133 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
GPIB Immanuel Jakarta, Gereja Yang Dahulu Kala Hanya Untuk Petinggi Hindia Belanda
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
DKI Jakarta

GPIB Immanuel, atau yang dikenal dengan nama Gereja Immanuel, merupakan sebuah Gereja bersejarah yang terletak di daerah Gambir, Jakarta Pusat. Peletakan batu pertama Gereja yang dirancang oleh J.H. Horst ini dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus 1935 dan selesai pada 24 Agustus 1939. Gereja ini dulunya bernama Willemskerk untuk menghormati raja Willem I, raja Belanda yang berkuasa dari tahun 1813 sampai tahun 1840.  Pilar-pilar putih bergaya Eropa klasik menopang teras Gereja ini. Tangga masuk Gereja ini berbahan kayu jati yang tingginya lebih dari 5 meter. Pohon-pohon rindang yang ada di halaman Gereja ini juga menambah kesan hijau pada Gereja ini. Masuk lebih dalam, bangku-bangku gereja terbentang. Ada dua bagian bangku yakni di sisi tengah dan di sisi tembok. Bangku di tengah dalam terbujur dalam beberapa baris, sementara deretan bangku sisi tembok melengkung. Hal paling menarik ketika sampai di ruang utama Gereja Immanuel Jakarta adalah pipa-pipa orgel cantik ya...

avatar
OSKM_16018098_Stefanus
Gambar Entri
Cagar Alam Rumah si Pitung
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
DKI Jakarta

Rumah si Pitung sebenarnya adalah rumah saudagar kaya yang bernama Haji Naipin. Beliau menghibahkan rumahnya kepada si Pitung. Si Pitung dikejar-kejar Kompeni Belanda karena dia penentang garis keras kompeni Belanda. Si Pitung menjadikan rumah tersebut untuk padepokan silat. Ia berniat membantu Rakyat Betawi supaya berani melawan Kompeni Belanda dan jangan mau dijajah terus. Rumah si Pitung letaknya dekat Pantai Marunda, dekat masjid Al-Alam juga. Bentuk rumahnya seperti rumah panggung dengan kamar tidur 1, ruang tamu, ruang makan, dapur, dan pintu belakang. Rumah si Pitung adalah saksi perjuangan si Pitung untuk menentang kebengisan Kompeni Belanda. Oleh karena itu, pemerintah DKI Jakarta menjadikan rumah si Pitung sebagai Cagar Budaya Betawi di Pesisir Pantai Utara Jakarta. Rumah si Pitung telah mengalami beberapa kali perbaikan sampai saat ini. Dari awal masih tanah hingga sudah diperbaiki jalanan akses menuju rumah Pitung. Dan menjadi salah satu tempat destinasi wisata jakar...

avatar
OSKM_16718362_Griselda Melania Yahya
Gambar Entri
Cagar Alam Rumah si Pitung
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
DKI Jakarta

Rumah si Pitung sebenarnya adalah rumah saudagar kaya yang bernama Haji Naipin. Beliau menghibahkan rumahnya kepada si Pitung. Si Pitung dikejar-kejar Kompeni Belanda karena dia penentang garis keras kompeni Belanda. Si Pitung menjadikan rumah tersebut untuk padepokan silat. Ia berniat membantu Rakyat Betawi supaya berani melawan Kompeni Belanda dan jangan mau dijajah terus. Rumah si Pitung letaknya dekat Pantai Marunda, dekat masjid Al-Alam juga. Bentuk rumahnya seperti rumah panggung dengan kamar tidur 1, ruang tamu, ruang makan, dapur, dan pintu belakang. Rumah si Pitung adalah saksi perjuangan si Pitung untuk menentang kebengisan Kompeni Belanda. Oleh karena itu, pemerintah DKI Jakarta menjadikan rumah si Pitung sebagai Cagar Budaya Betawi di Pesisir Pantai Utara Jakarta. Rumah si Pitung telah mengalami beberapa kali perbaikan sampai saat ini. Dari awal masih tanah hingga sudah diperbaiki jalanan akses menuju rumah Pitung. Dan menjadi salah satu tempat destinasi wisata jakar...

avatar
OSKM_16718362_Griselda Melania Yahya
Gambar Entri
Museum Bahari
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
DKI Jakarta

         Museum Bahari adalah satu dari banyak gedung bersejarah di Indonesia. Museum ini terletak di dekat pelabuhan Sunda Kelapa di Jakarta utara dan tidak jarang menjadi tujuan wisata para turis dan masyarakat lokal. Museum Bahari menyimpan banyak benda-benda bersejarah yang berhubungan dengan maritim dan masa kolonial belanda seperti teropong, kompas, peta-peta, dan lain-lain. Bahkan kapal-kapal tradisional nelayan dan kapal bekas VOC ikut meramaikan koleksi museum Bahari.       Gedung museum ini sendiri tak kalah bersejarah dengan isi koleksinya. Gedung museum Bahari merupakan satu dari sedikit peninggalan masa VOC yang masih belum berubah dari masanya. Gedung ini dibangun pada masa penjajahan Belanda secara bertahap-tahap dan pada masa itu digunakan oleh VOC untuk menyimpan rempah-rempah, kopi, teh, dan komoditi-komoditi hasil tanah Indonesia lainnya. lokasi dibangunnya gedung ini juga sudah diperhitungkan oleh Belanda kar...

avatar
Oskm18_16918056_filbert
Gambar Entri
Museum sumpah pemuda
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
DKI Jakarta

Bangunan yang kini bernama Museum Sumpah Pemuda, memiliki perjalanan sejarah yang cukup panjang. Gedung didirikan pada permulaan abad ke-20. Berawal dari tumbuhnya sekolah-sekolah pada awal abd ke-20, di Jakarta tumbuh pula pondok pelajar untuk menampung mereka yang tidak tertampung di asrama sekolah atau bagi mereka yang ingin hidup lebih bebas di luas asrama yang ketat. Selain satu diantara pondokan pelajar di Jakarta adalah gedung Kramat 106. Gedung Kramat 106 didirikan oleh Sie Kong Liong pada awal tahun 1900an. Pada tahun 1925 bangunan ini disewakan kepada salah satu organisasi kepemudaan yaitu JongJava dimana bangunan ini memiliki beberapa fungsi yang digunakan pada saat itu, yaitu sebagai berikut: sebagai tempat tinggal, sebagai tempat latihan kesenian "Langen Siswo" dan juga sebagai tempat diskusi politik. Pada September 1926, Gedung Kramat 106 ini dijadikan kantor PPPI dan kantor redaksi majalah PPPI, Indonesia Raja. Tahun 1927 gedung ini berubah nama menjadi Indone...

avatar
OSKM18_16918090_frederick
Gambar Entri
MAKAM PANGERAN JAYAKARTA
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
DKI Jakarta

        Pangeran Jayakarta adalah seorang penguasa kota Pelabuhan Jayakarta, yang menjabat sebagai wakil dari Kesultanan Banten. Sebutan Pangeran Jayakarta sebenarnya bukan nama orang, melainkan sebutan nama gelar atau pangkat dari penguasa negeri Jayakarta. Menurut pemerintah Jawa Timur, Pangeran Jayakarta adalah nama lain Pangeran Ahmad Zakerta yaitu putra Pangeran Sungerasa Jayawikarta dari kesultanan Banten. Pangeran Ahmad Zakerta adalah Pangeran Jayakarta yang terakhir. Kekuasaan Banten berhasil dikalahkan dan direbut oleh Belanda setelah Pangeran Jayakarta kalah dengan pasukan VOC yang dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen         Makam Pangeran Jayakarta sebenarnya berada di Masjid Assalafiyah yang berada di daerah Jatinegara kaum, Jakarta Timur. Bangunan makam Pangeran Jayakarta dibangun dengan bentuk beratap joglo t...

avatar
OSKM18_16718366_MILA
Gambar Entri
Monumen Pahlawan Revolusi
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
DKI Jakarta

Monumen Pahlawan Revolusi atau sering dikenal dengan Monumen Lubang Buaya merupakan monumen bersejarah yang didirikan oleh Presiden RI ke-2, Soeharto, yang berlokasi di daerah Pondok Gede, Jakarta Timur. Monumen ini merupakan bukti nyata perjuangan para Pahlawan Revolusi untuk mempertahankan pancasila dan menolak paham komunisme di Indonesia. Keenam pahlawan tersebut adalah Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani, Mayjen TNI M.T. Haryono, Mayjen TNI R. Suprapto, Mayjen TNI Siswondo Parman, Brigjen TNI D.I. Panjaitan, dan Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo. Selain itu, Jenderal TNI A.H. Nasution juga merupakan salah satu target tetapi Beliau selamat dari pembunuhan tersebut dan yang menjadi korban adalah putrinya (Ade Irma Nasution) serta ajudannya (Pierre Tendean). Monumen yang berluaskan 14,6 hektare ini dulunya merupakan kebun kosong. Di kebun tersebut terdapat sumur yang digunakan untuk membuang jenazah para korban G30S/PKI. Selain sumur, terdapat juga Rumah Penyiksaan dan...

avatar
OSKM18_19818070_Angela Calista
Gambar Entri
Patung Pahlawan atau Tugu Tani
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
DKI Jakarta

Patung Pahlawan atau Tugu Tani Patung Pahlawan atau yang dikenal dengan Tugu Tani mempunyai warna hitam pekat dengan figur wanita yang mengenakan kebaya memberikan perbekalan kepada figur pria yang berdiri tegap menggunakan caping dan memegang senjata berlaras panjang lengkap dengan belati. Tetapi Patung Pahlawan ini mempunyai sejarah yang banyak tidak diketahui oleh orang-orang yang sering melewatinya, padahal daerah Patung Pahlawan adalah salah satu daerah yang selalu menjadi titik kemacetan setiap jam pulang kerja maupun saat jam pergi kerja. Sejarah pembuatan patung pahlawan dimulai saat Ir. Soekarno mengunjungi Uni Soviet pada Mei 1959. Presiden Ir. Soekarno berkunjung ke Uni Soviet untuk bertemu dengan Pemimpin Uni Soviet yaitu Nikita Kruschev. Pada saat berjalan-jalan Ir.Soekarno melihat patung patung bertema komunis yang tersebar di seluruh penjuru kota dan ia menyukainya. Oleh karena itu, ia bertemu dengan Matvey Manizer (Ketua USSR Academy for Arts) dan Ossip Man...

avatar
Oskm18_19718084_dhammasaputra
Gambar Entri
Pasar Baru Jakarta
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
DKI Jakarta

Passer Baroe Jakarta, atau yang biasa dikenal juga dengan sebutan Pasar Baru Jakarta , merupakan salah satu warisan budaya Indonesia dari masa kolonial Belanda. Kawasan yang terletak di Sawah Besar, Jakarta Pusat ini terkenal sebagai wisata berbelanja multikultural yang telah diakui secara internasional menurut SK Gubernur No. 3048 Tahun 2000. Hal ini dikarenakan banyaknya pengaruh kebudayaan yang diimplementasikan dalam pembangunan kawasan Pasar Baru pada abad ke-18 oleh Belanda. Kebudayaan yang berperan berasal dari India, Tionghoa, Belanda, dan Indonesia.  Toko dan barang yang dapat dijumpai di Pasar Baru sangat beragam, dari peralatan makan, alat elektronik, makanan, pakaian hingga tekstil. Dulu Pasar Baru terkenal karena mayoritas pedagangnya adalah masyarakat India yang kemudian menetap di Indonesia untuk menjual kain (seperti Toko Bombay). Selain pedagang India, Pasar Baru juga terkenal dengan toko-toko Tionghoa. Bahkan di dalam kawasan Pasar Baru terdapat Kelenteng...

avatar
OSKM18_19918027_Marsha Nadhira