tahun baru
413 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Permainan Famaikara
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sumatera Utara

Famaikara dapat digolongkan kepada permainan yang bersifat edukatif, karena itu harus dilatihkan kepada seluruh anak-anak sebagai alat sosialisasi untuk mengenal dan membiasakan diri dengan kehidupan masyarakat. Dikatakan demikian karena melalui permainan ini hendak ditumbuhkan kebiasaan-kebiasaan melempar secara tepat untuk mengenai sasaran, sebagai modal agar dapat membidik, menombak dan memarang dengan senjata secara tepat ke arah sasaran. Hal ini amat diperlukan di dalam pekerjaan-pekerjaan apapun sesudah dewasa nanti. Kata Famaika dapat diuraikan sebagai fa + mai + kara yang sama dengan ber + main + batu. Nama ini dapat dicocokkan dengan permainan itu sendiri, yang memang menggunakan batu di dalam melaksanakannya. Permainan ini dapat dimainkan oleh seluruh anak-anak di dalam masyarakat Nias karena di dalam masyarakat tidak dikenal kelas-kelas yang memisahkan yang satu dari yang lainnya Famaikara ini sudah cukup tua umurnya, terbukti dari sudah lamanya masyarakat mengenalnya....

avatar
Widra
Gambar Entri
Bandrek Sorbat
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Utara

Bandrek merupakan minuman yang sering diincar bagi teman-teman yang ingin menikmati kehangatan di malam hari bagi beberapa orang di Kota Medan. Salah satu bandrek yang paling sering dikunjungi di Kota Medan adalah Bandrek Sorbat yang lokasinya berada di Jalan Gatot Subroto (Sebelum Plaza Medan Fair). Bandrek merupakan sejenis minuman yang dimasak dengan bahan kaya rempah seperti jahe, serai, kayu manis, buah pala, dan lain sebagainya. Kata Sorbat sendiri merupakan bahasa Pakistan yang artinya bandrek. Owner Bandrek Sorbat (biasa dipanggil Umar), merupakan generasi kedua dari Bandrek Sorbat yang pada awalnya berjualan di kaki lima Plaza Medan Fair dengan menggunakan sepeda ontel tahun 1986. Bisnis Bandrek ini dimulai oleh Bapak Salim (ayah dari bang Umar), yang tetap gigih berjualan hingga tahun 1992. Perjalanan kisah Bandrek Sorbat ini bisa dibilang mengesankan, kata bang Umar, sejak tahun 1997 mereka mengganti sepeda ontel dengan becak barang, lalu tahun 2005 upgrade ke Becak Motor...

avatar
Hokker
Gambar Entri
Tugu Makam Raja SIlahisabungan
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Utara

Raja Silahisabungan memiliki dua istri. Istri pertama bernama Pinggan Matio boru Padang Batangari dan bermukim di Silalahi Nabolak, sedangkan istri kedua bernama Milingling boru Mangarerak. Dari boru Pinggan Matio, Raja Silahisabungan memiliki tujuh putra dan satu putri, sementara dari boru Milingling, Raja Silahisabungan memiliki seorang putra. Total anak keturunan dari Raja Silahisabungan yakni delapan putra dan satu putri. Anak-anak dari istri pertama : Haloho (Loho Raja) Tungkir (Tungkir Raja) Rumasondi (Sondi Raja) Dabutar (Butar Raja) Dabariba (Bariba Raja) Debang (Debang Raja) Pintubatu (Batu Raja) Siboru Deang Namora (putri satu-satunya) Anak dari sitri kedua: Tambun (Tambun Raja) Keterangan Anak-anak dari Raja Silahisabungan: Haloho Raja (Loho Raja) menikah dengan boru tulangnya Rumbani boru Padang Batangari dan bermukim di Silalahi Nabolak. Keturunannya sebagian bermigrasi ke Paropo, Tolping, Pangururan, Parbaba. Haloho memilik...

