Ritual
Ritual
Ritual Sumatera Utara Sumatera Utara
Unte Pangir, Simbol Kebersihan dalam Ritual Batak #DaftarSB19
- 12 Februari 2019

Orang Batak sangat mengenal yang disebut Unte Pangir atau dalam bahasa Indonesia disebut Jeruk Purut atau bahasa latinnya  Citrus hystrix DC. Pada jaman dimana orang Batak masih menganut agama Mulajadi, maka unte pangir menjadi salah satu media ritual untuk pemujaan, namun saat ini pamor unte pangir sudah hampir sama dengan nasibnya kemenyan.

Banyak orang Batak bila mendengar nama unte pangir akan berkonotasi negatif kepada asumsi pemujaan setan, padahal sebelum orang batak mengenal yang namanya shampoo maka unte pangir adalah salah satu bahan pencuci rambut yang sangat manjur untuk menjaga kebersihan rambut.

Orang Batak dahulu, terutama para datu (cerdik cendekia) menggunakan unte pangir untuk membersihkan seluruh badan sewaktu mandi. Setelah mengguyur seluruh tubuh dengan air (biasanya di pancuran) maka sebelah potongan unte pangir diperas di atas kepala lalu rambut dikeramas. Pemakaian jeruk purut di kepala tidak terasa pedih karena kandungan asam sitratnya tidak terlalu tinggi dibanding jeruk nipis.  Kulit hasil perasan juga berfungsi untuk menggosok seluruh kulit badan sewaktu mandi.

Sampai sekarang ini, dalam proses-proses ritual tertentu, unte pangir masih menjadi media simbol kebersihan bukan saja oleh orang-orang Batak tetapi suku-suku lainnya di Indonesia. Batakone mengatakan bahwa dalam praktek-praktek perdukunan (ilmu pengobatan) oleh dukun Batak biasanya menyediakan unte pangir yang dipasangkan dengan daun sirih dan sebutir telur, disamping air bersih yang ditaruh di dalam sebuah cawan.

Bahan-bahan ini digunakan oleh seorang dukun untuk memulai proses ritual meminta petunjuk dari Sang Pencipta Alam Semesta – Mulajadi Nabolon yang dianggap sebagai sumber pengetahuan untuk memberikan pengobatan penyakit fisik atau non-fisik. Biasanya sang dukun akan memejamkan matanya berkonsentrasi, lalu mengucapkan kalimat-kalimat tertentu sebagai mantra.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU