|
|
|
|
Pasar Baru Jakarta Tanggal 06 Aug 2018 oleh OSKM18_19918027_Marsha Nadhira. |
Passer Baroe Jakarta, atau yang biasa dikenal juga dengan sebutan Pasar Baru Jakarta, merupakan salah satu warisan budaya Indonesia dari masa kolonial Belanda. Kawasan yang terletak di Sawah Besar, Jakarta Pusat ini terkenal sebagai wisata berbelanja multikultural yang telah diakui secara internasional menurut SK Gubernur No. 3048 Tahun 2000. Hal ini dikarenakan banyaknya pengaruh kebudayaan yang diimplementasikan dalam pembangunan kawasan Pasar Baru pada abad ke-18 oleh Belanda. Kebudayaan yang berperan berasal dari India, Tionghoa, Belanda, dan Indonesia.
Toko dan barang yang dapat dijumpai di Pasar Baru sangat beragam, dari peralatan makan, alat elektronik, makanan, pakaian hingga tekstil. Dulu Pasar Baru terkenal karena mayoritas pedagangnya adalah masyarakat India yang kemudian menetap di Indonesia untuk menjual kain (seperti Toko Bombay). Selain pedagang India, Pasar Baru juga terkenal dengan toko-toko Tionghoa. Bahkan di dalam kawasan Pasar Baru terdapat Kelenteng Sin Tek Bio, salah satu kelenteng tertua di Indonesia. Oleh karena itu, Pasar Baru sangat diminati oleh kalangan ekonomi menengah ke atas pada tahun 1830-an.
Namun, seiring perkembangan zaman dan teknologi, pamor Pasar Baru mulai menurun dan kalah bersaing dengan kawasan pusat perbelanjaan modern, atau yang biasa disebut dengan mall. Walaupun sekarang Pasar Baru kurang diminati oleh kalangan ekonomi atas (bukan seperti masa jayanya Pasar Baru), Pasar Baru masih hidup dan ramai dikunjungi wisatawan mancanegara maupun lokal karena atraksi sederhana yang ditawarkan, yaitu keberagaman budaya dalam satu kawasan. Pasar Baru juga dinikmati oleh kolektor barang-barang antik seperti kamera analog dan jam kayu. Bahkan, segelintir anak muda tidak akan luput dari berbelanja di Pasar Baru yang dinilai cukup murah dan memiliki nilai klasik. Namun, salah satu kecemasan yang dirasakan oleh para penikmat kawasan Pasar Baru yaitu apakah Pasar Baru dapat bertahan di era modern ini. Mayoritas berpendapat jika pemeliharaan kawasan Pasar Baru yang hanya dilakukan sepihak dan seadanya oleh pemerintah maka Pasar Baru kemungkinan hanya mampu bertahan beroperasi dalam jangka pendek.
sumber : web dan wawancara dengan David Leonardo dan Theresia Steffany (pengunjung Pasar Baru)
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |