Upacara menolak wabah penyakit atau dalam bahasa Gorontalo disebut molembo'o adalah upacara yang dilaksanakan untuk memberi makan kepada setan yang dipercaya oleh penduduk sebagai penyebab penyakit. Upacara ini dilaksanakan pada tanggal 11,13,15,17 bulan di langit dan waktunya bertepatan dengan sholat maghrib karena pada saat sholat maghrib, setan berada di tempatnya sehingga mudah untuk dijinakkan. Tempat pelaksanaan upacara: di lereng gunung, di bawah pohon besar, di pinggir sungai/danau/laut (tempat-tempat ini paling disukai setan). Bahan yang disiapkan: gendang, kain merah, nyiru, tembakau, saguer (bohito), mayang pinang, ayam panggang, telur rebus, nasi kuning, nasi merah, dan jeruk. Selanjutnya, orang yang mahir berhubungan dengan setan (wombua) membakar kemenyan sambil bersiul lalu dia berteriak memanggil raja setan dan anak buahnya. Setelah itu, gendang dipukul 7 kali, orang-orang yang kemasukan setan atau kesurupan masuk ke balai (banthayo) dengan gerakan setan. Panggoba masuk di tengah-tengah mereka sambil mnyanjung setan. Saat itu gendang dihentikan. Lagu pertama berbunyi: bukan nanti dengan bunyi-bunyian kita beramai-ramai, biar dengan setan asalkan penyakit sembuh. Dilanjutkan dengan lagu kedua, saat itu panggoba dan semua yang kemasukan setan mencelupkan tangannya ke dalam tempurung yang berisi air dan menyanyi berbalas-balasan diiringi gendang . Upacara ini berlangsung sampai penyakit sembuh. Upacara diakhiri dengan mohilihu (menghanyutkan), semua perlengkapan dan peralatan yang dipakai dalam upacara dimuat di rakit/perahu lalu dihanyutkan ke laut. Fungsi sosial dari upacara ini: gotong royong dan kebersamaan masyarakat dalam menyediakan bahan yang diperlukan, pembersihan lingkungan dari segala bencana dan penyakit.