Dulu di salah satu daerah di Gorontalo, ada seorang laki-laki bernama Lahilote. Ia tinggal seorang diri. Kegemarannya adalah berburu. Ia berbadan tegap dan memiliki kemauan kuat.
Suatu hari saat berburu, Lahilote mendengar suara ribut-ribut dari kolam yang berada di dalam hutan. Lahilote pun mendekati asal suara itu. Ketika sampai, Lahilote terkejut karena menjumpai tujuh wanita sedang mandi. Setelah mandi, ketujuh wanita cantik tersebut terbang ke angkasa.
Suatu hari, Lahilote menemukan selendang di tengah hutan. Ia pun menyimpan selendang itu dan menyimpannya di rumah. Setelahnya, ia kembali ke hutan untuk berburu. Di sana, ia menjumpai seorang bidadari yang sedang menangis sendirian. Bidadari itu ditinggal teman-temannya terbang ke angkasa. Sambil menangis, bidadari itu mencari selendangnya.
Lahilote kemudian mendekati bidadari itu. Ia pun menghibur bidadari itu dan berjanji akan melindunginya. Nama bidadari itu adalah Boilode Hulawa. Kemudian, keduanya berangkat menuju rumah Lahilote. Singkat cerita, keduanya akhirnya menikah. Setiap harinya, Lahilote bekerja sebagai petani dan pemburu sedangkan Boilode Hulawa mengurus rumah. Lahilote bekerja dengan sangat tekun.
Suatu hari, Boilode Hulawa teringat pada kahyangan dan sahabat-sahabatnya. Ia tak henti-hentinya merindukan negeri asalnya. Namun, ia tidak bisa berbuat apa-apa karena selendangnya sudah tidak ada.
Menyadari suaminya bekerja keras setiap hari, Boilode pun berusaha membantu meringankan beban suaminya. Menggunakan ilmu kesaktiannya sebagai bidadari, ia bisa menyediakan aneka lauk pauk yang lezat.
Suatu ketika, Boilode hendak mengambil beras di lumbung. Tanpa sengaja, ia menemukan selendangnya. Alangkah gembira hatinya karena sebentar lagi bisa berjumpa dengan kawan-kawannya. Tapi sebelum pergi, ia hendak berpamitan dulu dangan suaminya.
Begitu bertemu, Boilode mengutarakan keinginannya. Lahilote sedih, namun tak bisa menghalangi kepergian istrinya. Melihat itu, Boilode berjanji sesekali akan turun ke bumi dan bertemu dengan Lahilote. Setelahnya, Boilode pun terbang ke angkasa, sedangkan Lahilote sedih menatap kepergian istrinya.
sumber : https://dongengceritarakyat.com/macam-macam-cerita-legenda-rakyat-dari-gorontalo/
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang