Upacara ini ada hubungannya dengan pertanian pada masyarakat Gorontalo. Dengan adanya musim kemarau panjang semua tanaman mati, kegiatan bertani terhenti, maka mereka mengadakan upacara mohile didi. Sebelum agama Islam masuk di daratan Gorontalo, mereka menggangap bahwa hujan ditahan oleh setan-setan, dengan demikian tanah menjadi kering dan tak subur lagi. Untuk itu, setan-setan tersebut harus dibujuk dengan cara memberi santapan makanan yang lezat, diberi hiburan dengan mengadakan bunyi-bunyian gendang (towohu), kecapi, gambus sehingga mereka gembira dan membuka kembali pintu hujan bagi kesuburan tanah. Upacara minta hujan dilakukan apabila penduduk mengalami musim kemarau yang berkepanjangan sehingga tanah menjadi kering dan tandus. Pelaksanaan upacara adalah palenga, panggaba, wombuwu, pantongo dan tuwango lipu (penduduk desa) terutama para petani. Tempat pelaksanaan upacara yakni di pertemuan dua aliran sungai yang berlawanan arah (topanga lo hutaiyo). Bahan yang disiapkan an...
Upacara menolak wabah penyakit atau dalam bahasa Gorontalo disebut molembo'o adalah upacara yang dilaksanakan untuk memberi makan kepada setan yang dipercaya oleh penduduk sebagai penyebab penyakit. Upacara ini dilaksanakan pada tanggal 11,13,15,17 bulan di langit dan waktunya bertepatan dengan sholat maghrib karena pada saat sholat maghrib, setan berada di tempatnya sehingga mudah untuk dijinakkan. Tempat pelaksanaan upacara : di lereng gunung, di bawah pohon besar, di pinggir sungai/danau/laut (tempat-tempat ini paling disukai setan). Bahan yang disiapkan : gendang, kain merah, nyiru, tembakau, saguer (bohito), mayang pinang, ayam panggang, telur rebus, nasi kuning, nasi merah, dan jeruk. Selanjutnya, orang yang mahir berhubungan dengan setan (wombua) membakar kemenyan sambil bersiul lalu dia berteriak memanggil raja setan dan anak buahnya. Setelah itu, gendang dipukul 7 kali, orang-orang yang kemasukan setan atau kesurupan masuk ke balai (banthayo) dengan gerakan setan. Panggoba...
Mopo'a huta artinya memberi makan kepada tanah sebagai tempat tanaman bertumbuh. Penduduk percaya bahwa kegagalan panen disebabkan oleh murkanya si penjaga tanah dalam hal ini adalah setan. Itulah sebabya upacara ini disebut juga dengan mopo'a lati (memberi makan kepada setan). Penduduk percaya dengan memberi perhatian kepada penjaga tanah (setan), maka panen mereka akan berhasil dengan produksi yang meningkat. Upacara mopo'a huta atau memberi makan kepada si penjaga tanah (setan) dilakukan agar tanah pertanian menjadi subur sehingga mendatangkan hasil yang banyak. Waktu pelaksanaan upacara yakni malam jumat setelah sholat maghrib ketika bulan terang (tanggal 11,13,15,17,19) menurut peredaran bulan di langit. Masyarakat percaya bahwa pada saat-saat tersebut setan penjaga tanah mulai keluar dari tempatnya dan gentayangan melakukan pengrusakan tanaman bahkan mengganggu manusia. Saat itulah disajikan makanan untuk mereka. Bahan yang disiapkan selain makanan juga sirih, pinang, tembak...
Dahulu, daerah Limboto merupakan hamparan laut yang luas. Di tengahnya terdapat dua buah gunung yang tinggi, yaitu Gunung Boliohuto dan Gunung Tilongkabila. Kedua gunung tersebut merupakan petunjuk arah bagi masyarakat yang akan memasuki Gorontalo melalui jalur laut. Gunung Bilohuto menunjukkan arah barat, sedangkan Gunung Tilongkabila menunjukkan arah timur. Pada suatu ketika, air laut surut, sehingga kawasan itu berubah menjadi daratan. Tak beberapa lama kemudian, kawasan itu berubah menjadi hamparan hutan yang sangat luas. Di beberapa tempat masih terlihat adanya air laut tergenang, dan di beberapa tempat yang lain muncul sejumlah mata air tawar, yang kemudian membentuk genangan air tawar. Salah satu di antara mata air tersebut mengeluarkan air yang sangat jernih dan sejuk. Mata air yang berada di tengah-tengah hutan dan jarang dijamah oleh manusia tersebut bernama Mata Air Tupalo. Tempat ini sering didatangi oleh tujuh bidadari bersaudara dari Kahyangan untuk mandi dan bermain s...
