235 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Ritual Manguras Tao
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Samosir, suarausu.co  – Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir mengangkat ritual  Manguras Tao  dalam acara samosir fiesta yang akan dilaksanakan Sabtu 31 Maret nanti. “Ritual ini usulan dari tetua-tetua adat Samosir,” kata Penggarap Proyek Charles Malau, Rabu (28/3). Charles menjelaskan ritual ini merupakan upacara untuk menolak kerawanan dari penghuni Danau Toba yang dipercaya orang batak. Dalam ritual ini akan ada persembahan sesajen khas batak seperti, sinopingan, air jeruk purut, dan persembahan lainnya. Pun ada pelepasan ayam putih dan ayam merah ditengah Danau Toba. Kemudian pengunjung yang ingin meminta permohonan harus meletakkan daun sirih ke Danau Toba sembari berdoa menurut kepercayaan. Ritual ini akan didoakan oleh Pendeta dan Pastor. Tetapi saat pembacaan mantra dan pemberian sesajen akan dipimpin oleh Panuturi (tetua dari agama suku). Acara ini juga diisi dengan pertunjukan Tortor Partutuaek Kolosal...

avatar
Roro
Gambar Entri
Maranggap
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Tradisi “maranggap” pada masyarakat Batak Toba tidak hanya mengandung nilai-nilai, tetapi juga sejumlah pengetahuan medis. Maranggap adalah satu tradisi di mana para tetangga bermalam di rumah keluarga yang baru memperoleh anak. Dulu kegiatan ini bisa dilakukan sampai satu minggu. Selama maranggap mereka menggelar acara untuk menghilangkan kejenuhan. Pada dasarnya maranggap dilakukan untuk membantu keluarga yang baru saja dikarunai anak itu. Terutama keluarga yang baru mendapat anak pertama. Maklum, selain belum berpengalaman mengurus anak, kehadiran tetangga itu juga untuk membantu si istri dalam proses pemulihan pasca melahirkan. Yang perempuan akan mengurus pekerjaan di dapur. Sedangkan pada malam harinya, kelompok laki-laki akan berjaga-jaga. Mereka menjagai si ibu dan bayinya. Dalam keyakinan masyarakat Batak Toba di masa lalu, bayi yang baru lahir, rentan diganggu roh halus. Selain itu juga kerap menjadi sasaran seseorang yang sedang menuntut ilmu. Kare...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Fahombo #DaftarSB19
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Fahombo, Hombo Batu atau dalam bahasa Indonesia "Lompat Batu" adalah lahraga tradisional Suku Nias. Olahraga yang sebelumnya merupakan ritual pendewasaan Suku Nias ini banyak dilakukan di Pulau Nias dan menjadi objek wisat tradisional unik yang teraneh hingga ke seluruh dunia. Mereka harus melompati susunan bangunan batu setinggi 2 meter dengan ketebalan 40 cm. Batu yang harus dilompati adalah seperti sebuah monumen berbentuk piramida tapi dengan permukaan bagian atasnya lebih datar. Bebatuan tersebutpun berasal dari alam, yang kemudian dibentuk persegi dengan ukuran 60x90 cm. Beberapa langkah dari tumpukan batu, ada sebuah batu yang lebih besar yang berfungsi sebagai tumpuan lompatan. Biasanya ritual lompat batu ini juga diikuti dengan iringan tari 'faluya' yaitu sebuah tarian perang khas suku nias. Sejarah Lompot Batu (Fahombo) Pada zaman dulu, ada kebiasaan perang suku antar masyarakat Nias. Saat itu biasanya masing - masing kubu membuat benteng tinggi untuk melindungi wilay...

avatar
Nabilah
Gambar Entri
Unte Pangir, Simbol Kebersihan dalam Ritual Batak #DaftarSB19
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Orang Batak sangat mengenal yang disebut Unte Pangir atau dalam bahasa Indonesia disebut Jeruk Purut atau bahasa latinnya  Citrus hystrix DC. Pada jaman dimana orang Batak masih menganut agama Mulajadi, maka unte pangir menjadi salah satu media ritual untuk pemujaan, namun saat ini pamor unte pangir sudah hampir sama dengan nasibnya kemenyan. Banyak orang Batak bila mendengar nama unte pangir akan berkonotasi negatif kepada asumsi pemujaan setan, padahal sebelum orang batak mengenal yang namanya shampoo maka unte pangir adalah salah satu bahan pencuci rambut yang sangat manjur untuk menjaga kebersihan rambut. Orang Batak dahulu, terutama para datu (cerdik cendekia) menggunakan unte pangir untuk membersihkan seluruh badan sewaktu mandi. Setelah mengguyur seluruh tubuh dengan air (biasanya di pancuran) maka sebelah potongan unte pangir diperas di atas kepala lalu rambut dikeramas. Pemakaian jeruk purut di kepala tidak terasa pedih karena kandungan asam sitratnya tidak ter...

avatar
Indahamelia
Gambar Entri
Kenduri Laut #DaftarSB19
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Tradisi satu ini merupakan tradisi sedekah laut atau kenduri laut yang khas dari Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.   Apakah Tradisi Kenduri Laut itu?   Tradisi Kenduri Laut adalah salah satu tradisi tahunan yang sering dilakukan masyarakat pesisir di Pulau Sumatera, salah satunya di daerah Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Tradisi ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat atas hasil laut yang mereka dapatkan. Selain sabagai upacara adat, Tradisi Kenduri Laut ini juga menjadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan yang datang kesana. Karena selain dilakukan acara ritual yang bersifat sakral, tradisi ini kemudian juga dimeriahkan dengan berbagai acara seperti perlombaan, pertunjukan dan acara hiburan lainnya.   Asal Usul Tradisi Kenduri Laut   Tradisi Kenduri Laut ini merupakan salah satu tradisi warisan budaya masyarakat pesisir di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Tradisi sejenis juga b...

avatar
Krisna Aryan
Gambar Entri
Songgot-Songgot (Tolak Bala) #DaftarSB19
Ritual Ritual
Sumatera Utara

    Songgot-Songgot Songgot-songgot merupakan tradisi dari adat batak untuk menolak bala bagi keluarga atau orang yang terkena musibah. Arti dari kata Songgot sendiri adalah terkejut, tiba-tiba, mendadak. manonggoti, mengejutkan orang. tarsonggot, terkejut, kaget. songgotsonggot, kekuatiran, kuatir, kejutan. Proses dari acara ini sangat menarik karena dilakukan dengan cara yang unik. Dimana orang yang mengalami musibah tidak tahu kalau akan diberi kejutan oleh pihak keluarganya. Pihak keluarga akan membawakan makanan berupa dekke atau ikan mas arsik diatas nampan yang sudah ada nasi. Posisi ikan mas juga tidak sembaragan melainkan harus dengan posisi tegak lurus. Jadi ketika orang yang terkena musibah itu pulang ke rumahnya pihak keluarga akan langsung mengeluarkan makanannya dan mengejutkan orang yang sedang terkena musibah itu. Laki-laki dan perempuan yang mengalami musibah memiliki sedikit perbedaan perlakuan selama prosesi. Bila laki-laki (hula-...

avatar
Hanna Tio Priskila
Gambar Entri
Songgot-Songgot (Tolak Bala) #DaftarSB19
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Songgot-Songgot Songgot-songgot merupakan tradisi dari adat batak untuk menolak bala bagi keluarga atau orang yang terkena musibah. Arti dari kata Songgot sendiri adalah terkejut, tiba-tiba, mendadak. manonggoti, mengejutkan orang. tarsonggot, terkejut, kaget. songgotsonggot, kekuatiran, kuatir, kejutan. Proses dari acara ini sangat menarik karena dilakukan dengan cara yang unik. Dimana orang yang mengalami musibah tidak tahu kalau akan diberi kejutan oleh pihak keluarganya. Pihak keluarga akan membawakan makanan berupa dekke atau ikan mas arsik diatas nampan yang sudah ada nasi. Posisi ikan mas juga tidak sembaragan melainkan harus dengan posisi tegak lurus. Jadi ketika orang yang terkena musibah itu pulang ke rumahnya pihak keluarga akan langsung mengeluarkan makanannya dan mengejutkan orang yang sedang terkena musibah itu. Laki-laki dan perempuan yang mengalami musibah memiliki sedikit perbedaan perlakuan selama prosesi. Bila laki-laki (hula-hula) yang mengalami m...

avatar
Hanna Tio Priskila
Gambar Entri
Pesta hukum adat (Fondrakö)
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Hukum adat dirumuskan dan disyahkan dalam upacara yang disebut Fondrakö. Pesta hukum itu secara periodis dibaharui. Hukum adat ( fondrakö)  tersebut disahkan dan ditetapkan dengan sumpah kutuk. Orang yang melanggar hukum itu dikutuki ( larakö) . Kerasnya hukuman tergantung dari apa pelanggaran yang dilakukan. Untuk setiap pelanggaran ada hukuman khusus. Hukuman bisa berkisar dari membayar denda ke penghukuman mati.  Denda bisa dibayar dengan beras, daging babi atau emas. Hukuman mati bisa dilakukan oleh penembakan, tenggelam atau dengan pedang. Hukuman mati bisa diubah untuk kehidupan dalam perbudakan jika denda yang besar dibayar, atau jika terpidana diampuni oleh bangsawan. sumber:  http://www.museum-nias.org/istiadat-nias/

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Upacara Harimau (Famatö Harimao)
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Pada zaman dulu di wilayah Maenamölö, Nias Selatan ada sebuah upacara di mana patung harimau diusung dan diarak keliling. Karena tidak ada harimau di Nias, patung itu (Adu Harimao) tampak lebih seperti anjing berkepala kucing. Upacara sakral ini digelar sekali setiap tujuh atau empat belas tahun. Usungan patung harimau itu kemudian dipatahkan dan patung harimau dibuang di sungai. Upacara tersebut dinamakan ‘Famatö Harimao’. Masyarakat lokal percaya bahwa semua dosa yang mereka lakukan selama tahun-tahun sebelumnya akan hanyut bersama dengan patung. Karena sebagian besar dari Orang Nias menjadi Kristen, upacara Famatö Harimao tidak lagi dirayakan. Dalam upaya untuk melestarikan dan merevitalisasi budaya lokal, upacara perarakan ini kadang-kadang dilakukan di Nias Selatan di acara-acara tertentu. Hari ini, upacara telah berubah nama menjadi 'Famadaya Harimao' (perarakan patung harimau).   sumber: https://www.museum-nias.org/istiada...

avatar
Deni Andrian