Kepercayaan mendirikan telur merupakan salah satu ritual yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa pada perayaan pehcun, yang juga identik dengan tradisi perahu naga dan hari raya Twan Yang. Perayaan pehcun ini diperingati setiap tanggal 5 bulan 5 menurut penanggalan Khongcu Lek atau yang akrab disebut dengan kalender imlek/cina.
Â
Dahulu, pada setiap hari raya Twan Yang, selain melakukan ritual sembahyang, masyarakat peranakan Tionghoa dari perkumpulan Boen Tek Bio yang berada di seputaran Pasar Lama, Sungai Cisadane, juga memiliki ritual lain yang tidak kalah unik. Tradisi ini merupakan tradisi untuk mendirikan telur pada bagian ujungnya. Konon, pada hari raya Twan Yang tepatnya sekitar jam 11.00 - 13.00 (Twan Ngo), terdapat gaya tarik-menarik antara bumi dan matahari sehingga dapat menyebabkan telur dapat berdiri pada bagian ujungnya. Perayaan untuk mendirikan telur ini juga mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat sekitar pada waktu itu, banyak masyarakat dari berbagai kalangan datang untuk menyaksikan kebenaran telur bisa berdiri pada bagian ujungnya. Selain itu, masyarakat juga diberi kebebasan untuk mencoba melakukan ritual mendirikan telur tersebut.
Â
Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa, seseorang yang berhasil dalam mendirikan telur ini dipercaya akan mendapatkan berkah dari langit. Hal ini karena menurut Cing Eng, salah seorang dari perkumpulan Boen Tek Bio, waktu Twan Ngo pada hari raya Twan Yang merupakan sebuah hari yang baik bagi kehidupan. Tidak hanya itu, pada hari ini juga banyak masyarakat yang memetik tanaman obat karena kepercayaannya terhadapat kebaikan di waktu Twan Ngo pada hari raya Twan Yang.
Â
Semenjak ritual itu dilakukan, perkumpulan Boen Tek Bio selalu mengadakan perayaan pehcun ini setiap tahunnya dengan ritual yang sama. Perayaan ini dilakukan dengan harapan bisa menjadi wadah bagi peranakan Tionghoa, khususnya di seputaran Pasar Lama, Sungai Cisadane, untuk tetap melestarikan tradisi leluhurnya. Sekarang, hal ini juga menjadi daya tarik tersendiri untuk wilayah Sungai Cisadane yang sekaligus menjadikan tempat ini menjadi salah satu tujuan wisata unggulan di Indonesia.
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.