tahun baru
120 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Prosesi Pernikahan Adat Ambon
Ritual Ritual
Maluku

Semakin kaya budaya ambon, karena salah satu adat pernikahan ambon tetap lestari hingga kini, perkawinan ambon yang sederhana membuat acara pernikahan semakin mudah dilaksanakan, walaupun begitu ada kemiripipan antara adat pernikahan ambon ini dengan pernikahan adat lainnya, yaitu adanya acara pra nikah atau lamaran yang sering disebut Perkawinan Masuk Minta. Perkawinan Masuk Minta Adalah hubungan pertunangan antara kedua calon pasangan suami – istri telah diketahui oleh orang tua kedua belah pihak dimana usia mereka telah cukup dewasa dalam bertunangan ( berpacaran ).Pada umumnya orang tua dari keluarga laki-laki sebelum terjadi mereka akan berunding untuk menentukan waktu perkawinan dengan jelas “ masuk minta “ calon pengantin perempuan yang didahului dengan sepotong surat dan disampaikan oleh keluarga laki-laki dengan waktu yang telah ditentukan untuk masuk minta calon pengantin perempuan. Setelah adanya persetujuan dari keluarga perempuan bahwa mereka setuj...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Kedaton Kesultanan Bacan
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Maluku

Menyusuri Pelabuhan Labuha di Pulau Bacan menjadi aktivitas yang menyenangkan. Tidak sekadar menyaksikan kegiatan bongkar muat kapal yang membawa ikan tapi juga bisa merasakan segarnya tiupan angin yang berasal dari Selat Bacan maupun Selat Herberg. Tidak jauh dari pelabuhan tersebut menuju ke arah barat, Anda akan bisa melihat sebuah bangunan beratap hijau yang khas kolonial. Bangunan tersebut merupakan kedaton atau kraton dari Kesultanan yang menjadi bangunan terakhir yang ditinggali oleh Sultan Bacan. Bangunan kraton yang sekarang ini sekilas menyerupai rumah tinggal biasa. Akan tetapi, bila diperhatikan lebih seksama lagi, gaya arsitekturnya masih menunjukkan ciri-ciri arsitektur gaya kolonial kuno pada bagian atap dan jendela-jendela yang ada.   Kedaton atau Kraton Sultan Bacan ini terletak di Jalan Oesman Syah RT.03 RW.07 Kelurahan Amasing Kota, Kecamatan Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan. Lokasi kedaton ini berada sekitar 100 meter dari  Masjid Kesu...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Tarian Tnabar ILA'A
Tarian Tarian
Maluku

Tnabar Ila'a merupakan kebudayaan orang Tanimbar yang berada di Pulau Tanimbar .  Tarian ini adalah kebudayaan orang Tanimbar yang merupakan karya orang Tanimbar yang tetap dijaga kelestariannya dari generasi ke generasi.   Tarian Tnabar Ila'a sudah ada sejak dulu. Hakekatnya tarian tersebut merupakan ungkapan janji atau pesan tertentu yang memiliki unsur kebaikan bagi masyarakat.   Tnabar Ila'a dibuat berdasarkan konsekuensi masyarakat sewaktu mengikat persekutuan sebagai wujud kehidupan yang ideal berdasarkan perjanjian persekutuan tersebut.   Bahasa dalam syair Tnabar Ila'a adalah bahasa fordata ( vai dida ) yang dapat menunjukan identitas mereka sebagai orang Tanimbar.  Vai dida  atau bahasa fordata dapat juga disebut sebagai ‘bahasa ibu’ karena untuk mengusai bahasa tersebut gurunya adalah seorang ibu. Ketika seseorang masih...

avatar
OSKM18_16518221_William
Gambar Entri
Pertemuan antara tanjung alang dan nusaniwe
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Maluku

Kisah Pertemuan Tanjung Alang Dan Nusaniwe. Pulau Ambon dikelilingi oleh laut Banda, laut Buru dan laut Seram. Pada pintu masuk ke Teluk Ambon terdapat dua buah tanjung yang saling berhadapan yaitu tanjung Alang dan Tanjung Nusaniwe. Kedua Tanjung ini dianggap sebagai pintu masuk ke pulau Ambon jika kita datang dari arah laut menggunakan kapal yang nantinya berlabuh di pelabuhan Yos Sudarso. Tanjung Nuwaniwe terletak di desa Latuhalat yaitu sebelah Selatan sedangkan tanjung Alang berada di sebelah Utara pulau Ambon. Menurut ceritera yang berkembang sampai saat ini pada waktu-waktu tertentu atau bila ada tanuar kedua tanjung yang saling berhadapan itu bertemu atau bergabung menjadi satu. Adapun sampai peristiwa itu terjadi memiliki sebuah kisah sebagai berikut : Di waktu dahulu sebelum penduduk memeluk agama-agama resmi di pulau Ambon penduduk masih percaya kepada roh-roh leluhur atau roh-roh datuk-datuk yang berada di sekitar tempat tinggal mereka. Konon di pulau Ambon tinggalla...

avatar
OSKM18_16018020_cindymarsya matitaputty
Gambar Entri
Patung Yene
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Maluku

Patung Yene ini berasal dari Pulau Leti, Maluku Barat Daya. Patung ini tebuat dari bahan batu dan diduga merupakan peninggalan abad ke-17 hingga ke-20. Patung ini diperkirakan berumur sekitar 2000 tahun lebih. Berdasarkan sejarah yang ada, pada masa lalu, saat penduduk Pulau Leti masih menganut animisme, patung ini digunakan sebagai media komunikasi antara dunia manusia dan dunia kematian, patung ini sangat penting karena dipercaya dapat menghubungkan mereka dengan leluhur mereka yang sudah mati. Dahulu, mereka memohon hasil panen yang melimpah, keturunan, terhindar dari wabah penyakit dan bencana alam kepada leluhur mereka yang sudah mati melalui pemujaan pada patung Yene ini. Dalam pemujaan tersebut ada syarat utama yang harus dipenuhi, yakni pencurahan darah. Hingga kini masih terlihat bercak-bercak darah bekas pemujaan di pipi kiri dan kaki kiri patung ini. Sekarang patung ini berada di Museum D'Topeng, Kota Batu, Jawa Timur. #OSKMITB2018

avatar
OSKM18_16818053_Nabila Husna A
Gambar Entri
Panas Gandong
Ritual Ritual
Maluku

Ritual Panas Gandong merupakan seremoni adat yang biasanya dilakukan antara dua atau lebih negeri adat di Maluku (terutama di Maluku Tengah). Ritual ini bertujuan untuk menghangatkan kembali relasi mereka sebagai “Orang Basudara/barsaudara” yang percaya bahwa leluhur mereka berasal dari kandungan/gandong yang sama. Dalam relasi gandong, warga negeri Rutong merupakan adik/ade dari warga Negeri Rumahkay. Awalnya leluhur mereka merantau meninggalkan Negeri Rumahkay, kemudian menetap dan beranak pinak di pesisir Timur Pulau Ambon, yang kini menjadi Negeri Rutong. Hubungan basudara harus tetap terjaga, dan ritual Panas Gandong adalah pengikat yang menyekutukan mereka. Bagi banyak negeri adat di Maluku, relasi Gandong adalah ikon integrasi sosial. Panas Gandong merupakan elemen penanda sekaligus pengingat yang mengokohkan ikatan sosial mereka sebagai orang-orang bersaudara. Dalam dinamika ini orang-orang di Maluku menandai identitas ke-Maluku-annya sebagai yang utama, sebelu...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Bulu Pamali Maluku
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Maluku

Pada zaman dulu ada seorang lelaki yang pekerjaanya mencari kayu bakar di hutan. Suatu ketika dengan menggunakan perahu ia tiba di pantai Latuhalat. Tepatnya di ujung tanjung Latuhalat, Dusun Waimahu kemudian ia berjalan mendaki bukit, menuruni lembah naik dan sampailah ia di puncak gunung lalu ia mencari kayu-kayu di situ. Ketika matahari mulai terbenam lalu ia beristirahat, ia hendak menuruni lembah menuju ke pantai. Tetapi hari sudah malam, maka ia menggambil keputusan untuk bermalam di situ. Kemudian ia melihat-lihat dan matanya tertuju disuatu tempat yang sangat bersih. Malam itu bulan purnama cahayanya terang-menerang menerangi tempat itu. Ia hendak tidur tetapi ia belum dapat memejamkan mata, ia diganggu binatang-binatang kecil antara lain, agas, nyamuk dan ular. Tiba-tiba seekor ular datang menelanya kemudian memuntahkanya kembali tiba-tiba bunyi gemuruh seakan-akan membelah bumi ini, ia menjadi takut dan merinding bulu romanya. Saat itu pula berdirilah seorang bapak...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Kain Berang
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Maluku

Suku Huaulu memiliki satu ciri khas yang cukup mencolok terutama pada kaum laki-laki dewasa. Mereka memiliki tradisi ikat kepala dari kain merah yang disebut sebagai kain berang. Ikat kepala ini diikatkan dan menutupi kepala pemakainya. Masyarakat Huaulu menjadikan kain berang sebagai identitas tersendiri bagi kaum laki-laki Huaulu yang sudah akil baligh dan dianggap dewasa. Biasanya, seorang anak laki-laki akan memakai ikat kepala merah ini pada usia remaja, sekitar 15-17 tahun dan akan terus digunakan seumur hidupnya. Selain berarti tanda kedewasaan, ikat kepala ini juga berfungsi sebagai kebanggaan laki-laki Huaulu. Sistem Patrilineal yang dianut suku Huaulu membuat kaum laki-laki memiliki harga lebih dan selalu menjadi sosok pimpinan dalam kekerabatan Huaulu. Warna merah pada kain Berang juga menandakan unsur keberanian yang diharapkan ada pada tiap individu lelaki Huaulu. Oleh karena itu, kain berang ini juga menjadi ornamen wajib yang digunakan ketika para lelaki akan bera...

avatar
Roro
Gambar Entri
Cidaku (Cawat)
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Maluku

Masyarakat adat Suku Huaulu yang mendiami Desa Huaulu di bawah kaki Gunung Binaya, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, masih mempertahankan tradisi pembuatan cidaku (cawat) dari kulit kayu untuk digunakan dalam proses inisiasi pendewasaan anak laki-laki. "Penelitian kami untuk tradisi dan pengelolan sumber daya budaya di Huaulu Februari kemarin, menunjukan bahwa kebudayaan mereka sejak zaman holosen masih sangat kental, salah satunya adalah pembuatan cawat secara tradisional," kata Arkeolog Lucas Wattimena di Ambon, Senin. Ahli antropologi dari Balai Arkeologi Ambon itu mengatakan, cawat atau cidaku dalam bahasa setempat, adalah salah satu barang penting yang digunakan dalam ritual pataheri yang merupakan praktek inisiasi pendewasaan seorang anak laki-laki Suku Huaulu. Kendati zaman telah berkembang ritual pataheri tersebut masih tetap dipertahankan, termasuk penggunaan cawat yang dibuat khusus dari kulit kayu oleh para tetua adat setempat. Proses pem...

avatar
Deni Andrian