Ritual
Ritual
Ritual Kalimantan Barat Ketapang
BATUNU – PROSESI PEMAKAMAN DAYAK PESAGUAN
- 14 November 2018

Suku Dayak Pesaguan adalah sub-suku Dayak yang mendiami Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Indonesia. Masyarakat Dayak Pesaguan adalah kelompok masyarakat asli yang mendiami wilayah pehuluan aliran Sungai Pesaguan di Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. Kelompok ini tersebar di wilayah tiga kecamatan, yaitu: Kecamatan Tumbang Titi di bagian paling timur, Desa Lalang Panjang di bagian tengah, dan Kecamatan Sungai Melayu Raya di bagian barat.

Untuk acara pemakamannya Dayak Pesaguan memiliki ritus yang disebut BATUNU – suatu acara pembakaran jenazah biasanya seorang tokoh adatnya sebelum abunya dipindahkan kedalam SANDONG atau dikenal sebagai prosesi NYANDUNG. Pada prosesi BATUNU ini akan dikumpulkan Kayu Tunu untuk bahan membakarnya, biasanya pada wanita jumlah kayu tununya akan lebih banyak sebagai bentuk penghormatan bagi kaum wanita.

Mengingat biaya upacara ini sangat mahal karena memerlukan kurban hewan yang tidak sedikit, maka seringkali jenazah akan dikuburkan dahulu dan ketika sudah memiliki kemampuan financial baru dilaksanakan. Kuburan akan digali kembali dan tulang belulangnya akan dibersihkan dan diminyaki kemudian dipindahkan dalam peti mati yang lebih kecil sebelum dilakukan prosesi pembakaran. Usai dibakar abu disimpan dalam wadah kemudian disemayamkan disuatu balai rumah duka, kemudian di diselimuti dengan kelambu hantu. Setelah melewati prosesi ritualnya maka abu ini disimpan dalam tempayan kecil dan diletakkan di atas tiang belian berdiameter 20-30cm yang berukiran setinggi 3-4 meter.

Dalam ritual ini juga dilakukan tarian MENGANJAN – Menganjan adalah ritual agar arwah masuk ke serugo tujoh sebayan dalam (surga, bahasa Pesaguan). Pada zaman dahulu prosesi ini akan melibatkan pengorbanan manusia yang disebut sebagai golongan TULUYUN. Orang TULUYUN adalah orang yang ditakdirkan untuk dijadikan korban dalam setiap upacara menganjan. Mereka disiksa dengan tombak dan mandau, lalu dibunuh dan menjadi tumbal pada dasar tiang sandung atau tambak – namun saat ini sudah tidak dilakukan lagi.

Menurut keyakinan orang Dayak Pesaguan dengan melakukan ritual ini maka arwah keluarga yang meninggal tersebut dapat masuk ke sebayan tujoh serugo dalam, ke hujong ke penawaian, ke siu’ ke pendondaman, be’arai cetohu bayu, benasi cetohu basi, beboras cemenutu, bejolu cebekarang. Artinya tempat di mana air tidak membusuk, nasi tidak pernah basi, beras tidak perlu menumbuk, dapat lauk-pauk tidak perlu berburu; suatu tempat yang digambarkan sebagai tempat yang abadi, kebahagiaan kekal.

sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2014/03/24/batunu-prosesi-pemakaman-dayak-pesaguan/

#SBJ

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Sambal Matah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati

avatar
Reog Dev
Gambar Entri
Gereja Kristen Jawa Pakem Taman Lansia Ceria
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan GKJ Pakem merupakan bagian dari kompleks sanatorium Pakem, yang didirikan sebagai respon terhadap lonjakan kasus tuberculosis di Hindia-Belanda pada awal abad ke-20, saat obat dan vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan. Sanatorium dibangun untuk mengkarantina penderita tuberculosis guna mencegah penularan. Keberadaan sanatorium di Indonesia dimulai pada tahun 1900-an, dengan pandangan bahwa tuberculosis adalah penyakit yang jarang terjadi di negara tropis. Kompleks Sanatorium Pakem dibangun sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan kapasitas di rumah sakit zending di berbagai kota seperti Solo, Klaten, Yogyakarta, dan sekitarnya. Lokasi di Pakem, 19 kilometer ke utara Yogyakarta, dipilih karena jauh dari keramaian dan memiliki udara yang dianggap mendukung pemulihan pasien. Pembangunan sanatorium dimulai pada Oktober 1935 dan dirancang oleh kantor arsitektur Sindoetomo, termasuk pemasangan listrik dan pipa air. Sanatorium diresmikan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada 23...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Pecel Mie
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 Masukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap

avatar
Netizen
Gambar Entri
Wisma Gadjah Mada
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Rumah Indis Wisma RRI
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.

avatar
Seraphimuriel