 
            Putri Gading Cempaka adalah putri bungsu Raja Ratu Agung yang berasal dari Kerajaan Majapahit. Menurut cerita, Putri Cempaka adalah leluhur dari raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Sungai Lemau, Bengkulu Utara. Dahulu, di daerah Bengkulu Tinggi yang sekarang termasuk ke dalam wilayah Provinsi Bengkulu, pernah berdiri sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Sungai Serut. Pendiri sekaligus raja pertama kerajaan ini bernama Ratu Agung, yaitu seorang pangeran yang berasal dari Kerajaan Majapahit di Jawa. Konon, ia merupakan penjelmaan dewa dari Gunung Bungkuk yang bertugas mengatur kehidupan di bumi. Ratu Agung memerintah negeri itu dengan arif dan bijaksana. Walaupun rakyat yang diperintahnya adalah bangsa Rejang Sawah yang memiliki perawakan tinggi, tegap, dan besar, ia tetap sebagai raja yang disegani oleh seluruh rakyatnya. Ratu Agung mempunyai enam orang putra dan seorang putri. Keenam putra tersebut adalah Kelamba Api atau Raden Cili, Manuk Mincur, Leman...
 
                     
            Pada dahulu kala di daerah Lebong, Provinsi Bengkulu, Indonesia pernah berdiri sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Kutei Rukam. Pada suatu hari, keluarga kerajaan ini dilanda kepanikan luar biasa, karena putra mahkota menghilang pada saat melakukan prosesi upacara mandi bersama dengan calon istrinya di Danau Tes. Dikisahkan di sebuah daerah di Bengkulu, Indonesia, berdiri sebuah kerajaan bernama Kutei Rukam yang dipimpin oleh Raja Bikau Bermano . Raja Bikau Bermano mempunyai delapan orang putra. Pada suatu waktu, Raja Bikau Bermano melangsungkan upacara perkawinan putranya yang bernama Gajah Meram dengan seorang putri dari Kerajaan Suka Negeri yang bernama Putri Jinggai . Mulanya, pelaksanaan upacara tersebut berjalan lancar. Namun, ketika Gajah Meram bersama calon istrinya sedang melakukan upacara prosesi mandi bersama di tempat pemandian Aket yang berada di tepi Danau Tes, tiba-tiba keduanya menghilang. Tida...
 
                     
            Danau Tes adalah sebuah danau terbesar di Provinsi Bengkulu yang terbentang antara dua buah dusun adat suku Rejang, yaitu: dusun adat Kutei Donok (Desa Tengah) dan dusun adat Tes. Danau ini terletak di kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong, dan berada di lereng pegunungan Bukit Barisan dengan ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Secara geografis topografi Danau Tes dan daerah di sekitarnya adalah lereng perbukitan dengan ketinggian menengah (sekitar 500 meter di atas permukaan laut), hal ini praktis menjadikan Danau Tes dan daerah sekitarnya memiliki cuaca yang sejuk dengan curah hujan yang kebanyakan adalah merata sepanjang tahun. Konon, Danau Tes ini dulunya merupakan aliran Sungai Air Ketahun. Namun, karena terjadi suatu peristiwa, aliran itu berubah menjadi danau. Dikisahkan di Dusun Kutei Donok, Tanah Ranah Sekalawi (atau daerah Lebong sekarang ini), hidup seorang sakti bersama seorang anak laki-lakinya. Oleh masyarakat Kutei Donok, orang sakti itu dipanggi...
 
                     
            Batik Basurek berarti batik yang bersuratkan atau bertuliskan. Sebutan tersebut bukan tanpa alasan, melainkan karena sebagian motifnya dibuat dengan huruf Kaganga atau huruf asli Bengkulu, dan kaligrafi Arab. Bahkan ada yang motifnya mengambil potongan ayat suci Al Quran. Namun, batik jenis ini tidak boleh sembarangan dipakai. Biasanya hanya dipergunakan sebagai pajangan dan Upacara Adat. Batik Basurek ini terdiri dari berbagai macam motif yaitu: Motif Kaligrafi Arab Motif Raluang Paku Motif Rafflesia Motif Burung Kuau Motif Rembulan
 
                     
            ALKISAH pada zaman dahulu, di daerah Bengkulu Tinggi, pernah berdiri sebuah kerajaan bernama Kerajaan Sungai Serut. Ratu Agung, seorang pangeran dari Kerajaan Majapahit, merupakan pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Sungai Serut. Konon, ia merupakan penjelmaan dewa dari Gunung Bungkuk yang bertugas mengatur kehidupan di bumi. Ratu Agung memerintah Kerajaan Sungai Serut dengan arif bijaksana. Ia sangat disegani oleh rakyatnya, meskipun rakyat yang dipimpinnya adalah bangsa Rejang Sawah yang memiliki perawakan tinggi besar. Ratu Agung mempunyai enam orang putra dan seorang putri. Keenam putra Ratu Agung adalah Kelamba Api atau Raden Cili, Manuk Mincur, Lemang Batu, Tajuk Rompong, Rindang Papan, Anak Dalam, dan yang paling bungsu adalah seorang putri bernama Putri Gading Cempaka. Menurut cerita, kerajaan Sungai Serut menjadi terkenal hingga ke berbagai negeri bukan saja karena kepemimpinan Ratu Agung, tetapi juga oleh kecantikan Putri Gading Cempaka. Meski usia Putri...
 
                     
            Di sebuah dusun di Renah Sekelawi ada seorang pemuda yang bernama Sutan Indah, ayahnya bernama Ratu Panjang, seorang kepala dusun yang di segani dan dihormati oleh rakyatnya. Sutan Indah dikenal sebagai sosok yang sangat pemalas, ia tidak pernah membantu ayahnya berkerja di sawah dan di ladang, oleh karena itu ia tidak diacuhkan oleh ayahnya, meskipun ia adalah anak tunggal. Hanya kepada ibunya Sutan Indah berani mengadu, ayahnya sibuk dengan sawah dan ladang serta sibuk memikirkan kesejahteraan kampungnya. Setiap hari Sutan indah menelusuri tebing sungai memperhatikan ikan-ikan yang berenang dalam air, ia duduk di atas batu, memperhatikan burung-burung meloncat dari dahan ke dahan di atas ranting dan di dalam semak belukar di sekelilingnya. Ia mengamati bajing (tupai) jantan dan betina bergelut di buluh (bambu), yang ujung daunnya menjuntai menyapu air yang deras dan mengalir di sela batu-batu. Jika hari terasa panas Sutan Indah terjun ke dalam air berenang ke sana ke...
 
                     
            Delapan orang berpakaian serba hitam berbaris dua di atas sebuah panggung pertunjukkan, satu bubu sejenis alat perangkap ikan yang terbuat dari rautan bambu dijalin rotan tampak diselubungi pakaian berwarna hitam. Setelah memberi hormat kepada penonton, delapan pria ini duduk, satu orang memegang alat tangkap ikan itu, satu lagi memegang jalinan lidi kelapa yang dipukul ke sebuah triplik berukuran kecil dan menghasilkan bebunyian. Si pemukul tersebut selain memukulkan lidi kelapa ke triplek menghasilkan bunyi tampak bernyanyi dengan bahasa "suku lembak delapan". Menakjubkan, saat triplek dipukul menghasilkan bunyi, alat tangkap ikan tersebut mendadak seperti menari melompat-lompat, seperti ada sesuatu yang tak terlihat mata menggerakkan bubu itu melompat-lompat. Si pemegang bubu tampak berusaha memegang alat tangkap ikan itu, semakin keras lidi yang dijalin sedemikian rupa dengan benang tiga warna yakni, hitam, merah dan putih, memukul triplek menghasilkan bebunyian, maka se...
 
                     
            Alkisah, tersebutlah seorang raja yang bertakhta di daerah Teluk Dalam. Raja Simangolong namanya . Sang Raja mempunyai seorang anak perempuan yang sangat cantik wajahnya yang bernama Sri Pandan. Sri Pandan tidak hanya cantik jelita wajahnya . Namun juga terampil pula ia bekerja, ia pandai menenun, menganyam tikar dan terbiasa pula menumbuk padi. Kecantikann Sri Pandan begitu tersebar . Tidak hanya diketahui rakyat , melainkan para pemuda dari negeri lain. Raja Simangolong sangat berharap, putrinya itu akan menikah dengan pangeran dari negeri lain . dengan demikian hubungan persahabatan dengan negeri lain akan dapat terjalin dengan baik. Raja simangolong amat gembira ketika akhirnya datang lamaran dari kerajaan Aceh. Raja aceh meminang Sri Pandan untuk dinikahkan dengan pangeran Aceh yang telah dinobatkan sebagai putra mahkota. Namun demikian Raja Simangolong tidak serta mertamenerima lamaran itu sebelum meminta pendapat putrinya terlebih dahulu. Oleh karena itu ia meminta wakt...
 
                     
            Pada zaman dahulu kala, di kaki sebuah gunung di daerah Bengkulu hidup seorang janda tua bersama dengan tiga orang anaknya. Mereka hidup sangat kekurangan di sebuah gubug tua berdinding anyaman bambu dan beratap daun rumbia. Untuk dapat menyambung hidup sang janda beserta anak-anaknya menjual buah-buahan hasil kebun mereka yang tidak seberapa luas. Suatu hari sang janda tua itu sakit keras. Ia lalu dibawa berobat ke orang pintar yang ada di desanya. Kata sang orang pintar, dia harus diberi ramuan khusus berupa daun-daunan hutan yang dimasak secara gaib dari bara yang ada di puncak gunung. Apabila hal itu tidak segera dilakukan, maka penyakitnya semakin bertambah parah dan akan berujung pada kematian. Alangkah sedihnya anak-anak sang janda mendengar berita tersebut. Mereka menjadi sedih karena konon bara yang ada di puncak gunung itu dijaga oleh seekor ular gaib bernama n’Daung. Ular itu dipercaya oleh penduduk sekitar akan memangsa siapa saja yang mencoba mendekati bara....