avatar
Hokker
Gambar Entri
PANE NA BOLON
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Utara

PANE NA BOLON adalah dewa dalam mitologi Batak sebagai penguasa dunia tengah/Banua Tonga. Pane nabolon berbentuk seekor ular naga. Karena kekuasaannya adalah dunia tempat manusia tinggal, ia juga memiliki simbol delapan arah mata angin. Cahayanya Pane Nabolon bisa kelihatan kasat mata di kejauhan langit pada malam hari. Dalam siklus tahunan dia bergerak dari arah; Timur - Selatan - Barat, dan ke Utara. Pada setiap "desa" itu (namanya desa na ualu) dia berdiam dan mendirikan kampung menetap selama kurun waktu 3 (tiga) bulan. Sejak zaman dahulu orang batak sudah mengetahui perjalanan bulan dan bintang setiap harinya. Nujumnya selalu berhubungan dan berdasarkan astrologi. Parhalaan Batak adalah cerminan Pane Na Bolon terkait hukum alam terhadap setiap manusia. Hal-hal apa yang akan terjadi, kelak seperti apa kehidupan seorang anak yang lahir, bagaimana nasib seseorang, sembuh atau tidak penyakit seseorang, dimana posisi barang hilang, serta langkah mujur atau sial kah...

avatar
Hokker
Gambar Entri
Feta Batu, Keajaiban Musik Tradisional dari Nias Selatan
Alat Musik Alat Musik
Sumatera Utara

Semua ukiran dan kehidupan pada zaman megalitik di Nias Selatan, menggunakan batu sebagai unsur bahan utamanya, maka memahat batu menjadi bagian dari kehidupan orang-orang Nias zaman dahulu. Proses memahat tidak hanya menghasilkan bentuk ukiran, tetapi juga bentuk-bentuk bunyi. Terlebih pada jenis bebatuan yang dapat memproduksi bunyi bernada. Lihatlah artefak batu-batu bundar tempat perempuan dahulu menari, ketuklah, lalu dengar varian bunyi nya yang unik. Maka orang-orang Nias Zaman dulu, dapat dikatakan tidak terlepas dari memproduksi unsur bunyi-bunyian yang khas. Dari sinilah, Feta Batu, kreasi musik dari batu itu lahir. perpaduan antara batu dan alat musik tradisi serta modern berpadu, perpaduan nada-nada peradaban. iman. Semua ukiran dan kehidupan pada zaman megalitik di Nias Selatan, menggunakan batu sebagai unsur bahan utamanya, maka memahat batu menjadi bagian dari kehidupan orang-orang Nias zaman dahulu. Proses memahat tidak hanya menghasilkan bentuk ukiran, tetapi...

avatar
As.bookmark
Gambar Entri
Ulos Ragi Hidup
Motif Kain Motif Kain
Sumatera Utara

Secara umum Ulos Ragi Hidup dapat dipakai pada acara adat Batak baik upacara suka dan duka. Pada jaman dahulu dipakai juga untuk “mangupa tondi” (mengukuhkan semangat) seorang anak yang baru lahir. Ulos ini juga dipakai oleh suhut si habolonan (tuan rumah). Ini yang membedakannya dengan suhut yang lain, yang dalam versi “Dalihan Na Tolu” disebut dongan tubu (satu marga). Konon Ulos Ragi Hidup menunjukkan status sosial dan ekonomi seseorang, dulu hanya raja-raja dan masyarakat menengah keatas yang memakainya. Dalam system kekeluargaan orang Batak. Kelompok satu marga ( dongan tubu) adalah kelompok “sisada raga-raga sisada somba” terhadap kelompok marga lain. Ada pepatah yang mengatakan “martanda do suhul, marbona sakkalan, marnata do suhut, marnampuna do ugasan”, yang dapat diartikan walaupun pesta itu untuk kepentingan bersama, hak yang punya hajat (suhut sihabolonan) tetap diakui sebagai pengambil kata putus (putusan terakhir). Jadi dengan menggunakan Ulos Ragi Hidup menjadi satu p...

avatar
Hokker
Gambar Entri
Patung Boraspato Ni Tano - Boru Saniang Naga
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Utara

Dalam kepercayaan Batak kuno, Boraspati ni Tano yang berwujud bengkarung (kadal tanah) adalah dewa penguasa tanah dan pemberi kesuburan, sedangkan Boru Saniang Naga adalah dewi penguasa air dan danau. Bagi masyarakat Batak yang agraris, tanah dan air merupakan dua unsur yang sangat penting untuk dijaga dan dihormati. Berbagai upacara dan ritual rutin diadakan untuk menghormati kedua dewa ini, khususnya menjelang masa tanam, panen, dan bahkan saat membuka huta (pemukiman) baru. Dalam konsep pembuatan patung, Boraspati Ni Tano dalam posisi sedang memandang Boru Saniang Naga hingga wajahnya tersipu. Rambut Boru Saniang Naga menjuntai menggambarkan gelombang air dan di dekatnya ada bentuk mirip seperti gelombang air yang dilambangkan sebagai Aek Natio (air yang jernih - gelombang air danau toba seperti rambut wanita). Base / Landasan Patung Boraspati Ni Tano - Boru Saniang Naga ini berupa plat motif-motif Batak yang berbentuk segitiga (analogi rumah tradisional Batak). Sejak dahul...

avatar
Batakologi
Gambar Entri
Ulos Sibolang
Motif Kain Motif Kain
Sumatera Utara

Ulos Sibolang merupakan sebuah simbol awal mula diciptakannya sandang bagi Orang Batak. Sebelum diciptakannya kain Ulos Sibolang, Orang Batak menggunakan kulit kayu sebagai penutup tubuh. Ulos Sibolang merupakan sebuah permulaan tentang bagaimana nenek moyang Orang Batak membuat kain sebagai tanda kemajuan dalam upaya melindungi dan menutupi tubuh. Ulos Sibolang memiliki beberapa jenis corak dengan komponen warna dalam sehelai kain Ulos Sibolang meliputi biru dan hitam, serta pinggiran (gading) berwarna putih, merah, atau kuning pucat. Dulu, proses pengerjaan satu helai kain Ulos Sibolang memakan waktu kurang lebih satu tahun, setara dengan proses pembangunan satu Rumah Bolon. Kini, Ulos Sibolang kerap digunakan sebagai pakaian pesta karena memiliki nilai jual yang mahal.

avatar
Batakologi
Gambar Entri
Situs Parhutaan Raja Isombaon (Rumahela)
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Menurut sumber yang diperoleh dari hasil ekspedisi Tim Survey Batakologi di Samosir, Situs Parhutaan Raja Isombaon (Rumahela) ditemukan pada tahun 2010 dan sampai pada Festival Wisata Edukasi Leluhur Batak tahun 2024, Situs Parhutaan Raja Isombaon (Rumahela) tetap dijaga dan dirawat oleh Komunitas Rumahela. Ketika Tim Survey Batakologi mengunjungi acara festival yang diselenggarakan dari tanggal 1 Juli hingga tanggal 10 Juli 2024, pada tanggal 5 Juli diadakan acara Misa Inkulturasi yang diselenggarakan menurut Agama Kristen Katolik. Hal ini menjadi informasi yang menarik dimana perpaduan antara agama dan budaya berkolaborasi dalam perayaan suatu ibadah. Adapun Situs Parhutaan Raja Isombaon (Rumahela) berada di bagian timur Pusuk Buhit (Habinsaran) dan diyakini sebagai awal mula peradaban masyarakat Batak yang berasal dari keturunan-keturunan dari Raja Isombaon (anak kedua dari Si Raja Batak), sedangkan di bagian barat (Hasundutan) dihuni oleh keturunan dari Guru Tatea Bulan.

avatar
Batakologi