Barat adalah merayakan Tahun Baru Padi yang biasanya juga disebut oleh masyarakat sekitar dengan nama “ Gawai Dayak ”. Tradisi ini sudah dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat Dayak hingga sekarang. Tradisi ini merupakan acara yang dirayakan besar-besaran setiap setahun sekali pada awal bulan Maret atau April dimana pada bulan tersebut masyarakat suku Dayak memanen hasil pertanian mereka besar-besaran yaitu padi. Tanggalnya tidak pasti dan disesuaikan dengan waktu panen masing-masing wilayah. Biasanya hanya berlangsung beberapa hari. Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur dan sukacita masyarakat Dayak kepada sang pencipta yakni “ Jubata ” (Tuhan) atas berkat panen padi yang telah diberikan kepada mereka. Tradisi biasa dilakukan dengan makan besar-besaran bersama dengan keluarga dan kerabat. Biasanya mereka yang merayakan Gawai Dayak ini mengundang para tetangga dan kerabat mereka untuk datang...

avatar
Oskm18_16818047_virgia
Gambar Entri
BATUNU – PROSESI PEMAKAMAN DAYAK PESAGUAN
Ritual Ritual
Kalimantan Barat

Suku Dayak Pesaguan adalah sub-suku Dayak yang mendiami Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Indonesia. Masyarakat Dayak Pesaguan adalah kelompok masyarakat asli yang mendiami wilayah pehuluan aliran Sungai Pesaguan di Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. Kelompok ini tersebar di wilayah tiga kecamatan, yaitu: Kecamatan Tumbang Titi di bagian paling timur, Desa Lalang Panjang di bagian tengah, dan Kecamatan Sungai Melayu Raya di bagian barat. Untuk acara pemakamannya Dayak Pesaguan memiliki ritus yang disebut BATUNU – suatu acara pembakaran jenazah biasanya seorang tokoh adatnya sebelum abunya dipindahkan kedalam SANDONG atau dikenal sebagai prosesi NYANDUNG. Pada prosesi BATUNU ini akan dikumpulkan Kayu Tunu untuk bahan membakarnya, biasanya pada wanita jumlah kayu tununya akan lebih banyak sebagai bentuk penghormatan bagi kaum wanita. Mengingat biaya upacara ini sangat mahal karena memerlukan kurban hewan yang tidak sedikit, maka seringkali jenazah akan dikuburk...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Dange
Ritual Ritual
Kalimantan Barat

Dange adalah upacara adat yang tertinggi dan sakral dalam deretan upacara lalii’ (peraturan dan larangan dalam simbol adat berdasarkan keyakinan; Mikhail Coomans, 1987) pada sistim perladangan suku Kayaan. Karenanya upacara sakral ini mesti dilakukan setiap tahun. Dange yang dilakukan setelah panen padi yang jatuh sekitar bulan April-Mei setiap tahun ini, bermakna positif bagi masyarakat Kayaan. Yakni selain digunakan sebagai moment untuk bersyukur atas hasil perladangan, juga untuk meminta hasil perladangan yang berlimpah untuk tahun berikutnya, melalui Savit Puyaang Lahe alang hipun kenap sayuu’ nite (Tuhan pencipta langit dan bumi yang memiliki sifat murah hati) agar memberikan rejeki pada umatnya. Dalam upacara dange, selain mengadakan tarian pejuu’ lassah, yang merupakan simbol dan media bagi masyarakat Kayaan untuk menyampaikan doanya dan permohonan pada Tuhan, juga mengadakan ritual neguk (neguk; asal kata dari mengetuk. Ritual ini bertujuan untuk meminta...

avatar
Hamzahmutaqinf