Permainan Anak 'Ucing Napak'
Banyak sekali jenis permainan anak-anak jaman dahulu dari daerah Bandung yang dipakai untuk mengisi waktu luang mereka. Mungkin permainan ini kurang diketahui oleh anak-anak jaman now, karena mereka lebih suka untuk memainkan gadget nya dibandingkan permainan jaman dahulu. Warga Bandung pasti familiar sekali dengan permaninan yang disebut 'ucingan'. Banyak sekali jenis 'ucingan' atau permainan yang dimainkan oleh anak-anak disekitar Bandung, salah satu dari sekian banyak permainan anak adalah 'ucing kup' dan 'ucing napak'. Tapi sekarang saya akan lebih fokus untuk membahas 'Ucing Napak'.
Permainan 'ucing napak' ini sendiri sebenarnya adalah salah satu permainan anak-anak yang kurang terkenal, hanya sebagian kecil saja yang mengetahui jenis permainan ini. Permainan ini pada dasarnya dimainkan oleh minimal 8 orang atau lebih. 2 orang bertindak sebagai 'ucing' atau penangkap dan yang lain bertindak sebagai pemain. Cara memainkannya adalah, pertama kita akan membuat rumah untuk perlindungan pemain lain dari si 'ucing' dan menentukan tempat untuk 'napak' jika si pemain tertangkap oleh si 'ucing' . Rumah perlindungan tersebut dibuat membentuk lingkaran dari sendal para pemain. Setelah rumah perlindungan selesai di buat, para pemain dan 'ucing' akan membuat aba-aba bahwa permainan akan dimulai. Lalu setelah permainan dimulai semua pemain akan lari sejauh mungkin untuk menjauh dari si 'ucing'. Pemain harus berusaha lari dan menghindar dari si 'ucing' dan bisa masuk ke rumah perlindungan, jika pemain tertangkap oleh si 'ucing' mereka harus 'napak' atau dengan kata lain menyentuh tembok atau tiang yang telah ditentukan sebelumnya.
Pemenang dari permainan ini akan ditentukan dengan cara, jika si 'ucing' bisa menangkap semua pemain maka si 'ucing' dinyatakan menang, tetapi jika semua pemain bisa masuk ke rumah perlindungan maka yang dinyatakan pemenang adalah para pemain.
Permainan diatas adalah salah satu permainan tradisional yang harus dilestarikan agar keberadaannya akan tetap ada walau jaman terus berubah, memang kita harus mengikuti perkembangan teknologi, tapi bukan berarti kita melupakan kebudayaan atau permainan yang dulunya menemani kita saat teknologi belum secanggih sekarang.
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.