Pesta hukum adat (Fondrakö) |
https://budaya-indonesia.org/Pesta-hukum-adat-Fondrak |
Hukum adat dirumuskan dan disyahkan dalam upacara yang disebut Fondrakö. Pesta hukum itu secara periodis dibaharui. Hukum adat ( fondrakö) tersebut disahkan dan ditetapkan dengan sumpah kutuk. Orang yang melanggar hukum itu dikutuki ( larakö) . Kerasnya hukuman tergantun... |
Ritual Sumatera Utara |
Upacara Harimau (Famatö Harimao) |
https://budaya-indonesia.org/Upacara-Harimau-Famat-Harimao |
Pada zaman dulu di wilayah Maenamölö, Nias Selatan ada sebuah upacara di mana patung harimau diusung dan diarak keliling. Karena tidak ada harimau di Nias, patung itu (Adu Harimao) tampak lebih seperti anjing berkepala kucing. Upacara sakral ini digelar sekali setiap tujuh atau empat b... |
Ritual Sumatera Utara |
Pesta Jasa (Owasa & Fa’ulu) |
https://budaya-indonesia.org/Pesta-Jasa-Owasa-Fa-ulu |
Alasan-alasan untuk mengadakan pesta adat atau pesta jasa (owasa) adalah: perkawinan, mendirikan rumah baru, mendirikan salah satu megalit, mengadakan perhiasan emas, sudah berumur atau sebelum menghadap ajal. Seluruh warga desa dijamu pada pesta owasa. Siapa pun di desa yang mampu biayai untuk... |
Ritual Sumatera Utara |
Pesta Perkawinan di Nias |
https://budaya-indonesia.org/Pesta-Perkawinan-di-Nias |
Perkawinan di Nias adalah eksogami. Mempelai pria harus melunasi emas kawin kepada semua pihak yang punya hubungan famili dengan mempelai wanita itu, terutama kepada pihak ibunya ( uwu) . Kemudian di dalam desa sendiri masih diharapkan supaya mempelai pria mengadakan satu pesta untuk seluruh war... |
Ritual Sumatera Utara |
Mengunyah sirih pinang: Manafo dan Bola nafo |
https://budaya-indonesia.org/Mengunyah-sirih-pinang-Manafo-dan-Bola-nafo |
Seperti di banyak tempat di Asia, mengunyah sirih adalah sesuatu yang biasa di Nias. Tradisi ini disebut sebagai "manafo". Lima bahan yang digunakan; daun sirih (tawuo), kapur (betua), gambir (gambe), tembakau (bago), dan pinang (fino). Ramuan dari lima bahan ini disebut "Afo". Karena trad... |
Ritual Sumatera Utara |
Mengayau |
https://budaya-indonesia.org/Mengayau |
Seorang laki-laki baru boleh nikah, kalau sudah memenggal kepala orang. Pada tahun 851 Sulayman sudah mencatat tradisi ini. Kebutuhan Binu (kepala manusia), menurut kepercayaan orang Nias dibutuhkan Binu pada berbagai kesempatan: Kalau ayah sudah meninggal harus ada beberapa Bin... |
Ritual Sumatera Utara |
Maluaya Famadaya Hasi Zimate |
https://budaya-indonesia.org/Maluaya-Famadaya-Hasi-Zimate |
Upacara adat selalu mewarnai kehidupan orang Nias mulai dari ketika seseorang berada dalam kandungan, lahir, bertumbuh, hingga pada kematian. salah satunya adalah pelaksanaan upacara kematian yang disebut “ Maluaya Famadaya Hasi Zimate (prosesi pengangkatan peti jenazah)”... |
Ritual Sumatera Utara |
Adat bajapuik |
https://budaya-indonesia.org/Adat-bajapuik |
Bajapuik (japuik; Jemput) adalah tradisi perkawinan yang menjadi ciri khas di daerah pariaman. Bajapuik dipandang sebagai kewajiban pihak keluarga perempuan memberi sejumlah uang atau benda kepada pihak laki-laki (calon suami) sebelum akad nikah dilangsungkan. (Azwar, 2001:52) Uang jemputan adalah... |
Ritual Sumatera Barat |
Tiwah, Upacara Kematian Masyarakat Dayak Ngaju |
https://budaya-indonesia.org/Tiwah-Upacara-Kematian-Masyarakat-Dayak-Ngaju |
Dari berbagai kebudayaan dan adat istiadat yang hidup di indonesia, belum semua deskripsinya dapat dikumpulkan serta didokumentasikan baik dalam bentuk penerbitan buku maupun melalui media teknologi seperti film, slide, dan sebagainya. Dengan demikian, aneka ragam kebudayaan Indonesia kurang dik... |
Ritual Kalimantan Tengah |
Gelar Budaya Komunitas Adat |
https://budaya-indonesia.org/Gelar-Budaya-Komunitas-Adat |
Kegiatan-kegiatan dalam Gelar Budaya Komunitas Adat meliputi, Pawai Budaya, Pergelaran Seni, Pameran dan Bazar, Dialog Budaya dan Pemutaran Film tentang kebudayaan dengan tujuan untuk memperkenalkan keragaman budaya komunitas adat. Sumber: http://repositori.kemdikbud.go.i... |
Ritual Sulawesi Selatan |