×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Elemen Budaya

Motif Kain

Provinsi

Sumatera Utara

Asal Daerah

Suku Batak Toba

Ulos Ragi Hidup

Tanggal 23 Jun 2023 oleh Hokker .

Secara umum Ulos Ragi Hidup dapat dipakai pada acara adat Batak baik upacara suka dan duka. Pada jaman dahulu dipakai juga untuk “mangupa tondi” (mengukuhkan semangat) seorang anak yang baru lahir. Ulos ini juga dipakai oleh suhut si habolonan (tuan rumah). Ini yang membedakannya dengan suhut yang lain, yang dalam versi “Dalihan Na Tolu” disebut dongan tubu (satu marga). Konon Ulos Ragi Hidup menunjukkan status sosial dan ekonomi seseorang, dulu hanya raja-raja dan masyarakat menengah keatas yang memakainya.

Dalam system kekeluargaan orang Batak. Kelompok satu marga ( dongan tubu) adalah kelompok “sisada raga-raga sisada somba” terhadap kelompok marga lain. Ada pepatah yang mengatakan “martanda do suhul, marbona sakkalan, marnata do suhut, marnampuna do ugasan”, yang dapat diartikan walaupun pesta itu untuk kepentingan bersama, hak yang punya hajat (suhut sihabolonan) tetap diakui sebagai pengambil kata putus (putusan terakhir). Jadi dengan menggunakan Ulos Ragi Hidup menjadi satu pertanda bahwa yang menggunakannya adalah Suhut atau tuan rumah suatu upacara adat batak.

Dalam pembuatan ulos ragi hidup juga berbeda dengan pembuatan ulos lainnya, keunikannya ulos ini dapat dikerjakan secara gotong royong. Artinya untuk membuat ulos ini melibatkan banyak orang dengan pekerjaan yang berbeda mulai dari awal sampai jadi. Misalnya saja kedua sisi ulos kiri dan kanan (disebut ambi) dikerjakan oleh dua orang. Kepala ulos bagian atas bawah (disebut tinorpa) dikerjakan oleh dua orang pula, nah sedangkan bagian tengah atau badan ulos (disebut tor) dikerjakan satu orang. Bisa dibayangkan untuk menyelesaikan 1 lembar kain ulos di kerjakan oleh 5 orang. Kemudian hasil kerja ke lima orang ini disatukan (disebut diihot) menjadi satu kesatuan yang disebut ulos “Ragi Hidup”.

Tentu timbul pertanyaan mengapa cara pengerjaan pembuatan ulos Ragi Hidup demikian? Faktor inilah yang menjadikan Ulos Ragi Hidup sangat berarti dan mahal. Dahulu kala untuk mengerjakan ulos ini harus selesai dalam waktu tertentu menurut “hatiha” Batak (kalender Batak) pada zamannya. Bila dimulai Artia (hari pertama) selesai di Tula (hari tengah dua puluh).

Fakta lainnya bila siorangtua meninggal dunia, yang memakai ulos ini ialah anak yang sulung sedang yang lainnya memakai ulos “sibolang”. Ulos ini juga sangat baik bila diberikan sebagai ulos “Panggabei” (Ulos Saur Matua) kepada cucu dari anak yang meninggal. Nah pada saat itulah unsur nilai dari ulos Ragi Hidup sama dengan Ulos Jugia.

Juga pada upacara perkawinan Adat Batak, Ulos Ragi Hiduplah yang diberikan sebagai ulos “Pansamot” (untuk orang tua pengantin laki-laki) dan ulos ini tidak bisa diberikan kepada pengantin oleh siapa pun. Menurut informasi di beberapa suku lain seperti Simalungun Ulos Ragi Hidup tidak boleh dipakai oleh kaum wanita.

Fakta lainnya adalah Ulos ini sebagai tanda kepada orangtua yang tidak memiliki anak laki-laki. Jika seorang orang tua (laki-laki) memakai Ulos Pansamot di acara Adat Pernikahan atau Duka (istri meninggal) adalah pertanda bahwa si ayah sudah pernah/ menerima adat atas pernikahan anaknya laki-laki.

Sumber: http://ulosindonesia.com/fakta-fakta-unik-ulos-ragi-hidup-bikin-kamu-bilang-wow/

Ulos Ragi Hidup (Ulos Ragi Idup)

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...