Siapa yang tidak kenal dengan Kota Bandung? Kota kembang yang juga dikenal sebagai surganya kuliner ini memang betul-betul telah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk selalu berkunjung kemari. Tak terkecuali dengan makanan roti bakar yang sudah melegenda di Bandung sejak tahun 1960an. Dan roti tersebut bernama Roti Bakar Bumbu "Cari Rasa".
Didirikan oleh Bapak M. H. Ama, Roti Bakar Bumbu "Cari Rasa" ini menyediakan aneka roti bakar dengan berbagai ukuran, rasa, dan pembeli bebas memilih antara dipanggang atau tidak dipanggang. Dari segi ukuran terdiri dari roti kadet, kecil, dan besar. Ada empat varian rasa yang bisa kamu pilih disini. Ada roti bumbu biasa yang isinya coklat dan kacang, roti campur keju, roti keju, dan juga roti kornet. Nah, yang menjadi kesukaan pelanggan jika mampir kesini adalah roti coklat keju. Karena, didalamnya terdapat lelehan antara coklat dan keju dan empuknya roti yang saling menyatu di dalam mulut membuat pembelinya selalu ketagihan untuk selalu membelinya.
Untuk harganya sendiri tak perlu khawatir, karena roti ini dibanderol dari harga Rp.5.000 sampai Rp.41.000 sesuai ukuran dan rasanya itu sendiri. Cukup murah bagi kamu yang sedang mengalami krisis moneter wkwk.
Nah, untuk toko Roti Bakar "Cari Rasa" itu sendiri terletak di Jl. Jend. Ahmad Yani No. 149 Bandung, lokasinya tak jauh dari Pasar Kosambi. Dan toko ini dibuka dari pukul 06.00 pagi sampai pukul 21.00 malam. Namun, kalian juga bisa menemui pedagang keliling dan toko kecil yang tersebar di beberapa tempat dan menjual roti yang sama dengan toko utamanya.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk ajak keluarga, rekan, dan orang disekitarmu untuk berkunjung ke Roti Bakar Bumbu "Cari Rasa" di Bandung!
#OSKMITB2018
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang