Berbahagialah kita hidup di negeri Indonesia, negeri dengan banyak latarbelakang suku, budaya , agama dan keragaman. Untuk itulah para pendiri bangsa ini memegang slogan yang berbunyi “ Bhinneka Tunggal Ika” Berbeda-beda namun tetap satu jua itulah Indonesia.
Tak habis jika kita membicarakan perbedaan, jika kita bisa berfikir positif perbedaan perbedaan itu dapat membuat kita kaya akan khazanah dan wawasan seperti melihat pelangi yang beraneka warna.
Masyarakat Keturunan Cina Benteng, secara demografis masyarakat ini terletak di Kota atau kabupaten Tangerang namun kini seiring waktu sudah menyebar keberbagai wilayah lainnya. Secara singkat keturunan Cina Benteng adalah keturunan cina atau tionghoa yang tinggal di Benteng. nama lama kota Tangerang. Saat itu terdapat sebuah benteng Belanda di kota Tangerang di pinggir sungai Cisadane, difungsikan sebagai pos pengamanan mencegah serangan dari Kesultanan Banten, benteng ini merupakan Benteng terdepan pertahanan Belanda di pulau Jawa.
Artikel ini tidak akan membahas lebih dalam tentang sejarah tersebut, kami akan mengupas kebiasaan atau budaya apa saja yang biasa dilakukan Masyarakat Cina atau Tionghoa Benteng ini menjelang hari raya Imlek.
1. Nyawang ( Bersih-bersih rumah )
Salah satu keunikan dari masyarakat Cina Benteng (Ciben) yaitu memiliki satu bahasa tersendiri yang mungkin jika dikumpulkan bisa menjadi kamus tersendiri. Nyawang yang jika diarti-katakan berarti bersih-bersih rumah. Kegiatan ini menjadi kegiatan tahunan yang selalu dilakukan. Mulai dari membersikan langit-langit rumah, ruang tamu dan sebagainya. Banyak hal positif tentunya dalam kegiatan ini. Salah satunya adalah guna menyambut tahun yang baru semua harus disiapkan dengan hati yang bersih, tentunya juga dengan keadaan rumah yang bersih pula untuk menyambut tamu-tamu dan rezeki yang akan datang ditahun yang baru.
2. Sembayang Ce It / Sembayang Imlek
Masyarakat Ciben erat hubungannya dengan tradisi keturunan, bahkan diantaranya masih sulit membedakan mana yang tradisi keturunan dengan agama. Tradisi kedua yang biasanya dilakukan adalah sembayang Ce It. Tradisi ini syarat akan penghormatan kepada leluhur yang telah tiada. Kegiatan ini dilakukan guna menghormati para leluhur yang sudah meninggal. Banyak hal yang bisa kita dapat pada tradisi ini, salah satunya kebersamaan keluarga, masih beberapa dijumpai ketika menjelang sembhayang ini mengumpulkan seluruh anggota keluarga untuk saling kerja sama mempersiapkan makanan-makanan untuk sembhayang. Jarang bukan bisa berkumpul dengan keluarga semuanya?. Serta kita bisa mengingat kembali para leluhur yang sudah tiada melakukan “pattidana” atau pelimpahan jasa kepada mereka.
3. Bikin Kue
Ada beberapa sajian khas yang hingga kini masih menjadi “trending chart” deretan sajian-sajian imlek, seperti Kue Nastar, kue keranjang (kue cina), dodol, dan masih banyak lagi. Biasanya kue-kue tersebut dibuat sendiri bersama keluarga 2-3 minggu sebelum imlek. Memang saat ini sudah mudah sekali menemukan kue dipasaran tapi membuat kue sendiri bersama keluarga tentu menjadi moment tahunan yang tidak bisa terlupakan.
4. Beli Baju Baru
Tahun baru, baju baru. Sepertinya sudah tertanam dipikiran. Tak heran pusat perbelanjaan sangat senang menyambut hari ini. Baju Merah menjadi andalan setiap tahunnya. Karna memang warna merah simbol untuk menyambut tahun yang baru dan dapat membawa keberuntungan dan mengusir kesialan.
5. Angpao dan Tukar Uang Baru
Angpao adalah salah satu “ikon” kuat untuk hari imlek. Karena secara tradisi sudah kewajiban bagi yang sudah berkeluarga/menikah untuk memberikan angpao kepada saudara-saudara juga kepada orangtua. Tentunya untuk berjalan lancar kita perlu menyiapkan angpao-angpao tersebut sesuai kebutuhan. Dan Uang dengan cetakan baru yang masih kaku menjadi incaran untuk dimasukan kedalam angpao tersebut.
Apa lagi yang terlewat dari 5 hal ini, pasti ada yang terlewat karna penulis menulis berdasarkan pengalaman pribadi. Mohon maaf apabila ada hal yang kurang sesuai. Banyak hal-hal positif yang kita bisa ambil dari berbagai kegiatan tradisi yang ada. Jika bukan kita yang meneruskan tradisi-tradisi tersebut. siapa lagi?
Selamat menyambut Imlek 2015 atau tahun Kambing ini. Semoga berkah kejayaan, kesehatan dan kesuksesan selalu menyertai anda.
Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati
Bangunan GKJ Pakem merupakan bagian dari kompleks sanatorium Pakem, yang didirikan sebagai respon terhadap lonjakan kasus tuberculosis di Hindia-Belanda pada awal abad ke-20, saat obat dan vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan. Sanatorium dibangun untuk mengkarantina penderita tuberculosis guna mencegah penularan. Keberadaan sanatorium di Indonesia dimulai pada tahun 1900-an, dengan pandangan bahwa tuberculosis adalah penyakit yang jarang terjadi di negara tropis. Kompleks Sanatorium Pakem dibangun sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan kapasitas di rumah sakit zending di berbagai kota seperti Solo, Klaten, Yogyakarta, dan sekitarnya. Lokasi di Pakem, 19 kilometer ke utara Yogyakarta, dipilih karena jauh dari keramaian dan memiliki udara yang dianggap mendukung pemulihan pasien. Pembangunan sanatorium dimulai pada Oktober 1935 dan dirancang oleh kantor arsitektur Sindoetomo, termasuk pemasangan listrik dan pipa air. Sanatorium diresmikan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada 23...
Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 Masukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap
Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...
Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.