Dulu di salah satu daerah di Gorontalo, ada seorang laki-laki bernama Lahilote. Ia tinggal seorang diri. Kegemarannya adalah berburu. Ia berbadan tegap dan memiliki kemauan kuat. Suatu hari saat berburu, Lahilote mendengar suara ribut-ribut dari kolam yang berada di dalam hutan. Lahilote pun mendekati asal suara itu. Ketika sampai, Lahilote terkejut karena menjumpai tujuh wanita sedang mandi. Setelah mandi, ketujuh wanita cantik tersebut terbang ke angkasa. Suatu hari, Lahilote menemukan selendang di tengah hutan. Ia pun menyimpan selendang itu dan menyimpannya di rumah. Setelahnya, ia kembali ke hutan untuk berburu. Di sana, ia menjumpai seorang bidadari yang sedang menangis sendirian. Bidadari itu ditinggal teman-temannya terbang ke angkasa. Sambil menangis, bidadari itu mencari selendangnya. Lahilote kemudian mendekati bidadari itu. Ia pun menghibur bidadari itu dan berjanji akan melindunginya. Nama bidadari itu adalah Boilode Hulawa. Kemudian, keduanya berangkat menuju rumah...
Ayah dan kakak Limonu sudah meninggal saat ia masih kecil. Ibunya yang bernama Ohohiya membesarkan Limonu seorang diri sehingga ia tumbuh menjadi seorang pemuda yang perkasa. Suatu hari, di daerah Benteng Otanaha akan diadakan pertemuan para pendekar silat. Salah satu pendekar yang akan menghadiri acara itu adalah Hemuto, seorang jagoan yang sangat disegani. “Ibu, izinkan aku ikut ke pertemuan itu.” Limonu meminta izin, Tekad Limonu sudah bulat sehingga dengan terpaksa Ohohiya pun mengizinkannya. Limonu lalu berangkat ke pertemuan itu. Ia mencari Hemuto untuk mengutarakan niatnya belajar beladiri kepadanya. Hemuto yang mengagumi perawakan Limonu mengizinkan pemuda itu menjadi muridnya. Saat Limonu sedang mengasah keris, sang Ibu mendatanginya dan mengungkapkan rahasia keluarganya. “Anakku, ketahuilah, bahwa pembunuh ayah dan kakakmu adalah Hemuto,” kata ibunya. Karena Limonu adalah pemuda yang cerdik dan bijaksana, ia hendak rnenyelesaikan masalah keluarganya juga dengan...
Alamat: Jl. Usman Isa No.kelurahan, Dembe I, Kota Bar., Kota Gorontalo, Gorontalo 96181 Kunjungi : https://goo.gl/maps/SCmya9SBpevsh8YcA Benteng Otanaha merupakan tempat wisata yang terkenal di Gorontalo. Tidak hanya karena nilai sejarah yang dimiliki, Otanaha menyuguhkan view alam yang sangat memanjakan mata pengunjung serta keunikan tempat yang menarik perhatian. Benteng Otanaha memiliki banyak cerita dan merupakan bukti bahwa bangsa Portugis pernah datang ke Gorontalo. Sejarah Singkat Pada sekitar abad ke 15 daratan gorontalo masih sebagian besar diliputi air laut, ketika itu wilayah gorontalo sudah berbentuk kerajaan dibawah pimpinan raja ilato bersama permaisurinya. Suatu ketika bangsa portugis berlayar di pelabuhan gorontalo diduga karena mengalami hambatan cuaca buruk serta bajak laut. Nahkoda portugis memanfaatkan kejadian itu untuk bertemu raja ilato dan menjalin kerja sama yang menghasilkan kesepakatan untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan dalam negeri dengan...
Minuman Omu dan Kue Kering tradisional Gorontalo
Diniyohu, Ilabulo, Binthe Biluhuta, Dabu-Dabu Sagela