|
|
|
|
Si Raja Lontung Tanggal 08 Aug 2018 oleh Oskm2018_16918144_justindavid . |
Pada suatu hari, di tengah Hutan Uludarat, Sumatera Utara, seorang wanita bernama Siborupareme sedang dalam penantian akan kelahiran atau kematian bayi yang sedang dikandungnya. Kehamilan Siborupareme ini merupakan kehamilan terlarang dalam adat orang Batak. Ia dihamili oleh Sariburaja, kakak laki-lakinya sendiri. Hal tersebut merupakan pelanggaran yang teramat serius dan berat. Hukuman yang harus diberikan terhadaap pelanggaran tersebut adalah hukuman mati bag mereka berdua. Namun, karena dalam kondisi hamil, Siborupareme tidak boleh dibunuh. Itulah sebabnya ia dibuang ke Hutan Uludarat (sekarang daerah Sabulan, Sumatera Utara) dengan maksud supaya ia mati kelaparan atau dimakan harimau. Hutan tersebut memang dikenal sebagai markas hewan buas, terutama harimau.
Ketika sedang menantikan anaknya, Siborupareme ini didatangi seorang harimau yang pincang (kerap disebut dengan nama Harimau Babiat/Babiat Siltepang oleh masyarakat lokal). Harimau tersebut mengaum dan meraung sambil mengangakan mulutnya di depan Siborupareme, seolah siap menerkam dan memangsa Suborupareme. Ia pun ketakutan, seakan pasrah menunggu ajal kematiannya dan janinnya karena tidak bisa berbuat apa-apa. Namun harimau tersebut tak kunjung menerkam Siborupareme. Harimau tersebut tetap mengaum dan meraung di depan Siborupareme. Di depan Siborupareme, harimau tersebut mengangakan mulutnya dengan lebar dan menggerakan kakinya ke arah mulutnya. Dibayangi rasa takut, Siborupareme mengamati dan mencoba memahami gerak-gerik harimau tersebut.
Akhirnya, Siborupareme pun paham akan gerak-gerik dan maksud harimau tersebut. Harimau tersebut tidaklah bermaksud jahat, melainkan meminta pertolongan kepada Siborupareme karena sebuah tulang tertancap di kerongkongan harimau tersebut. Rasa takut Siborupareme pun hilang. Dengan sangat berhati-hati, Siborupareme pun mencabut serpihan tulang yang tertacap di kerongkongan harimau itu dan berhasil. Sejak itu, Siborupareme dan harimau menjalin persahabatan yang baik. Mereka saling tolong menolong, bahkan berjanji bahwa keturunan mereka tidak boleh saling menganggu apalagi saling membunuh.
Hari demi hari, dan bulan demi bulan dilewati Siborupareme bersama harimau tersebut. Tibalah harinya untuk Siborupareme melahirkan kandungan yang ia pertahankan sehidup dan semati bersamanya. Dengan kondisi yang serba darurat, pada akhirnya Siborupareme berhasil melahirkan seorang putera. Ia diberi nama Si Raja Lontung. Sebagai balas budi, harimau itu juga turut membesarkan Si Raja Lontung. Harimau itu mengurus makanan Siborupareme dan anaknya, serta melatih Si Raja Lontung hingga beranjak dewasa. Si Raja Lontung pun menjadi terkenal dalam silsilah keluarga Batak, khususnya keluarga Op. Tuan Situmorang.
Sampai saat ini, masih banyak keturunan Si Raja Lontung yang percaya bahwa mereka tidak akan diganggu oleh Harimau Sumatera bila menyerukan bahwa mereka keturunan Si Raja Lontung. Ini merupakan salah satu kepercayaan adat lokal setempat.
Pesan moral yang bisa diambil dari cerita ini ialah :
1. Jika kita mau hidup berdampingan dengan alam, niscaya alam itu akan memberikan manfaat juga kepada kita. Tugas kita sebagai manusia ialah memelihara dan mengusahakan alam ini.
2. Apa yang kita lakukan sebelumnya atau sekarang, akan kita tabur dikemudian hari. Segala yang kita kehendaki supaya orang berbuat demikian kepada kita, perbuatlah demikian juga kepada sekitar kita. Lakukan yang baik maka kita akan mendapat yang baik.
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |