Menjelang Imlek, Ini Dia Yang Biasa Dilakukan Masyarakat Keturunan Cina Benteng. Tradisi Masyarakat Keturunan Tionghoa / Cina Benteng Berbahagialah kita hidup di negeri Indonesia, negeri dengan banyak latarbelakang suku, budaya , agama dan keragaman. Untuk itulah para pendiri bangsa ini memegang slogan yang berbunyi “ Bhinneka Tunggal Ika” Berbeda-beda namun tetap satu jua itulah Indonesia. Tak habis jika kita membicarakan perbedaan, jika kita bisa berfikir positif perbedaan perbedaan itu dapat membuat kita kaya akan khazanah dan wawasan seperti melihat pelangi yang beraneka warna. Masyarakat Keturunan Cina Benteng, secara demografis masyarakat ini terletak di Kota atau kabupaten Tangerang namun kini seiring waktu sudah menyebar keberbagai wilayah lainnya. Secara singkat keturunan Cina Benteng adalah keturunan cina atau tionghoa yang tinggal di Benteng. nama lama kota Tangerang. Saat itu terdapat sebuah benteng Belanda di kota Tangerang di pinggir sungai...
Ondel-ondel merupakan pertunjukan dari Jakarta yang sering ditampilkan di jalan-jalan untuk menghibur warga. Ondel-ondel biasa diiringi musik gambang kromong. Ondel ondel selalu berpasangan yaitu laki-laki dan perempuan. Boneka ondel-ondel tingginya kurang lebih 2m dan menggunakan baju adat betawi. Boneka yang laki-laki mukanya berwarna merah dan pakaiannya berwarna gelap sedangkan yang perempuan mukanya berwarna putih dengan pakaian berwarna terang. Ondel-ondel diisi oleh satu orang yang dapat menggerakkan boneka sambil berjalan keliling kota. Pertunjukan ini biasa ditemukan di pusat-pusat kota yang ramai. Biasanya di Jakarta ondel-ondel dijadikan sarana untuk mencari nafkah.
Gereja Katedral Jakarta atau Gereja Santa Maria Pelindung Diangkat Ke Surga atau dalam Bahasa Belanda ( De Kerk van Onze Lieve Vrouwe ten Hemelopneming ) adalah salah satu gereja yang sudah ada cukup lama di Indonesia. Gereja setinggi 60m ini diresmikan pada 21 April 1901 oleh Mgr . Edmundus Sybradus Luypen , S.J., seorang Vikaris Apostolik ( Pimpinan dalam hierarki G ereja Katolik ). Gaya arsitektur yang digunakan pun merupakan tren di Eropa pada saat itu (1800-1900an), Neo-Gothic. Jika kalian dapat menyempatkan diri untuk mengunjungi Gereja ini, kalian akan melihat disetiap jendela memiliki lengkungan dimana itu merupakan salah satu ciri dari gaya arsitektur Neo-Gothic , bahan-bahan yang digunakan beragam macam, dan kaya akan warna dan dekorasi. Namun, Gereja Katedral yang sekarang kita lihat ini bukanlah bentuk yang sebenarnya pada saat peresmian pertama kali. Peresmian pertama kali Gereja ini adalah pada Februari 1810. Banyak kejadian-kejad...
Opor ayam betawi merupakan makanan khas dari indonesia. Seperti namanya, masakan ini berasal dari suku Betawi yang tinggal di Jakarta. Cara membuatnya pun cukup mudah. Bahan-bahan yang harus dipersiapkan sebelum memasak: Ayam 1 ekor yang sudah dibersihkan Daun salam sebanyak 2 lembar Serai 1 batang yang sudah dimemarkan Lengkuas sepanjang 1 cm yang juga dimemarkan Kayu manis sebanyak 4 cm Santan dari 1 butir kelapa sebanyak 750 cc Minyak goreng secukupnya aja Bumbu opor ayam khas Betawi yang harus dihaluskan: Bawang merah sebanyak 10 butir Bawang putih 4 siung Ketumbar sebanyak 1 sendok makan Jintan 10 butir Merica bulat sebanyak ½ sendok teh Jahe 2 cm Kunyit 2 cm Garam sesuai selera atau secukupnya Langkah membuatnya: pertama kita potong terlebih dahulu ayam sesuai selera Lalu gorenglah dalam minyak sampai warnanya menjadi ke...
Permainan Lempar Sendal adalah permainan yang sangat sederhana. Hanya membutuhkan lapangan yang lumayan luas (sekitar lapangan badminton), sendal jepit, dan kapur. Permainan ini dapat dimainkan dengan minimal dua orang, tetapi semakin banyak yang bermain maka semakin seru permainannya. Permainan ini dilakukan dengan cara setiap pemain melempar sendal secara bergantian, tetapi sendal tidak boleh melayang, harus “meleret” di tanah. Jika sendal melayang, makan pada ronde tersebut pemain tersebut tidak mendapat poin. Yang paling jauh melempar sendal akan mendapat poin paling banyak, tetapi pemain tidak boleh melempar sendal melewati garis yang sudah ditandai dengan kapur. Jarak dari pemain ke batas garis kapur adalah sekitar 10 meter, tetapi bisa berubah sesuai kesepakatan pemain. Jika pemain melempar sendal melewati batas kapur, maka pemain tersebut tidak mendapatkan poin pada ronde tersebut. Permainan ini dimainkan biasanya dengan 5 ronde, namun bisa berubah sesua...
Kebaya Encim Kebaya Encim merupakan salah satu pakaian adat Betawi. Kebaya ini biasa digunakan oleh nyai-nyai/ibu-ibu Betawi kalangan masyarakat atas/mampu dikarenakan harganya yang cukup mahal. Kebaya encim ini dipakai pada waktu-waktu tertentu saja, seperti pada saat ada pernikahan, hari Raya, dan pada saat berkabung. Warna-warna kain dari kebaya encim ini berwarna cerah, seperti merah, kuning, hijau, dan orange. Seperti yang bisa kita lihat pada acara Abang-none Jakarta , para None memakai kebaya encim berwarna cerah. #OSKMITB2018
Kalijodo adalah tempat yang sangat ikonik di Jakarta. Berlokasi di sekitar Jalan Kepanduan II, Kelurahan Pejagalan Kecamatan Penjaringan, di sepanjang bantaran Banjir Kanal Timur, daerah ini tak pernah hilang dari ingatan warga Jakarta. Nama ini berasal dari kata Kali dan Jodoh . Tentunya, hal ini karena di jaman dulu, daerah ini rutin dijadikan tempat terlaksananya kebudayaan orang Tionghoa untuk mencari jodoh. Kebudayaan ini biasanya dihadiri oleh pemuda pemudi dan seringkali diakhiri dengan adanya hubungan seksual antara dua sejoli. Hal inilah yang menjadi penyebab utama dari keadaan Kalijodo di era selanjutnya. Sejak dulu, warga selalu mempunyai kesan tersendiri terhadap daerah ini. Pada awalnya, kesan yang muncul adalah kesan buruk dari daerah ini. Kesan buruk jelas ada karena daerah ini dulunya merupakan tempat kehidupan gemerlap kota Jakarta. Tempat ini sering disebut sebagai "Lokalisasi Kalijodo". Berdasarkan reportase yang dilakukan oleh TV One pada tahun 2011 , dapat kita...
Masjid Al Alam terletak di Jl. Marunda RT.09 / RW.01, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Masjid ini merupakan salah satu masjid kuno di Jakarta yang memiliki nilai sejarah yang tinggi. Konon masjid ini dibangun oleh Wali Songo saat menempuh perjalanan dari Banten ke Jawa. Karena itu, masjid ini memiliki sebutan lain Masjid Al-Auliya, atau masjid yang dibangun oleh wali Allah. Dalam kisah lain disebutkan bahwa masjid ini didirikan oleh Fatahillah dan pasukannya pada tahun 1527 M, setelah Portugis berhasil dikalahkan di Sunda Kelapa. Masyarakat sekitar meyakini bahwa masjid ini dibangun hanya dalam rentang waktu satu hari. Masjid ini juga memiliki peran dalam perlawanan Nusantara dengan bangsa penjajah. Pada tahun 1628 – 1629 M, prajurit kerajaan Mataram yang dipimpin oleh Adipati Bahurekso akan menyerang markas VOC. Sebelum penyerangan, para prajurit terlebih dahulu singgah di Marunda untuk mengatur srategi. Dari situlah muncul nama Marunda, yang m...