Ritual
Ritual
Tradisi Sumatera Utara Tapanuli Tengah
Kenduri Laut #DaftarSB19
- 12 Februari 2019
Tradisi satu ini merupakan tradisi sedekah laut atau kenduri laut yang khas dari Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
 
Apakah Tradisi Kenduri Laut itu?

 

Tradisi Kenduri Laut adalah salah satu tradisi tahunan yang sering dilakukan masyarakat pesisir di Pulau Sumatera, salah satunya di daerah Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Tradisi ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat atas hasil laut yang mereka dapatkan. Selain sabagai upacara adat, Tradisi Kenduri Laut ini juga menjadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan yang datang kesana. Karena selain dilakukan acara ritual yang bersifat sakral, tradisi ini kemudian juga dimeriahkan dengan berbagai acara seperti perlombaan, pertunjukan dan acara hiburan lainnya.
 
Asal Usul Tradisi Kenduri Laut
 
Tradisi Kenduri Laut ini merupakan salah satu tradisi warisan budaya masyarakat pesisir di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Tradisi sejenis juga banyak dilakukan oleh masyarakat pesisir pantai sumatera lainnya, namun masyarakat Tapanuli Tengah memiliki caranya sendiri untuk melaksanakan kenduri laut ini.
 
Dilihat dari letak geografisnya, Tapanuli Tengah sendiri merupakan salah satu daerah yang terletak di pesisir pantai barat Sumatera Utara. Sehingga sebagian besar masyarakat disana menggantungkan hidupnya dari hasil laut, sehingga banyak juga yang berprofesi sebagai nelayan. Sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil laut tersebut, kemudian diadakan upacara kenduri laut ini.
 
Fungsi Dan Makna Tradisi Kenduri Laut
 
Pada dasarnya Tradisi Kenduri Laut ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat atas hasil laut yang mereka dapatkan. Selain itu tradisi juga sebagai pengharapan agar selalu diberikan hasil yang melimpah untuk ke depannya dan diberikan keselamatan bagi para nelayan. Bagi masyarakat di sana, tradisi sedekah laut ini juga dimaknai sebagai hubungan antara manusia dan alam, dimana alam selalu memberikan kehidupan kepada manusia. Sehingga untuk membalas kebaikan alam tersebut, manusia wajib untuk menjaga dan melestarikannya, agar bisa selalu memberikan kehidupan, baik kepada mereka maupun anak dan cucu mereka.
 
Pelaksanaan Tradisi Kenduri Laut
 
Tradisi Kenduri Laut ini biasanya dilaksanakan setahun sekali pada bulan oktober di salah satu pantai di daerah Tapanuli Tengah. Pelaksanaan tradisi ini biasanya dilakukan dalam dua prosesi, yaitu prosesi ritual dan prosesi perayaan. Prosesi ritual ini biasanya dilakukan pada malam hari, dengan diikuti oleh perwakilan dari beberapa kecamatan di Tapanuli Tengah dan setiap perwakilan harus membawakan beberapa persembahan berupa hasil bumi. Prosesi tersebut merupakan prosesi inti dalam Tradisi Kenduri Laut ini dan dianggap sakral.
Gambar : Kemeriahan Tradisi Kenduri Laut Di Tapanuli Tengah
Kemudian pada siang harinya dilanjutkan dengan prosesi perayaan yang dimeriahkan oleh berbagai hiburan seperti atraksi budaya maupun perlombaan. Atraksi budaya tersebut diantaranya seperti tarian tradisional dan berbagai kesenian tradisional lainnya. Selain itu ada juga beberapa perlombaan seperti lomba perahu, layang-layang, dan lain-lain. Walaupun bukan merupakan acara inti dalam Tradisi Kenduri Laut ini, namun acara hiburan tersebut cukup menyedot perhatian masyarakat. Karena pada prosesi tersebut, banyak juga masyarakat yang mengikutinya.
 
Nilai-Nilai Dalam Tradisi Kenduri Laut
 
Sebagai salah satu warisan budaya, Tradisi Kenduri Laut ini sangat kaya akan nilai-nilai di dalamnya, terutama nilai budaya dan kehidupan.
 
Nilai Kehidupan
 
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Tradisi Kenduri Laut ini merupakan representasi dari hubungan manusia dengan alam, dimana alam selalu memberikan kehidupan untuk manusia. Dan untuk membalas kebaikan alam tersebut, manusia wajib untuk menjaga dan melestarikan alam, agar alam senantiasa memberikan kehidupan untuk mereka dan anak cucu mereka.
 
Nilai budaya
 
Tradisi Kenduri Laut ini merupakan salah satu warisan budaya yang ditinggalkan oleh nenek moyang. Tentunya tradisi ini sarat akan makna dan nilai-nilai serta filosofi di dalamnya. Sehingga harus terus dilestarikan, agar tidak hilang seiring dengan perkembangan zaman.
 
Perkembangan Tradisi Kenduri Laut
 
Dalam perkembangannya, Tradisi Kenduri Laut ini masih terus dijaga dan dilestarikan hingga sekarang. Tradisi ini masih terus dilaksanakan setiap tahunnya dan dimeriahkan oleh berbagai acara hiburan bertema budaya lokal maupun modern yang disesuaikan. Selain sebagai bagian dari budaya, Tradisi Kenduri Laut ini bahkan juga menjadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan yang datang ke sana. Dengan meriahnya Tradisi Kenduri Laut ini tentu bisa juga menjadi sarana untuk memperkenalkan pada masyarakat akan tradisi serta budaya masyarakat Tapanuli Tengah, sehingga tetap lestari dan tidak hilang seiring dengan perkembangan zaman.
 
Sekian pengenalan tentang “Tradisi Kenduri Laut Di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara”. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan anda tentang tradisi dan budaya masyarakat di Indonesia.
 
 
 
Sumber: http://www.negerikuindonesia.com/2015/12/tradisi-kenduri-laut-di-tapanuli-tengah.html
 
Gambar :
pariwisatasumut.net
anthonynh.blogspot.com

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline