Bahan-bahan 12 kuning telur 8 putih telur 400 gr margarine 300 gr terigu 300 gr gula halus 20 gr susu bubuk 1 bks skm 1 bks vanili 1 sdt tbm/ovalet secukupnya Coklat bubuk (me: bendico) Bumbu spekuk secukupnya bila suka Kismis,coklat batang cincang Langkah Mixer selama kurang lebih 10 menit margarine,gula halus,vanili dan tbm dengan kecepatan tinggi. Lalu turunkan speed masukkan kuning telur bertahap dan skm aduk rata lalu mixer lg kurleb 8 menit dgn kec.tinggi. Turunkan speed lalu masukkan terigu dan susu bubuk yg sdh diayak.mixer sampai rata saja lalu matikan mixer. Mixer putih telur dgn kecepatan tinggi sampai kaku di wadah terpisah. Lalu masukkan putih telur ke adonan,aduk balik dgn spatula sampai rata. Pisahkan 1/3 adonan lalu campurkan coklat bubuk,bumbu spekuk,coklat batang dan kismis,aduk rata. Olesi loy...
BAHAN : 1 ekor ayam kampung, potongpotong 1 buah nanas, potong bentuk kipas 1/2 butir kelapa parut, sangrai, haluskan hingga berminyak 500 ml santan kental dari 1 butir kelapa 750 ml santan encer dari 1 butir kelapa 2 sdm kecap manis 1 sdm gula merah BUMBU YANG DIHALUSKAN : 10 sdm ketumbar, sangrai 1 sdm merica, sangrai 3 cm kayu manis, sangrai 10 butir cengkih, sangrai 1/2 buah biji pala 1 ruas jari jahe 5 siung bawang putih 10 butir bawang merah 5 buah cabai merah garam secukupnya CARA MEMASAK RESEP MASAK KETUMBAR : 1. Cuci ayam hingga bersih. Lumuri dengan sedikit garam dan air jeruk nipis, biarkan hingga bumbu meresap. 2. Tumis bumbu halus dengan 3 sdm minyak hingga harum. Masukkan ke dalam santan encer, tambahkan kelapa sangrai, kecap manis, dan gula. Rebus dengan api kecil sambil diaduk hingga mendidih. 3. Masukkan ayam, aduk dan rebus kembali hingga ayam berubah warna. Tuangkan santan kental dan nanas, rebus kembali hi...
BAHAN : 500 gram ikan kakap, bersihkan, potong-potong 750 ml air Masukkan ikan dan nanas, 1 buah nanas setengah matang, kupas, iris nnemanjang BUMBU YANG DIHALUSKAN : 7 cm kunyit hangat. 15 buah cabai rawit merah 1 sdt terasi 1 batang serai, ambil bagian putihnya, iris 5 butir bawang merah 4 cm lengkuas garam secukupnya CARA MEMBUAT GANGAN NANAS (BANGKA-BELITUNG) : 1. Rebus air bersama bumbu halus hingga mendidih. Masukkan ikan dan nanas, aduk dan masak kembali hingga bumbu meresap dan matang. 2. Angkat dan sajikan selagi hangat. https://hobimasak.info/resep-gangan-nanas-bangka-belitung/
Ada sebuah rumah kecil beratap daun palem duri. Di sekitarnya terdapat beberapa bangunan serupa. Dalam rumah itu tinggallah sepasang suami istri yang sudah lama berumah tangga, tapi belum memiliki anak. Mereka adalah Apa Inda dan Ama Tumina. Mereka hidup dengan hasil panen padi di ladang, dan menangkap ikan di laut. Apa Inda biasa memasang sero. Bila air laut surut, ikan-ikan akan terperangkap penangkap ikan tradisional yang menyerupai pagar di laut itu. Hari itu, musim panen bertepatan dengan surutnya air laut. Apa Inda dan istrinya berbagi tugas. “Bagaimana kalau Apa ke laut dan Ama ke ladang?” usul Apa Inda. “Baiklah. Hati-hati di jalan,” sahut Ama Tumina. Dengan wajah riang Apa Inda keluar rumah. Dia menggendong ambong di pundak. Alat itu biasa digunakan untuk membawa ikan-ikannya. Burung-burung berkicau mengiringi langkah. Semilir angin menyapa tetes-tetes keringat. Di tengah jalan...
Ada seorang pemuda bernama Penyumpit karena orangtuanya dulu berutan kepada Pak Raje, seorang kepala desa yang kaya namun licik, maka kini setelah kedua orangtuanya meninggal, ia harus menjaga sawah Pak Raje siang dan malam. Pada suatu hari, Penyumpit melihat seekor babi hutan merusak sawah Pak Raje. Ia lalu melemparkan tombak dan tepat mengenai babi hutan. Lalu ia terus mengejar babi hutan itu sampai masuk ke hutan. Tiba-tiba, terjadi sebuah keajaiban! Sampai di hutan, babi hutan itu seketika berubah menjadi seorang putri yang cantik. “Wahai, putri yang cantik. Kaukah babi yang terluka tadi? Maafkan, aku tadi telah menombakmu,” kata Penyumpit yang penuh penyesalan. “Tidak apa-apa. Itu bukan salahmu. Namaku Putri Malam,” ucap Putri Malam sambil merintih kesakitan. Kemudian Penyumpit membantu mengobati luka Putri Malam sampai sembuh. Keesokan harinya, Putri Malam sudah bisa berjalan kembali. Sebagai tanda terima kasih, ia memberikan beberap...
Di tepian Sungai Cerucuk, Belitung, hiduplah sepasang suami-istri bersama anak laki-lakinya. Kulup nama anak laki-laki itu. Meskipun hidup sederhana, mereka selalu tampak ceria. Gubuk reot di pinggir muara sungai itu tak membuat mereka dukacita. Mereka tetap saja bersahaja. Emak Kulup telah lama sakit. Perutnya membuncit. Hari demi hari kakinya terlihat semakin mengecil. Kata orang, Emak mendapat tulah penunggu sungai. Ketika itu Kulup masih kecil, sangat kecil bahkan. Usianya belum genap dua tahun. Itulah sebabnya Kulup tidak ingat betul apa penyebab sakit emaknya. Ia pun tidak tahu kebenaran cerita orang tentang penyakit emaknya itu. Sejak emaknya sakit, Kulup dibesarkan sendiri oleh ayahnya. Lelaki setengah baya itu harus bekerja keras untuk menghidupi diri, istri, dan anaknya. Hari-harinya dihabiskannya untuk bekerja, bekerja, dan bekerja. Pagi-pagi sekali ia sudah berada di ladang, mengurus tanaman. Atau, ia pergi ke sungai, menengok bubu yang dipasang pada sore har...
Pada jaman dahulu kala, di sebuah desa yang bernama kelekak nangak yang terdapat di kecamatan membalong, hiduplah sepasang suami-istri yang miskin dan tidak mempunyai anak. sang suami bernama pak inda, sedangkan sang istri bernama bu tumina. mereka tinggal di sebuah rumah kecil yang beratap rumbia dan berlantai kayu gelegar berlapik jerami. untuk memenuhi kebtuhan kuasa hidup sehari-hari, mereka menanam padi di ladang dan menangkap ikan dengan cara memasang pukat di tepi laut. ketika air surut, ikan-ikan akan terperangkap dalam pukat itu. pada suatu hari, demam isu panen padi bersempurnaan dengan waktu air laut surut. pak inda betare (berpamitan) kepada istrinya untuk melihat sero yang dipasang di tepi laut. “dik! hari ini abang akan pergi memeriksa sero di tepi laut. bagaimana kalau saudara termuda sendiri saja yang berangkat ke ladang memanen padi?” tanya sang suami. “baik, bang! kebetulan juga hari ini kita tidak mempunyai lauk untuk makan siang,”...
Bujang Katak adalah seorang pemuda miskin yang tinggal di sebuah dusun di daerah Bangka, Provinsi Bangka-Belitung (Babel), Indonesia. Ia dipanggil Bujang Katak karena bentuk tubuhnya seperti katak. Walaupun demikian, ia mempunyai istri seorang putri raja yang cantik jelita. Bagaimana Bujang Katak dapat mempersunting seorang putri raja? Ikuti kisahnya dalam cerita rakyat nusantara Kisah Bujang Katak berikut ini! * * * Alkisah, di sebuah dusun di daerah Bangka, Provinsi Bangka-Belitung (Babel), hidup seorang perempuan tua yang sangat miskin. Ia tinggal seorang diri di sebuah gubuk reot yang terletak di kaki bukit. Ia tidak memiliki sanak saudara. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ia menggarap sebidang tanah (ladang) warisan orang tuanya. Pada suatu ketika, musim tanam tiba. Seluruh warga dusun sibuk bekerja di ladang masing-masing, tidak terkecuali perempuan tua itu. Namun karena tubuhnya sudah lemah, ia sebentar-sebentar beristirahat untuk melepas lelah. Ketika...
Paga adalah seorang pemuda yang hidup pada zaman dahulu. Tubuhnya terbilang kecil namun keberaniannya sangat mengagumkan. Pada suatu hari ia datang ke desa Penyak di Pulau Bangka. Ia merasa betah tinggal di desa itu hingga akhirnya memutuskan untuk menetap, walau sesungguhnya keamanan desa Penyak tidaklah terlalu baik. Kerap kali terjadi perampokan dan penjarahan di desa Penyak. Yang mengherankan, para perampok dan penjarah itu langsung menghilang setelah melakukan aksi jahat mereka. Warga desa tidak mengetahui dari mana para perampok itu berasal dan kemana pula mereka pergi. Para perampok itu seperti hilang ditelan bumi setelah melakukan aksi jahatnya. Di desa Penyak itu juga terdapat hutan yang terkenal angker. Tidak pernah ada penduduk desa Penyak yang berani memasuki hutan. Menurut mereka, hutan itu dihuni oleh hantu, jin, setan, dan dedemit yang sangat menyeramkan. Mereka percaya, siapa pun juga yang nekat memasuki hutan itu akan berakhir dengan kematiannya karena dimangsa...