|
|
|
|
Mesur-Mesuri Tanggal 10 Aug 2018 oleh OSKM_16718406_Joshua . |
Mesur-mesuri, yang berarti "Kenyang-Kenyangan", merupakan adat yang bersifat sekali dalam suatu keluarga besar. Adat ini bagi seorang ibu yang mengandung anak pertama selama 7 bulan beserta sang ayah, dimana akan ada seorang sangkep nggeluh dari keluarga pihak pria atau wanita tersebut. Acara ini dilakukan supaya sang bayi akan lahir dengan lancar serta berkembang dengan sehat secara jasmani dan rohani. Sang Ibu juga di acara itu dipersiapkan mental dan fisiknya supaya persalinan bisa berjalan dengan baik sehingga kondisi sang ibu tetap sehat.
Dalam acara ini ada acara makan, dimana makanan-makanan kesukaan pasangan disediakan sang pasangan dan para tamu. Setelah disediakan, sang pasangan makan terlebih dahulu beralas tikar putih di ruang tersendiri. Tamu diperbolehkan makan setelah pasangan tersebut sudah mulai makan. Makanan khas yang biasa disediakan dalam acara tersebut adalah satu ekor ayam utuh digulai dengan gulai khas Karo, dengan kue khas Karo seperti buah kelapa muda utuh atau tuang. Sesudah makan, para tamu yang berpengalaman memberikan nasihat atau petuah bagi pasangan tersebut sesuai posisi adat keluarga (Tutur Siwaluh) Pemberian nasihat ini sesuai dengan posisi adat keluarga masing-masing , dengan Anak Beru yang memimpin acara ini. Nasihat-nasihatnya termasuk persiapan mental dan fisik ibu dan meningkatkan kewaspadaan jika ibu melahirkan lebih awal. Anak Beru akan bertanya ke calon Ibu apabila selama 7 bulan sang ibu mengandung ada makanan atau minuman yang tidak terpenuhi. Bila ada, sang Anak beru harus menyediakan makanan atau minuman tersebut bagaimanapun juga supaya pertumbuhan sang anak akan lancar di masa depan.
Selesai acara, keluarga pihak calon ibu yang biasa disebut "Singalo Bebere" dan "Singalo Perkempunan" akan memberikan beras secukupnya untuk disimpan di Sumpit (kantong beras dari anyaman pandan). Keluarga pihak ayah mengurus tempat, makanan kecil dan undangan. Mereka melakukannya sebagai cara untuk mengucapkan syukur pada Tuhan atas tambahan orang dalam keluarga mereka .
Narasumber : Ibu saya
Dengan tambahan detil dari website : www.sinabungjaya.com/2013/06/11/adat-batak-karo-mesur-mesuri-nujuh-bulan/
OSKM ITB 2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |