Delapan orang berpakaian serba hitam berbaris dua di atas sebuah panggung pertunjukkan, satu bubu sejenis alat perangkap ikan yang terbuat dari rautan bambu dijalin rotan tampak diselubungi pakaian berwarna hitam. Setelah memberi hormat kepada penonton, delapan pria ini duduk, satu orang memegang alat tangkap ikan itu, satu lagi memegang jalinan lidi kelapa yang dipukul ke sebuah triplik berukuran kecil dan menghasilkan bebunyian.
Si pemukul tersebut selain memukulkan lidi kelapa ke triplek menghasilkan bunyi tampak bernyanyi dengan bahasa "suku lembak delapan". Menakjubkan, saat triplek dipukul menghasilkan bunyi, alat tangkap ikan tersebut mendadak seperti menari melompat-lompat, seperti ada sesuatu yang tak terlihat mata menggerakkan bubu itu melompat-lompat.
Si pemegang bubu tampak berusaha memegang alat tangkap ikan itu, semakin keras lidi yang dijalin sedemikian rupa dengan benang tiga warna yakni, hitam, merah dan putih, memukul triplek menghasilkan bebunyian, maka semakin kencang pula bubu itu melompat. Saat si pemukul dan pemegang bubu lelah maka akan terus diganti dengan pria lain yang berpakaian serba hitam, mereka terus bernyanyi dan berputar-putar, ke mana pun si pemukul berlari maka bubu yang diselimuti pakaian hitam itu mengikuti sambil melompat. Permainan akan berhenti saat bubu tersebut terjatuh atau bubu rusak dan patah.
Inilah jenis permainan rakyat masyarakat Suku Lembak Delapan, salah satu suku yang menempati wilayah Provinsi Bengkulu. Permainan rakyat tradisional tersebut dinamakan "Luko Gilo" atau "bubu gila". Menyaksikan permainan khas rakyat tersebut sudah langka saat ini di tengah derasnya permainan berbasis teknologi tinggi dan individualistik.
Husni Thamrin, pemimpin kelompok permainan itu, saat dijumpai usai pertunjukan mengisahkan, permainan itu tercipta oleh leluhur mereka Suku Lembak Delapan. Menurut Husni, ada semacam mantera yang memang mereka ucapkan saat memainkan permainan rakyat itu. Mereka meyakini yang menggerakkan bubu tersebut adalah roh dari leluhur yang mereka panggil. "Yang menggerakkan bubu itu adalah roh leluhur kami," kata Husni Thamrin, Sabtu (29/11/2014).
Untuk mempelajari permainan tersebut dibutuhkan waktu sekitar satu bulan dan ada beberapa hafalan mantera yang harus diingat. Selebihnya tak ada syarat khusus. "Dahulu permainan ini dilakukan saat petani selesai panen, ada pesta pernikahan, sifatnya ini permainan menghibur masyarakat," katanya.
Memang dibutuhkan semacam pawang yang ditugaskan untuk mengantisipasi bila pemain mengalami kerasukan. Bahkan, tidak saja pemain, penonton pun bisa mengalami kerasukan. Permainan ini nyaris sama seperti kuda lumping. "Tak banyak generasi muda yang mau mempelajari permainan ini, kami khawatir permainan rakyat ini akan hilang jika tak dilestarikan," kata Husni.
Husni menjelaskan, bila durasi permainan panjang biasanya para penonton ikut dilibatkan untuk memegangi bubu yang melompat secara misterius itu, sekadar membuktikan jika melompatnya bubu tersebut bukan rekayasa pemain.
Sementara itu Edo, salah seorang penonton yang sudah 30 tahun tinggal di Bengkulu mengaku baru kali ini menyaksikan permainan Bubu Gila. "Ini pertama kali saya menyaksikannya. Menurut saya untuk kelestarian budaya permainan ini perlu terus dipelajari terutama generasi muda," katanya.
sumber: https://travel.kompas.com/read/2014/11/30/092500127/.Bubu.Gila.Permainan.Rakyat.Suku.Lembak.Delapan.Bengkulu
#SBJ
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...