|
|
|
|
Pesta Gotilon Tanggal 07 Aug 2018 oleh Oskm18_16818168_adelina . |
Pesta Gotilon
Oleh: Adelina Pakpahan
Biasa di penghujung tahun ini, di kalangan komunitas Batak, banyak terdengar istilah "Pesta Gotilon". Dalam pesta yang kini digelar di gereja tersebut, mereka memberikan persembahan kepada Tuhan.
Apa sebenarnya Pesta Gotilon? Gotilon berarti panen, yang berasal dari kata "gotil" (mencubit).
Di masa lalu, saat musim panen tiba, masyarakat Batak belum mempunyai alat "anai-anai" atau alat pengetam padi seperti yang kita kenal sekarang. Para petani memanen padi ketika itu persis seperti orang sedang mencubit atau "manggotil". Dalam Pesta Gotilon (panen) ini, masyarakat Batak memberikan persembahan kepada Yang Maha Esa sebagai bentuk ucapan syukur atas hasil panen mereka.
Dalam perkembangannya tradisi yang dikenal sebagai Pesta Gotilon itu dilembagakan dan dilaksanakan setahun sekali di gereja. Dalam pesta tersebut, satu per satu jemaat datang ke altar untuk menyampaikan persembahan dengan diiringi gondang dan tortor, tentu dengan memakai ulos.
Tradisi pesta Gotilon yang dilaksanakan oleh Gereja HKBP adalah kesadaran akan berbagai pemberian yang baik dan anugerah yang sempurna semata-mata bersumber dari Tuhan. Atas dasar itulah warga Batak di perantauan disadarkan untuk memberikan yang terbaik kepada Tuhan dan persembahan dalam Pesta Gotilon ini tidak harus dimaknai sebagai sebuah kewajiban. Persembahan yang dimaksud merupakan ekspresi dari hati yang bersyukur atas kasih Allah yang melimpah, sejalan dengan arti dan makna pesta Gotilon di masa lalu.
Di masa lalu jauh sebelum warga Batak terintegrasi kedalam negara kesatuan RI, mayoritas masyarakat Batak adalah petani, maka persembahan dimaksud dalam Pesta Gotilon di masa itu adalah hasil tani seperti gabah, buah-buahan dan sebagainya. Dan di masa kini, persembahan itu dikonversi dalam bentuk uang. Sedangkan di habitat aslinya di tanah Batak, pesta Gotilon tetap berlangsung seperti biasa tanpa ada perubahan yang berarti.
Sumber :
hasil wawancara online dengan orangtua & pengurus gereja HKBP Depok.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |