guru
116 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Asal Mula Si Raja Batak
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Pusuk Buhit, atau yang lebih kita kenal dengan nama Gunung Toba, adalah gunung yang memiliki tinggi 1.500 meter diatas permukaan laut dan 1.077 meter dari permukaan Danau Toba. Ada tiga kecamatan yang berada langsung di bawah gunung tersebut, yakni Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kecamatan Pangururan, dan kecamatan Harian Boho. Cerita ini berawal dari Siboru Deak Parujar yang turun dari langit ke bumi. Dia terpaksa meninggalkan kahyangan karena tidak suka dijodohkan dengan Siraja Odap-odap. Padahal, mereka berdua sama-sama keturunan dewa. Dengan alat tenun dan benangnya, Siboru Deak Parujar pun yakin akan menemukan suatu tempat persembunyian di benua bawah. Hasilnya, dia pun terpaksa meminta bantuan melalui burung suruhan Sileang-leang Mandi agar Dewata Mulajadi Nabolon mau mengirimkan sekepul tanah untuk ditekuk dan dijadikan tempatnya berpijak. Namun, setelah beberapa kali ditekuk, tempat pijakan itu selalu diganggu oleh Naga Padoha Niaji. Raksasa ini sama jelek seperti...

avatar
OSKM18_16518357_Tifany Saulina Nababan
Gambar Entri
Anakkon Hi Do Hamoraon Diau
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Sumatera Utara

Anakkon Hi Do Hamoraon Diau Ai tung soboi peau inang da, Tu paredang-edangan.. Tarsongon dongan-dongan ki da, Na lobi paccarian.. Alai sude na gelleng ki da, Dang jadi hahurangan.. Anakkon ki.. do naum arga di au.. Nang sotarihutton, Au pe akka dongan, Da na pola marsak au disi.. Alai anakkonki da,dang jadi hatinggalan, Sian dongan magodang nai.. Hugogo pe maccari, arian nang bodari, Lao pasikkolahon gelleng ki.. Ai ikkon marsikkola, do satimbo timbona, Sittap ni na tolap gogoki.. Marhoi-hoi pe au lao dao, Tu dolok tu toruan.. Mangalului ngolu-ngolu, Naboi parbodarian.. Asal ma sahat gellengki da, Sai sahat tu tujuan.. Anakkon ki.. do hasangapon di au... Lagu asal Sumatera Utara ini mungkin sangat familiar didengar oleh orang berdarah batak. Lagu ini diciptakan oleh Natum Situmorang, namun dipopulerkan oleh Victor Hutabarat. Lagu ini menceritakan tentang seberapa cinta dan perjuangan orangtua dalam mendorong anaknya m...

avatar
OSKM18_16618275_Jonathan Simorangkir
Gambar Entri
Minuman Tuak Dalam Adat Batak Toba
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Utara

Tuak adalah suatu jenis minuman beralkohol Nusantara yang dihasilkan dari hasil fermentasi nira kelapa atau jenis pohon lain penghasil nira (seperti aren) serta beras. Minuman ini berasal dari beberapa daerah di Indonesia seperti Sumatera Utara, Bali, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara. Tuak memiliki kekhasan dari masing-masing daerah asalnya. Khusus untuk tradisi Batak, minuman ini sering ada saat acara adat, acara kekeluargaan, di lapo (tempat makan orang Batak), dan juga sebagai jamuan kepada tamu. Popularitas minuman tuak di kalangan Batak Toba menjadikan tuak sebagai minuman khas dan simbolis dari suku Batak. Fungsi tuak dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Batak Toba sering dibahas, namun studi mengenai tuak yang berfokus pada aspek sosial-budaya Batak masih kurang. Tuak yang biasa digunakan dalam adat Batak adalah tuak tangkasan, tuak yang tidak bercampur dengan raru. Tuak tersebut berasal dari tumbuhan mayang bagot (sejenis tumbuhan Aren). Pohon bargot dahulu diperca...

avatar
OSKM_16918233_INDIRA ANJANIQUE
Gambar Entri
Mangkaroan
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Adat mangkaroan itu adalah salah satu dari sekian banyak adat dari budaya Batak. Mangkaroan atau yang biasa dikenal sebagai Melek-melekan adalah salah satu adat batak untuk menyambut kelahiran seorang bayi yg baru lahir. Adat mangkaroan atau melek-melekan dilaksanakan pada saat bayi berumur 1-4 minggu. Pada saat acara tersebut, orangtua ibu dari si bayi datang dengan membawa dekke (ikan mas arsik), ulos dan beras di tandok. Sementara dari pihak keluarga suami (ayah dari si bayi) menyediakan menu makanan utama. Kakek dan nenek dari si bayi akan memberikan ulos ke bayi tersebut yang dinamakan ulos holong atau selendang kasih sayang. Ulos ini diberikan sebagai simbol memohon berkat dan panjang umur untuk si bayi. Lalu dilanjutkan dengan keluarga dari pihak Ibu akan menyuapi si Ibu dengan nasi, dekke (ikan mas arsik), dan air. Nasi atau dalam adat Mangkaroan disebut beras sipirni ni tondi melambangkan agar selalu teguh imannya. Dekke menjadi alas dalam menyampaikan harapan, doa dan mim...

avatar
Oskm18_19718268_gabriella
Gambar Entri
Pesta Gotilon
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Pesta Gotilon Oleh: Adelina Pakpahan   Biasa di penghujung tahun ini, di kalangan komunitas Batak, banyak terdengar istilah "Pesta Gotilon". Dalam pesta yang kini digelar di gereja tersebut, mereka memberikan persembahan kepada Tuhan. Apa sebenarnya Pesta Gotilon? Gotilon berarti panen, yang berasal dari kata "gotil" (mencubit). Di masa lalu, saat musim panen tiba, masyarakat Batak belum mempunyai alat "anai-anai" atau alat pengetam padi seperti yang kita kenal sekarang. Para petani memanen padi ketika itu persis seperti orang sedang mencubit atau "manggotil". Dalam Pesta Gotilon (panen) ini, masyarakat Batak memberikan persembahan kepada Yang Maha Esa sebagai bentuk ucapan syukur atas hasil panen mereka. Dalam perkembangannya tradisi yang dikenal sebagai Pesta Gotilon itu dilembagakan dan dilaksanakan setahun sekali di gereja. Dalam pesta tersebut, satu per satu jemaat datang ke altar untuk menyampaikan persembahan dengan diiringi gondang dan tortor,...

avatar
Oskm18_16818168_adelina
Gambar Entri
Si Raja Lontung
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Pada suatu hari, di tengah Hutan Uludarat, Sumatera Utara, seorang wanita bernama Siborupareme sedang dalam penantian akan kelahiran atau kematian bayi yang sedang dikandungnya. Kehamilan Siborupareme ini merupakan kehamilan terlarang dalam adat orang Batak. Ia dihamili oleh Sariburaja, kakak laki-lakinya sendiri. Hal tersebut merupakan pelanggaran yang teramat serius dan berat. Hukuman yang harus diberikan terhadaap pelanggaran tersebut adalah hukuman mati bag mereka berdua. Namun, karena dalam kondisi hamil, Siborupareme tidak boleh dibunuh. Itulah sebabnya ia dibuang ke Hutan Uludarat (sekarang daerah Sabulan, Sumatera Utara) dengan maksud supaya ia mati kelaparan atau dimakan harimau. Hutan tersebut memang dikenal sebagai markas hewan buas, terutama harimau.  Ketika sedang menantikan anaknya, Siborupareme ini didatangi seorang harimau yang pincang (kerap disebut dengan nama Harimau Babiat/Babiat Siltepang oleh masyarakat lokal). Harimau tersebut mengaum dan meraung samb...

avatar
Oskm2018_16918144_justindavid
Gambar Entri
Sejarah Adat Batak Toba : Si Raja Oloan
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Utara

Sejarah Si Raja Oloan Si Raja Oloan  memiliki 2 istri yaitu : A. Istri pertama (Nai Jabaon br. Limbong)  ini melahirkan dua anak bernama Si Ganjang Ulu (Naibaho) dan Si Godang Ulu (Sihotang). Kedua anak Si Raja Oloan ini memiliki kelainan dikepalanya. Naibaho memiliki kepala yang panjang makanya disebut Si Ganjang Ulu dan Sihotang memiliki kepala yang besar makanya disebut Si Godang Ulu. Pada saat keduanya sudah besar/dewasa, malu lah orang tuanya akan kelainan kedua anaknya ini. Maka jika ada pesta yang diadakan di rumahnya, disembunyikanlah Si Godang Ulu ke hutan rotan, itulah maka sampai sekarang Si Godang Ulu disebut juga Sihotang yang berarti Rotan (tanaman Rotan). B. Istri ke dua (boru Pasaribu)  melahirkan Bakara, Sinambela, Sihite dan Manullang. Inilah urutan Marga Si Raja Oloan dari yang sulung sampai bungsu : 1. NAIBAHO/Si Ganjang Ulu Marga Naibaho s...

avatar
OSKM_16318211_Jeremy Steven Oktavianus Naibaho
Gambar Entri
Asal Usul Penyebaran Marga Siregar
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Sudah tidak asing lagi di telinga kita jika mendengar nama Siregar . Di antara kerabat kerja atau teman kita mungkin ada salah satunya yang memiliki nama Siregar di bagian akhirnya.  Siregar merupakan salah satu marga yang berasal dari salah satu dari beribu suku di Indonesia, yaitu Suku Batak. Di balik menyebarnya marga  Siregar  terdapat kisah yang merupakan asal usul penyebaran tersebut. Konon,  terdapat 9 orang keturunan dari Si Raja Lontung dan Si Raja Pareme yang terdiri dari 7 putra(Tuan Situmorang, Sinaga Raja, Pandiangan, Toga Nainggolan, Simatupang, Aritonang, dan Siregar ) dan 2 putri(Si Boru Anakpandan dan Si Boru Panggabean) dan  Siregar merupakan anak bungsu dari ke-sembilan bersaudara. Si Raja Lontung bermukin di Desa Banuaraja yang terletak di sebelah desa Sabulan, yang berada di pinggiran Danau Toba, berseberangan dengan Pangururan di Pulau Samosir. Pada suatu saat, terjadi banjir besar yang melanda Desa Banuaraja dan Sabulan....

avatar
OSKM18_16018343_Syifabudi Chairurrizky
Gambar Entri
Mesur-Mesuri
Ritual Ritual
Sumatera Utara

         Mesur-mesuri, yang berarti "Kenyang-Kenyangan", merupakan adat yang bersifat sekali dalam suatu keluarga besar. Adat ini bagi seorang ibu yang mengandung anak pertama selama 7 bulan beserta sang ayah, dimana akan ada seorang sangkep nggeluh dari keluarga pihak pria atau wanita tersebut. Acara ini dilakukan supaya sang bayi akan lahir dengan lancar serta berkembang dengan sehat secara jasmani dan rohani. Sang Ibu juga di acara itu dipersiapkan mental dan fisiknya supaya persalinan bisa berjalan dengan baik sehingga kondisi sang ibu tetap sehat.         Dalam acara ini ada acara makan, dimana makanan-makanan kesukaan pasangan disediakan sang pasangan dan para tamu. Setelah disediakan, sang pasangan makan terlebih dahulu beralas tikar putih di ruang tersendiri. Tamu diperbolehkan makan setelah pasangan tersebut sudah mulai makan. Makanan khas yang biasa disediakan dalam acara tersebut adalah satu ekor ayam utuh digulai dengan gu...

avatar
OSKM_16718406_Joshua